Tanda Regresi Tidur pada Bayi, Perubahan Kebiasaan Tidur yang Perlu Diperhatikan
Penting bagi orang tua untuk mengetahui perubahan pola tidur pada anak.
Penting bagi orang tua untuk mengetahui perubahan pola tidur pada anak.
Tanda Regresi Tidur pada Bayi, Perubahan Kebiasaan Tidur yang Perlu Diperhatikan
Dari segi jam, kebutuhan tidur bayi akan lebih panjang dibandingkan anak yang sudah memasuki balita atau di atasnya. Secara alami, pola tidur bayi sudah teratur. Hal ini biasanya dibantu dengan kondisi bayi yang mengantuk di jam-jam tidurnya. Meski begitu, terdapat kondisi di mana bayi mengalami perubahan pola tidur.
Perubahan pola tidur ini disebut juga dengan istilah regresi tidur. Penting bagi orang tua untuk mengetahui apa saja tanda regresi tidur pada bayi. Dengan memahami tanda-tandanya, Anda bisa mendeteksi lebih awal jika terjadi perubahan pola dan kebiasaan tidur anak.
Bukan hanya itu, Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara mengatasi regresi tidur pada bayi secara efektif. Berikut kami merangkum tanda regresi tidur pada bayi dan penjelasan lainnya, perlu disimak.
Pengertian Regresi Tidur
Sebelum mengetahui tanda regresi tidur pada bayi, perlu dipahami dahulu pengertiannya.
-
Kenapa bayi yang baru lahir sering tertidur sangat lama? Sejumlah perubahan yang mereka alami ketika baru lahir ini bisa menyebabkan bayi tidur cukup lama.
-
Kapan mitos tidur tengkurap bayi mulai menyebar? Mitos bayi tidur tengkurap telah menjadi bagian dari kepercayaan yang tersebar di berbagai budaya selama berabad-abad.
-
Bagaimana bayi bisa mengalami kejang saat tidur? "Bayi memiliki sistem saraf yang tidak matang, dan gerakan mereka bahkan lebih tidak terkoordinasi selama tidur daripada saat mereka bangun. Gerakan gemetar ini tidak jauh berbeda dengan yang kita alami sebagai orang dewasa saat kita merem melek," terang Michael Zimbric, M.D., ahli saraf anak di Rumah Sakit Anak Rady di San Diego.
-
Bagaimana cara melatih bayi tidur sendiri? Saat si kecil terbangun di sela-sela tidurnya, ia akan belajar untuk menenangkan dirinya sendiri dan kembali tidur.
-
Bagaimana cara agar bayi merasa siap untuk tidur? Bayi akan lebih mudah tertidur jika mereka sudah siap untuk tidur. Sebelum menidurkan bayi, pastikan bayi sudah merasa lapar, haus, dan popoknya sudah bersih.
-
Kenapa menggendong bayi bisa meningkatkan kualitas tidur? Bayi yang sering digendong cenderung tidur lebih nyenyak dan lebih lama. Dekapan orang tua memberikan rasa aman dan nyaman, sehingga bayi merasa lebih tenang dan mudah tertidur.
Sleep regression atau regresi tidur, merupakan tahap perkembangan yang normal yang banyak dialami oleh bayi dan balita. Pada tahap ini, anak-anak mengalami perubahan pola tidur yang membuat mereka sulit tidur dan sering terbangun di malam hari.
Kondisi ini bisa terjadi pada usia tertentu, seperti 4 bulan, 8 bulan, dan 18 bulan. Secara umum, regresi tidur pada bayi terjadi karena perkembangan otak dan kemajuan kognitif yang terjadi pada anak-anak selama fase ini. Meskipun mungkin membuat orang tua dan pengasuh frustasi, sleep regression merupakan bagian normal dari pertumbuhan dan perkembangan anak.
Penyebab Regresi Tidur
Sebelum mengetahui tanda regresi tidur pada bayi, perlu juga dipahami berbagai faktor penyebabnya.
Seperti disebutkan, regresi tidur adalah kondisi normal yang sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Biasanya, regresi tidur ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, yaitu sebagai berikut:• Perkembangan fisik dan kognitif: Proses perkembangan fisik dan kognitif yang cepat pada bayi, seperti pertumbuhan otak, perkembangan saraf, atau tumbuhnya gigi, dapat menyebabkan regresi tidur. Perkembangan ini dapat memengaruhi tidur bayi, yang seringkali memerlukan lebih banyak waktu dan energi untuk mengolah informasi baru yang diperoleh dari lingkungan sekitarnya.
• Gangguan rutinitas: Seperti perubahan jadwal atau rutinitas tidur bayi, misalnya saat berlibur atau saat menggantikan perlengkapan bayi, juga bisa memengaruhi pola tidur bayi. Bayi seringkali membutuhkan rutinitas yang konsisten untuk merasa aman dan nyaman saat tidur.
• Perubahan lingkungan baru: Perubahan lingkungan baru, seperti pindah rumah, perjalanan, atau kedatangan tamu, juga dapat menyebabkan regresi tidur pada bayi. Bayi yang belum terbiasa dengan lingkungan baru mungkin merasa cemas atau tidak nyaman, sehingga pola tidurnya terganggu.
Tanda Regresi Tidur
Setelah memahami pengertian dan penyebabnya, berikutnya akan dijelaskan berbagai tanda regresi tidur pada bayi.
Tanda-tanda regresi tidur pada bayi dapat sangat bervariasi, tetapi beberapa tanda umum yang dapat diamati berdasarkan informasi latar belakang adalah:
1. Tidur siang yang berkurang: Bayi yang sebelumnya tidur siang dengan baik mungkin mulai mengalami kesulitan tidur siang atau bahkan menolak tidur siang sama sekali.
2. Bangun lebih awal: Bayi yang biasanya bangun pada waktu yang tetap mungkin mulai bangun lebih awal dari biasanya, bahkan sebelum waktu biasanya bangun.
3. Mengulur-ulur waktu tidur: Bayi yang sebelumnya dapat tidur dengan mudah mungkin mulai mengulur-ulur waktu tidur dengan menangis atau berjuang untuk tetap tidur.
4. Berjuang untuk tetap tidur: Bayi yang biasanya dapat tidur dengan nyenyak mungkin mulai sering terbangun di malam hari dan sulit untuk kembali tidur.
5. Tumbuh gigi: Regresi tidur pada bayi sering kali terjadi saat bayi mulai tumbuh gigi. Rasa sakit dan ketidaknyamanan yang terkait dengan tumbuh gigi dapat mengganggu pola tidur bayi.
Cara Mengatasi Regresi Tidur
Setelah memahami tanda regresi tidur pada bayi, terakhir akan dijelaskan bagaimana cara mengatasi kondisi ini dengan efektif.
Kesulitan tidur pada anak adalah masalah umum yang dihadapi oleh banyak orang tua. Beberapa langkah-langkah berikut dapat membantu Anda mengatasi masalah ini:
1. Menjaga rutinitas tidur yang konsisten: Bunda perlu mengatur jadwal tidur anak yang teratur, termasuk waktu tidur yang sama setiap malam. Hal ini akan membantu tubuh anak terbiasa untuk tidur pada waktu yang sama setiap hari.
2. Membuat suasana tidur yang nyaman: Pastikan bahwa tempat tidur anak nyaman dan gelap. Bunda juga bisa mencoba untuk menggunakan suara putaran kipas atau musik instrumental yang lembut sebagai latar belakang tidur.
4. Menerapkan ritual tidur: Menjalankan rutinitas sebelum tidur seperti membaca buku bersama, menyanyikan lagu tidur, atau berbicara tentang hari yang telah berlalu dapat membantu menenangkan pikiran anak sebelum tidur.
6. Membantu anak mengatasi kecemasan sebelum tidur: Jika anak cenderung cemas atau takut saat hendak tidur, Bunda dapat mempertimbangkan untuk membiarkan anak membawa benda kesayangan, seperti boneka, yang dapat memberikan rasa nyaman dan aman.