Bentuk-bentuk Interaksi Sosial beserta Faktor Pengaruhnya, Menarik Diketahui
Kemampuan berinteraksi dengan orang-orang di sekitar Anda adalah salah satu aspek penting dalam perkembangan sosial. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai pengertian dan bentuk-bentuk interaksi sosial, sekaligus bagaimana ciri-ciri serta syarat terciptanya interaksi yang menarik untuk Anda pelajari.
Mungkin sebagian besar dari Anda sudah tahu bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup. Salah satu tandanya adalah bahwa manusia membutuhkan interaksi sosial dalam menjalani kehidupannya sehari-hari, suka ataupun tidak suka.
Dijelaskan bahwa interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu lainnya, di mana individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, sehingga terdapat hubungan yang saling timbal balik. Hubungan tersebut dapat terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa bisnis yang dirintis oleh Risma di Yogyakarta? Risma memulai usaha kecil-kecilan dari pre-order di rumah. Dari sinilah Risma mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka bisnis ramen.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Apa masalah utama yang dihadapi Yogyakarta terkait sampah? Sampah di Yogyakarta ini rasane ora kelar-kelar, ora uwis-uwis (rasanya enggak pernah selesai, enggak ada habisnya). Pertanyaannya, kepiye kok ngene? Gitu kan? Terus muncul timbunan sampah di 14 depo yang ada di kota,
-
Apa yang dinikmati oleh Kasad dan keluarganya di Yogyakarta? Saat sampai di Yogyakarta, ketiganya langsung menikmati kuliner khas kota tersebut. Mereka tampak datang dan menikmati sajian khas dari Yogyakarta yaitu Gudeg.
-
Apa arti dari 'Ya Rahman Ya Rahim'? Secara harfiah, Ya Rahman Ya Rahim berarti "Wahai Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang". Dua kata "Rahman" dan "Rahim" secara khusus menggambarkan sifat-sifat Allah yang amat penyanng.
Kemampuan berinteraksi dengan orang-orang di sekitar Anda adalah salah satu aspek penting dalam perkembangan sosial. Hal ini disebabkan karena tanpa adanya interaksi sosial, maka tidak akan tercipta pula kehidupan antar manusia yang berkesinambungan.
Berikut penjelasan selengkapnya mengenai pengertian dan bentuk-bentuk interaksi sosial, sekaligus bagaimana ciri-ciri serta syarat terciptanya interaksi yang menarik untuk Anda pelajari.
Pengertian Interaksi Sosial
Mengutip Basrowi dalam buku Pengantar Sosiologi, interaksi sosial didefinisikan sebagai hubungan dinamis yang mempertemukan orang dengan orang, kelompok dengan kelompok, maupun orang dengan kelompok manusia. Bentuknya tidak hanya bersifat kerja sama, tetapi juga berbentuk tindakan, persaingan, pertikaian dan sejenisnya.
Sementara menurut Partowisastro (2003), interaksi sosial adalah relasi sosial yang berfungsi menjalin berbagai jenis relasi sosial yang dinamis, baik relasi itu berbentuk antar individu, kelompok dengan kelompok, atau individu dengan kelompok.
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang meliputi hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok manusia. Tambahan dari Sarwono dan Meinarno (2009) dalam buku Psikologi Sosial, interaksi sosial dijabarkan sebagai hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara individu dengan individu lain, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok lain.
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan interaksi sosial, hal selanjutnya adalah mengetahui apa saja bentuk-bentuk interaksi sosial yang ada di masyarakat. Interaksi sosial yang terjadi antara orang perorangan atau orang dengan kelompok mempunyai hubungan timbal balik dan dapat tercipta oleh adanya kontak sosial dan komunikasi yang menimbulkan berbagai bentuk interaksi sosial.
Sarwono dan Meinarno (2009) mengemukakan bentuk-bentuk interaksi sosial sebagai berikut:
- Kerja sama, adalah suatu kegiatan yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan dan ada unsur saling membantu satu sama lain.
- Persaingan, yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan untuk meniru atau melebihi apa yang dilakukan atau dimiliki oleh orang lain.
- Konflik, merupakan suatu ketegangan yang terjadi antara dua orang atau lebih karena ada perbedaan cara pemecahan suatu masalah.
- Akomodasi, suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk mengurangi ketegangan, perbedaan, dan meredakan pertentangan dengan melakukan kompromi sehingga terjadi suatu kesepakatan dengan pihak lain yang bersangkutan.
Sedangkan Partowisastro (2003) mengemukakan pendapat tentang bentuk-bentuk interaksi sosial yang pada dasarnya terbagi dalam dua proses, yaitu:
1. Proses-proses asosiasi; yang terbagi menjadi:
- Akomodasi, merupakan suatu proses penyesuaian aktivitas-aktivitas seseorang atau kelompok yang berlawanan menjadi sejalan. Akomodasi itu ada beberapa metode, antara lain: pendesakan, kompromis, peradilan, toleransi, konversi, sublimasi, dan rasionalisasi.
- Assimilasi, yaitu suatu proses yang memiliki ciri pembentukan persamaan sikap, pandangan, kebiasaan, pikiran dan tindakan sehingga seseorang atau kelompok itu cenderung menjadi satu, mempunyai perhatian dan tujuan-tujuan yang sama.
- Akulturasi, dari segi teori kebudayaan merupakan suatu aspek dari perubahan kebudayaan. Akulturasi itu sebagai proses dwiarah, bahwa dua masyarakat mengadakan kontak dan saling memodifikasikan kebudayaan masingmasing sampai tingkatan tertentu.
2. Proses-proses dissosiasi; yang terbagi menjadi:
- Kompetisi, merupakan suatu persaingan yang terjadi antara perorangan atau kelompok dalam mencapai dan mendapatkan suatu tujuan tertentu.
- Kontraversi, merupakan suatu perbedaan-perbedaan pandangan, ide dan tujuan yang terjadi pada satu orang atau lebih sehingga menimbulkan pertentangan.
- Konflik, yaitu suatu ketegangan yang terjadi perorangan atau kelompok dikarenakan adanya perbedaan pandangan tentang suatu masalah maupun penyelesaiannya.
Faktor Pengaruh Interaksi Sosial
Interaksi sosial pada umumnya dapat dipengaruhi oleh perkembangan konsep diri dalam seseorang. Misalnya dalam hal individu memandang positif atau negatif terhadap dirinya, membuat mereka ada yang menjadi pemalu atau sebaliknya dan membawa akibat pada masalah hubungan interaksi sosialnya.
Menurut Monks dkk (2002) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi interaksi sosial yaitu:
- Jenis kelamin. Kecenderungan laki-laki untuk berinteraksi dengan teman sebaya/sejawat lebih besar daripada perempuan.
- Kepribadian ekstrovert. Orang-orang ekstrovert lebih komformitas daripada introvert.
- Besar kelompok. Pengaruh kelompok menjadi makin besar bila besarnya kelompok semakin bertambah.
- Keinginan untuk mempunyai status. Adanya dorongan untuk memiliki status inilah yang menyebabkan seseorang berinteraksi dengan sejawatnya, individu akan menemukan kekuatan dalam mempertahankan dirinya di dalam perebutan tempat atau status terlebih di dalam suatu pekerjaan.
- Interaksi orang tua. Suasana rumah yang tidak menyenangkan dan tekanan dari orang tua menjadi dorongan individu dalam berinteraksi dengan teman sejawatnya.
- Pendidikan. Pendidikan yang tinggi adalah salah satu faktor dalam mendorong individu untuk interaksi, karena orang yang berpendidikan tinggi mempunyai wawasan pengetahuan yang luas, yang mendukung dalam pergaulannya.