Tak Punya Gedung, Para Siswa SMK di Purbalingga Ini Terpaksa Belajar di Kios Pasar
Sudah hampir 15 tahun SMKN 1 Karangjambu, Purbalingga tak punya gedung sekolah. Mereka selalu berpindah dari gedung satu ke gedung lainnya hanya untuk sekedar belajar.
Kondisi pendidikan di Indonesia ini masih memprihatinkan. Masih banyak sekolah yang fasilitasnya memprihatinkan. Bahkan beberapa di antaranya justru tak punya gedung sekolah.
Begitulah kondisi SMKN 1 Karangjambu, Purbalingga. Sudah hampir 15 tahun sekolah itu tidak punya gedung sekolah. Mereka selalu berpindah dari gedung satu ke gedung lainnya hanya untuk sekedar belajar.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Lalu bagaimana mereka tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar di tengah keterbatasan itu? Berikut selengkapnya:
Ramai-Ramai Gotong Kursi
©YouTube/Liputan6
Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6 pada Rabu (28/9), tampak para SMKN 1 Karangjambu beramai-ramai menggotong kursi dan meja belajar. Mereka bukan hendak belajar di alam, namun kembali pindah tempat belajar.
Dalam menjalani proses belajar mengajar, mereka selalu berpindah-pindah. Terakhir mereka menempati sebuah gedung SMP.
Setelah dari gedung SMP, selanjutnya mereka menumpang pada salah satu kios di Pasar Karangjambu. Setidaknya mereka meminjam sebanyak 22 kios yang masing-masing berukuran 3x3 meter untuk kegiatan belajar mengajar itu.
Tidak Mendapat Fasilitas
©YouTube/Liputan6
Kepala SMKN 1 Karangjambu, Mohamad Mumfasil mengatakan, sekolahnya tidak mendapatkan fasilitas sekolah yang optimal seperti sekolah lainnya. Oleh karena itu, sebanyak 183 siswa SMK harus berbagi di tempat yang sempit itu.
Ruangan yang cukup panas tak menyurutkan semangat mereka untuk belajar. Namun besar harapan mereka untuk bisa belajar di gedung sekolah sendiri.
“Cepat diberikan gedung segera. Kalau belajar di sini panas. Tapi nggak apa-apa demi belajar,” kata Laila Iftina, salah satu siswi SMKN 1 Karangjambu.
Sejak dibangun pada tahun 2008 silam SMKN 1 Karangjambu selalu berpindah tempat belajar. Tak hanya menumpang di gedung, tak jarang pula mereka belajar di tenda, bahkan menumpang di rumah warga.