Virus Covid-19 Varian Omicron Masuk ke Indonesia, Ini Strategi Pencegahan Berlapis
Menkes juga meminta masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan. Seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Virus Covid-19 varian Omicron telah terdeteksi di Indonesia, tepatnya pada staff kesehatan di Wisma Atlet. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunaidi Sadikin dalam Keterangan Pers terkait Perkembangan Pandemi Covid-19 pada Kamis (16/12) lalu. Ia menghimbau agar masyarakat tak khawatir dan panik meski varian Omicron telah masuk ke Tanah Air.
Tak hanya itu Menkes juga meminta masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan. Seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Protokol kesehatan jangan kendor, jangan kurang disiplinnya terutama dalam hal memakai masker dan jaga jarak," ujar Budi seperti dikutip dari Liputan6, Jumat (17/12).
Direktur CELIOS (Center of Economic and Law Studies), Bhima Yudhistira menilai pemerintah harus melakukan antisipasi dan memperketat penegakan protokol kesehatan. Hal ini dilakukan agar dampak kasus varian omicron ini tidak menyebar dan mengganggu momentum pemulihan ekonomi nasional.
"Yang terpenting antisipasinya dan penegakan protokol kesehatan serta vaksinasi terus dilanjutkan di daerah yang rawan," kata Bhima.
Menindaklanjuti hal tersebut untuk mencegah varian Omicron ini, masyarakat sebaiknya tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. Pemerintah juga melakukan upaya pencegahan dengan strategi karantina dan kebijakan pembatasan pelaku perjalanan internasional.
Pembatasan sementara yakni diberlakukan ada WNA dari negara atau wilayah yang sudah memiliki transmisi kasus Omicron. Sementara untuk WNI dari negara atau wilayah tersebut diperbolehkan masuk dengan beberapa persyaratan.
Yang pertama yakni wajib PCR (3x24 jam sebelum keberangkatan). Kemudian entry test (Tes PCR ulang di hari pertama kedatangan), Selanjutnya exist (Tes PCR ulang di hari ke-13 karantina), dan terakhir menyelesaikan karantina selama 14 hari.
Sedangkan untuk pelaku perjalanan Internasional yang berasal dari Indonesia dari negara negara lainnya wajib tes PCR (3x 24 jam sebelum kedatangan). Dilanjutkan melakukan tes PCR di hari kedatangan dan karantina selama 10 hari dengan tes PCR pada hari ke-2 dan ke-9.
Kedepannya, untuk negara yang dibatasi pemerintah akan meninjau secara berkala sesuai dengan dinamika kasus di Indonesia dan di dunia.
Reporter: Azizta Laksa Mahardikengrat
(mdk/snw)