7 Dampak Konsumsi Makanan Pedas Berlebihan, Bisa Lukai Lambung
Konsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Konsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
7 Dampak Konsumsi Makanan Pedas Berlebihan, Bisa Lukai Lambung
Menambahkan rasa pedas ke dalam makanan tentu boleh-boleh saja. Namun, disarankan untuk tidak melakukannya secara berlebihan, karena sesuatu yang berlebihan seringkali tidak memberikan manfaat baik. Bisa dikatakan, efek samping yang paling umum dari makanan pedas berhubungan dengan pencernaan.
Perut mulas atau refluks asam dapat terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada. Masalah pencernaan lain yang bisa disebabkan oleh makanan pedas adalah iritasi lambung atau usus, yang menyebabkan efek pencahar.
Berikut adalah beberapa dampak konsumsi makanan pedas berlebihan yang mesti diwaspadai, dilansir dari eatthis.com dan sumber lainnya. Segera kurangi asupannya untuk menjaga kesehatan, ya!
Dampak Konsumsi Makanan Pedas Berlebihan
1. Sakit Perut dan DiareDampak konsumsi makanan pedas berlebihan yang pertama adalah sakit perut dan diare. Makanan-makanan jenis ini biasanya memiliki efek pencahar. Adalah fakta bahwa makan makanan pedas merupakan salah satu penyebab paling umum di balik sakit perut dan diare.
Menurut sebuah penelitian ilmiah, capsaicin yang dikonsumsi secara berlebihan dapat mengiritasi lapisan perut setelah Anda memakannya. Gejala yang dihasilkan dari terlalu banyak capsaicin adalah mual, muntah, sakit perut, dan diare. Jadi, jika Anda merasa terlalu sensitif terhadap makanan pedas, ada baiknya untuk menghindarinya.
Dampak konsumsi makanan pedas berlebihan yang kedua adalah dapat menyebabkan timbulnya beberapa masalah kulit seperti jerawat dan eksim. Makanan pedas dapat menyebabkan jerawat. Ketika makanan pedas menyebabkan peradangan di usus, mulai dari sakit perut, refluks asam, atau gejala lainnya, terkadang peradangan ini juga dapat terlihat pada kulit yang memerah, berjerawat, atau bahkan eksim.
Jika makanan tertentu mungkin menjadi penyebabnya, dokter kulit biasanya akan menyarankan pasien untuk membuat buku harian makanan guna mengindentifikasi penyebabnya. 3. Picu Insomnia
Dampak konsumsi makanan pedas berlebihan yang ketiga adalah dapat memicu timbulnya insomnia. Jika menyukai makanan yang kaya akan bumbu pedas, sebaiknya batasi konsumsinya hanya pada waktu makan siang.
Pasalnya, makanan pedas dan asam dapat mengganggu jadwal tidur karena menyebabkan mulas. Mulas sangat bermasalah bagi orang-orang dengan penyakit refluks gastroesofageal (GERD), juga dikenal sebagai refluks asam.
Menurut banyak ahli kesehatan terkemuka, makan makanan pedas mendekati waktu tidur tidak disarankan karena berbaring justru dapat memperburuk ketidaknyamanan yang dirasakan.
-
Kapan efek samping makan gandum berlebihan muncul? Konsumsi gandum berlebihan juga dapat menyebabkan perut kembung, gas, dan diare pada sebagian orang.
-
Apa saja efek samping dari makan gandum berlebihan? Efek samping makan gandum berlebihan dapat berupa gangguan pencernaan, peningkatan berat badan, kenaikan gula darah, hingga reaksi alergi terhadap gluten.
-
Kenapa makan makanan berlemak bikin kita ngantuk? Makanan yang tinggi lemak juga dapat menjadi penyebab mengantuk setelah makan. Lemak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna oleh tubuh dibandingkan dengan karbohidrat atau protein. Ketika kita mengonsumsi makanan berlemak, tubuh akan mengalihkan sebagian besar aliran darah ke sistem pencernaan, yang dapat menyebabkan penurunan aliran darah dan oksigen ke otak. Hal ini dapat menyebabkan rasa kantuk dan mengantuk setelah makan.
-
Mengapa keracunan makanan sering terjadi? Keracunan makanan merupakan kondisi yang rentan kita alami terutama akibat pola makan yang tidak tepat.
-
Kapan jaring-jaring makanan terbentuk? Setiap habitat tentu mempunyai jaring makanan yang diciptakan dengan cara berbeda pula.
-
Bagaimana cara mencegah efek samping dari makan gandum berlebihan? Pilihlah produk gandum utuh yang lebih sehat dan kaya serat, vitamin, dan mineral daripada produk gandum olahan yang tinggi gula dan lemak. Konsumsi gandum secara proporsional dan seimbang dengan makanan lainnya. Jangan mengonsumsi gandum lebih dari 6 porsi per hari.
Dampak konsumsi makanan pedas berlebihan yang berikutnya adalah dapat memengaruhi pita suara. Menurut pakar kesehatan di The Mayo Clinic, makan terlalu banyak makanan pedas merupakan salah satu hal yang bisa mengiritasi tenggorokan.
Jika Anda adalah seseorang yang menderita refluks asam, makan pedas dapat menyebabkan tidak hanya muntah tetapi juga rasa sakit, bengkak, dan iritasi tenggorokan yang berdampak pada suara.
Dampak konsumsi makanan pedas berlebihan selanjutnya adalah dapat memicu timbulnya lecet dan ruam pada tubuh. Menurut Barry Green, Ph.D., dari John B. Pierce Laboratory di New Haven, mengonsumsi beberapa makanan pedas berpotensi memiliki risiko kesehatan.
Makanan pedas merangsang reseptor di kulit yang biasanya merespons panas. Reseptor tersebut adalah serat nyeri, yang secara teknis dikenal sebagai nosiseptor polimodal. Mereka merespons suhu ekstrem dan stimulasi mekanis yang intens, seperti mencubit dan memotong; mereka juga merespons pengaruh kimia tertentu. Sistem saraf pusat dapat dikacaukan atau dibodohi ketika rasa sakit ini dirangsang oleh bahan kimia, seperti yang ada di cabai, yang memicu respons saraf yang ambigu sehingga menimbulkan kemerahan seperti lecet dan ruam.
Dampak konsumsi makanan pedas berlebihan yang keenam adalah dapat melukai atau mengiritasi lambung. Konsumsi makanan pedas berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama pada sistem pencernaan. Salah satu dampak yang sering terjadi adalah luka pada lambung.
Capsaicin, zat aktif dalam cabai yang memberikan sensasi pedas, dapat merusak lapisan pelindung lambung jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan sering. Kerusakan ini menyebabkan iritasi dan peradangan, yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi luka atau tukak lambung. Gejala yang muncul biasanya berupa nyeri perut, mual, dan muntah.
Selain luka, konsumsi makanan pedas yang berlebihan juga dapat menyebabkan iritasi pada lambung. Iritasi ini terjadi karena capsaicin merangsang produksi asam lambung yang berlebih, memperparah peradangan yang ada. Akibatnya, lambung menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap kerusakan. Gejala iritasi lambung meliputi sensasi terbakar di perut, gangguan pencernaan, dan rasa tidak nyaman setelah makan.
Konsumsi makanan pedas yang berlebihan dapat menyebabkan rasa lapar yang tidak terpuaskan. Capsaicin, zat yang memberikan rasa pedas pada makanan, dapat mempengaruhi reseptor rasa di lidah dan sistem pencernaan, yang pada akhirnya mempengaruhi nafsu makan.
Makanan pedas sering kali meningkatkan metabolisme dan merangsang produksi hormon tertentu yang berperan dalam pengaturan nafsu makan, seperti ghrelin.
Peningkatan hormon ghrelin ini dapat membuat seseorang merasa lebih cepat lapar meskipun baru saja makan, sehingga rasa lapar menjadi sulit terpuaskan.
Selain itu, makanan pedas dapat mengganggu sinyal kenyang yang dikirim ke otak. Capsaicin dapat menyebabkan perut merasa tidak nyaman atau terganggu, sehingga otak tidak menerima sinyal kenyang dengan benar. Akibatnya, Anda mungkin terus merasa lapar dan terdorong untuk makan lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Pola makan seperti ini tidak hanya membuat rasa lapar tidak terpuaskan tetapi juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan gangguan pencernaan.