Berburu Rujak Cingur di Gang Sempit Jember, Warungnya Sederhana di Teras Rumah tapi Selalu Ramai Pembeli
Lebih dari 30 tahun berjualan, warung rujak cingur ini tak pernah sepi pembeli
Rujak cingur merupakan salah satu makanan tradisional asli Jawa Timur, khususnya Surabaya. Menurut pegiat sejarah Kota Surabaya, keberadaan rujak cingur di Kota Surabaya berawal dari tahun 1930-an. Saat itu, orang yang memperkenalkan rujak cingur pertama di Surabaya ialah perantau dari Pulau Madura. Mereka berdagang rujak cingur untuk mencari penghidupan.
Awalnya pedagang dari Madura menggunakan petis ikan cakalang khas Madura. Seiring waktu, para pedagang rujak cingur beralih menggunakan petis udang yang lebih sesuai dengan selera orang Jawa.
- Pulang Santap Sahur di Warung, Seorang Warga Dibacok Geng Motor di Garut
- Harga Beras Mahal, Warga Cianjur Senang Jusuf Hamka Jual Nasi Kuning Cuma Rp3.000 per Porsi
- Berkat Jalin Hubungan Baik dengan Pelanggan, Penjual Es Cendol Gerobak di Bandung Kini Jadi Bos Restoran Terkenal
- Hanya Buka 2 Jam, Warung Sederhana di Jombang Ini Pakai Lampu Warna-warni untuk Beri Pengumuman Pelanggan
Ada banyak warung rujak cingur legendaris di Jawa Timur, salah satunya ada di Kabupaten Jember.
Tak Pernah Sepi
Salah satu rujak cingur yang terkenal di Jember ada di gang kecil kawasan Jalan HOS Cokroaminoto. Rujak cingur ini dijual di kedai sederhana depan rumah tapi selalu ramai pembeli, khususnya pada jam makan siang.
Sekilas tak ada yang berbeda dengan rujak cingur bikinan Tutik ini, namun saat diperhatikan lebih seksama barulah diketahui keunggulannya.
Mulai dari sambalnya yang sangat kental dan cenderung lebih gurih dibanding rujak cingur lain, hingga irisan cingur sapi yang lebih besar.
Setiap hari, warung rujak cingur milik Tutik buka mulai pukul 09.00 WIB. Sementara jam tutupnya tidak menentu.
"Buka jam 9, ini jam 2 siang udah habis, kemarin malah jam 1 siang sudah tutup," ungkap Tutik, dikutip dari YouTube Liputan6, Senin (26/8/2024).
Tutik bercerita, ia memulai bisnis rujak cingur sejak tahun 1990 silam. Awalnya ia coba-coba tapi ternyata rujak bikinannya banyak disukai orang.
Belakangan warung rujak cingur milik Tutik semakin ramai karena ada pembeli yang mengunggahnya ke media sosial.
"Khasnya petis, saya suka gurih sedap-sedap. Cocok banget buat aku rasanya," ujar Purwanto, salah seorang pembeli.
Warung rujak cingur Tutik menyediakan dua jenis petis, yakni petis hitam dan petis merah. Pembeli bebas memilih salah satu petis atau bahkan mencampurnya.
Seperti rujak cingur pada umumnya, bumbu rujak cingur buatan Tutik terdiri dari pisang batu, petis udang, cabai, dan kacang. Bedanya, Tutik mengulegnya secara kasar dan hanya menambah sedikit air agar sambal yang dihasilkan kental.