Unik, Pria Kebumen Budi Daya Kepiting Bakau Pakai Jerigen Bekas, Disusun Model Apartemen Bertingkat
Sujadi mengakui sementara ini belum bisa memenuhi permintaan pasar karena saking banyaknya permintaan itu.
Ia belajar beternak kepiting secara autodidak
Unik, Pria Kebumen Budi Daya Kepiting Bakau Pakai Jerigen Bekas, Disusun Model Apartemen Bertingkat
Sudah 30 tahun lamanya Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar. Segala macam jenis ikan air tawar ia budi dayakan.
Namun akhirnya ada satu momen yang membuatnya berhenti melakukan budi daya ikan air tawar.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Mengapa budi daya tanaman penting? Kegiatan budi daya tanaman buah dan sayur juga sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan serta mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sehat.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
-
Dimana Serda Adhini bertugas? Belakangan, ia bahkan dipilih untuk menjadi pramugari pesawat kepresidenan Republik Indonesia, yang seringkali membawa Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, serta sejumlah menteri dalam tugas-tugas antar pulau dan negara.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Apa itu Keteng-keteng? Keteng-keteng Memiliki Senar Seperti disinggung sebelumnya, alat musik ini memiliki bentuk menyerupai gitar. Di sana, terdapat tiga senar namun bukan berbahan nilon atau logam melainkan dari kulit bambu itu sendiri.Mengutip Instagram @sumut.berbudaya, senar menjadi unsur melodis dari alat musik ini. Dengan adanya senar, suaranya menjadi mendayu dan merdu.Senar juga yang membuat suaranya semakin beragam, tergantuk proses penyetemannya dan sisi mana yang dipukul.
Pada suatu hari ia mengebor sumur sedalam 15 meter. Namun air yang keluar justru sangat asin. Kondisi air yang seperti ini tidak cocok untuk tempat bertahan hidup segala jenis ikan air tawar manapun. Ia pun harus menutup budi daya ikan air tawarnya.
“Tapi kemudian saya dengar ada teman budi daya kepiting bakau. Saya lihat, kemudian saya pulang, saya bikin berdasarkan kelebihan dan kekurangan di sana. Saya desain sendiri pakai bahan-bahan yang sangat sederhana, saya susun jadi model apartemen sangat sederhana,” kata Sujadi dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
Sujadi menjelaskan, apartemen bertingkat untuk budi daya kepiting itu dibuat dari bahan sederhana yaitu bambu, kayu, dan jerigen bekas yang kemudian disusun secara bertingkat. Kemudian di bagian atas apartemen itu diberi aliran air yang dialirkan melalui pipa ke masing-masing tingkatan apartemen.
Baginya, membudi daya kepiting butuh perlakuan yang istimewa. Kalau di alam, kepiting bisa hidup di lumpur, di air keruh, bahkan bisa makan berbagai jenis makanan. Namun beda kalau sudah masuk ke ranah budi daya.
“Kalau sudah budi daya, semua itu berubah. Air harus betul-betul kita perhatikan. Ph-nya, oksigennya, mineralnya, proteinnya, ya semua kita dekatkan dengan alamnya,” kata Sujadi.
Pada awal memulai budi daya kepiting, kematian hewan budi dayanya itu mencapai 60 persen. Ia pun mencari tahu dan terus mencari tahu penyebabnya. Setelah proses belajar secara autodidak yang lama, kini angka kematian kepiting di tempatnya bisa dikurangi.
“Itu saja saya masih belum puas. Saya masih berusaha mencari formula yang pas karena setiap ikan punya karakter dan formula yang berbeda-beda,” ujarnya.
Sujadi mengatakan bahwa pakan utama kepiting budi daya miliknya adalah ikan rucah dengan variasi usus ayam. Pakan itu diberikan sehari sekali.
Sementara untuk penjualan, ia mengatakan kebutuhan pasar akan kepiting sebenarnya tinggi.
Bahkan Sujadi mengakui sementara ini belum bisa memenuhi permintaan pasar karena saking banyaknya permintaan itu.
“Kemampuan kami paling 10-20 kg, mereka minta 4 kuintal,” ujar Sujadi sambil tertawa.