Ternak Domba Gibas, Petani Milenial Ini Raup Omzet Ratusan Juta per Bulan
Sejak kecil, Rayndra sudah bercita-cita untuk menjadi petani sukses. Selama menjalani kuliah, dia sudah merintis usaha mulai dari ayam joper hingga berjualan sayur. Walaupun harus gagal, ia kemudian bangkit dan kini bisa meraih omzet 200 juta per bulan dari beternak domba.
Profesi petani dianggap kurang menjanjikan bagi sebagian besar anak muda di Indonesia. Lahan-lahan pertanian banyak yang beralih fungsi menjadi bangunan pabrik, perumahan, atau perkantoran. Padahal jika tak ada petani, Indonesia bisa-bisa mengalami krisis pangan. Pendapatan masyarakat melimpah, tapi produksi bahan pangan terbatas.
Mindset itulah yang disadari oleh seorang petani muda milenial asal Magelang bernama Rayndra Syahdan Mahmudin. Sejak kecil, ia sudah bercita-cita untuk menjadi petani sukses.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Selama menjalani kuliah di Polbangtan Yoma Magelang, Ia sudah merintis usaha ayam joper hingga berjualan sayur. Walaupun pada akhirnya gagal, ia kemudian bangkit dan kini bisa meraih omzet Rp200 juta per bulan dari beternak domba. Berikut selengkapnya:
Berdayakan 200 Petani
©YouTube/Kementerian Pertanian
Setelah mengalami kegagalan, Rayndra kemudian berpindah usaha dengan beternak domba gibas. Usaha domba itu terus ia kembangkan terutama dari segi permodalan dan pemasaran.
Di samping beternak domba, Rayndra juga memberdayakan petani-petani di sekitar kandang untuk menanam tanaman yang berkaitan dengan usaha ternak domba gibas milik Rayndra. Tanaman yang ditanam petani itu antara lain jagung dan kedelai.
“Nanti limbah pertaniannya bisa digunakan di peternakan saya. Ini sudah saya dampingi sekitar 200 petani,” kata Rayndra dikutip dari YouTube Kementerian Pertanian.
Alasan Memilih Beternak Domba
©YouTube/Kementerian Pertanian
Rayndra sendiri memilih beternak domba gibas karena hewan ternak itu banyak diminati oleh masyarakat Jawa Tengah. Selain itu untuk beternak hewan-hewan tersebut, biaya pakannya terhitung murah karena bisa diambil dari limbah pertanian.
“Jadi menggunakan pohon jagung, kulit kedelai, ampas tahu, ketela, itu yang saya gunakan. Karena di dalam usaha peternakan ketika kita bisa menekan biaya produksi terutama di pakan, ini bisa menambah keuntungan kita,” jelas Rayndra.
Membuat Kandang yang Murah
©YouTube/Kementerian Pertanian
Dalam beternak domba, Rayndra memang sengaja membuat kandang yang murah. Selain untuk mengurangi biaya modal, model kandang yang murah dan sederhana itu ia buat agar bisa ditiru petani.
“Kalau petani di desa, itu kalau mau belajar peternakan tapi investasi untuk kandangnya saja sudah mahal, itu akan ragu untuk meniru saya. Walaupun kandangnya sederhana, tapi kita tetap memperhatikan pemeliharaannya agar sesuai SOP. Karena pada dasarnya prinsip kandang itu bisa digunakan untuk tempat berteduh dan hewan ternak merasa nyaman," jelasnya.
Pakan untuk Domba
©YouTube/Kementerian Pertanian
Dalam memberikan pakan untuk para dombanya, Rayndra memilih menggunakan limbah jagung dari para petani di sekitar kandangnya. Dengan pemanfaatan limbah jagung itu, para petani jagung yang di musim kemarau tidak punya pendapatan bisa terbantu keuangannya karena limbah jagung yang mereka kumpulkan dibeli Rayndra untuk pakan ternaknya.
“Kalau di luar Jawa itu limbah jagung hanya dibuang, hanya dibakar, padahal sebenarnya bisa digunakan untuk peternakan dan bisa menekan biaya pakan. Tapi kalau di tempat saya ini (Bertani jagung) harus kita bentuk karena masyarakat di sini belum terbiasa,” kata Rayndra dikutip dari kanal Youtube Kementerian Pertanian.
Raup Omzet Ratusan Juta per Bulan
©YouTube/Kementerian Pertanian
Dalam sebulan, Rayndra mengaku bisa menghasilkan omzet sebanyak Rp200 juta dari berjualan domba. Tapi menjelang Idul Adha, dia bisa menjual sebanyak 700 ekor domba. Bila satu dombanya dihargai Rp2,5 juta, maka dalam sebulannya dia bisa menghasilkan sebanyak Rp1,5 miliar.
Dengan penghasilannya yang sebanyak itu, Rayndra mengatakan kalau petani merupakan profesi yang menjanjikan karena bisa menghasilkan penghasilan yang banyak.
“Buat teman-teman muda yang sekarang bingung mau kerja apa dan ingin sukses dengan cepat, sebenarnya dunia pertanian salah satunya. Dan harapan itu harus saya terus kobarkan karena sekarang kita sedang krisis petani muda,” kata Rayndra.