Bronkitis Adalah Infeksi Virus pada Saluran Pernapasan Utama, Kenali Faktor Risikonya
Bronkitis adalah infeksi saluran udara utama paru-paru (bronkus), yang mana kondisi ini lantas menyebabkan iritasi dan peradangan. Bronkitis dapat bersifat akut atau kronis. Berikut hal-hal selengkapnya yang patut Anda ketahui mengenai bronkitis.
Bronkitis adalah infeksi saluran udara utama paru-paru (bronkus), yang mana kondisi ini lantas menyebabkan iritasi dan peradangan. Dinding saluran udara utama menghasilkan lendir untuk memerangkap debu dan partikel lain yang dapat menyebabkan iritasi.
Sebagian besar kasus bronkitis terjadi ketika infeksi mengiritasi dan meradang di saluran udara, menyebabkan saluran udara menghasilkan lebih banyak lendir dari biasanya.
-
Apa itu Bronkopneumonia? Bronkopneumonia, atau dikenal sebagai pneumonia lobularis, merupakan jenis pneumonia yang disebabkan oleh infeksi dan peradangan pada saluran napas utama, yaitu bronkus.
-
Kapan penyakit bronkitis bisa menjadi serius? Akan tetapi bila penderita memiliki penyakit lain yang telah lama diderita seperti jantung atau penyakit paru-paru lainnya, maka penyembuhan bronkitis cukup lama dan bersifat serius.
-
Kenapa Bronkopneumonia perlu diwaspadai? Bronkopneumonia pada anak merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian dan penanganan medis yang tepat.
-
Siapa saja yang berisiko terkena Bronkopneumonia? Faktor risiko termasuk usia yang terlalu muda, lingkungan yang kotor, paparan asap rokok, gaya hidup, penggunaan obat penekan sistem kekebalan tubuh, dan kondisi kesehatan tertentu seperti malnutrisi.
-
Apa itu penyakit langka? Penyakit langka adalah penyakit yang jumlah penderitanya sangat sedikit, yaitu kurang dari lima orang dari 100.000 orang penduduk. Ada banyak jenis penyakit langka yang telah diidentifikasi, yang sebagian besar bersifat genetik, kronis, dan mengancam jiwa.
-
Apa saja jenis-jenis penyakit keturunan? Ada tiga jenis penyakit keturunan, yaitu Penyakit Monogenik, Penyakit Multifaktorial, dan Penyakit Kromosom.
Tubuh Anda mencoba mengeluarkan lendir ekstra ini melalui batuk. Orang yang menderita bronkitis sering batuk dengan lendir yang kental, yang bisa berubah warna. Bronkitis dapat bersifat akut atau kronis.
Bronkitis akut adalah peradangan sementara pada saluran udara yang menyebabkan batuk dan lendir. Kondisi ini biasanya berlangsung hingga 3 minggu. Kondisi ini dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia, tetapi kebanyakan terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Sementara, bronkitis kronis adalah batuk produktif harian yang berlangsung selama 3 bulan dalam setahun dan setidaknya selama 2 tahun berturut-turut. Ini adalah salah satu dari sejumlah kondisi paru-paru, termasuk emfisema, yang secara kolektif dikenal sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Kondisi ini sebagian besar memengaruhi orang dewasa di atas usia 40.
Berikut hal-hal selengkapnya yang patut Anda ketahui mengenai bronkitis yang telah dilansir dari berbagai sumber.
Gejala Bronkitis
Gejala bronkitis dibedakan sesuai dengan tingkat atau jenisnya. Melansir dari Mayo Clinic, untuk bronkitis akut atau bronkitis kronis, tanda dan gejalanya adalah:
- Batuk
- Produksi lendir (dahak) yang berwarna bening, putih, abu-abu kekuningan atau hijau (terkadang juga ada bercak darah)
- Kelelahan
- Sesak napas
- Demam ringan dan menggigil
- Rasa tidak nyaman di dada
Saat menderita bronkitis akut, Anda juga mungkin mengalami gejala flu seperti sakit kepala ringan atau nyeri tubuh. Meskipun gejala ini biasanya membaik dalam waktu sekitar satu minggu, batuk kemungkinan akan berlangsung terus-menerus selama beberapa minggu.
Bronkitis kronis didefinisikan sebagai batuk produktif yang berlangsung setidaknya tiga bulan, dengan serangan berulang yang terjadi setidaknya selama dua tahun berturut-turut. Jika Anda menderita bronkitis kronis, Anda cenderung mengalami periode ketika batuk atau gejala lainnya memburuk.
Pada saat-saat tersebut, Anda mungkin mengalami infeksi akut selain bronkitis kronis. Untuk itu, segera temui dokter jika batuk Anda:
- Berlangsung lebih dari tiga minggu
- Mencegah atau mengganggu waktu tidur
- Disertai demam lebih tinggi dari 100,4 F (38 C)
- Menghasilkan lendir yang berubah warna
- Menghasilkan darah
- Berhubungan dengan mengi atau sesak napas
Penyebab Bronkitis
Melansir dari laman United Kingdom National Health of Service, penyebab penyakit brokitis adalah:
- Infeksi virus dan bakteri
Bronkitis biasanya disebabkan oleh virus. Lebih jarang, bronkitis juga dapat disebabkan oleh bakteri. Dalam kebanyakan kasus, bronkitis disebabkan oleh virus yang sama yang menyebabkan pilek atau flu biasa.
Virus itu terkandung dalam jutaan tetesan kecil yang keluar dari hidung dan mulut saat seseorang batuk atau bersin. Tetesan ini biasanya menyebar sekitar 1 m.
Mereka menggantung di udara untuk beberapa saat, kemudian mendarat di permukaan, di mana virus dapat bertahan hingga 24 jam. Siapapun yang menyentuh permukaan ini dapat menyebarkan virus lebih jauh dengan menyentuh benda lain.
- Menghirup zat iritan
Bronkitis juga dapat dipicu dengan menghirup zat iritan seperti kabut asap, bahan kimia dalam produk rumah tangga atau asap tembakau. Merokok adalah penyebab utama bronkitis kronis. Kondisi ini dapat memengaruhi orang yang menghirup asap rokok orang lain, serta mereka yang merokok sendiri.
Orang dengan bronkitis kronis sering mengembangkan penyakit paru-paru terkait merokok lainnya yang disebut emfisema, di mana kantung udara di dalam paru-paru menjadi rusak, menyebabkan sesak napas. Untuk itu jika Anda merokok, cobalah segera berhenti karena merokok hanya akan memperburuk bronkitis dan meningkatkan risiko terkena emfisema.
- Paparan zat iritan
Anda juga mungkin berisiko terkena bronkitis kronis dan jenis penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) lainnya jika Anda sering terpapar bahan yang dapat merusak paru-paru Anda, seperti butiran debu, tekstil (serat kain), amonia, asam kuat dan klorin.
Kondisi ini kadang-kadang dikenal sebagai bronkitis okupasional. Biasanya mereda setelah Anda tidak lagi terpapar zat iritan tersebut.
Faktor Risiko dan Komplikasi
Berikut faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena bronkitis, yaitu:
- Asap rokok. Orang yang merokok atau tinggal bersama perokok berisiko lebih tinggi terkena bronkitis akut dan bronkitis kronis.
- Resistensi rendah. Ini mungkin disebabkan oleh penyakit akut lainnya, seperti pilek, atau dari kondisi kronis yang mengganggu sistem kekebalan Anda. Orang dewasa yang lebih tua, bayi dan anak kecil memiliki kerentanan yang lebih besar terhadap infeksi.
- Paparan bahan iritan saat bekerja. Risiko terkena bronkitis lebih besar jika Anda terpapar asap kimia.
- Refluks lambung. Serangan mulas parah yang berulang dapat mengiritasi tenggorokan dan membuat Anda lebih rentan terkena bronkitis.
Meskipun satu episode bronkitis biasanya tidak perlu dikhawatirkan, hal ini dapat menyebabkan pneumonia pada beberapa orang. Namun, serangan bronkitis yang berulang dapat berarti bahwa Anda menderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Cara Mencegah Bronkitis
Untuk mengurangi risiko terkena bronkitis, berikut beberapa cara yang bisa Anda ikuti agar terhindar dari bahayanya:
- Hindari asap rokok. Asap rokok meningkatkan risiko bronkitis kronis.
- Vaksinasi. Banyak kasus bronkitis akut diakibatkan oleh virus influenza. Mendapatkan vaksin flu tahunan dapat membantu melindungi Anda dari flu. Anda juga dapat mempertimbangkan vaksinasi yang melindungi dari beberapa jenis pneumonia.
- Cuci tangan. Untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus, sering-seringlah mencuci tangan dan biasakan menggunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol.
- Kenakan masker bedah. Jika Anda menderita COPD, Anda dapat mempertimbangkan untuk memakai masker wajah di tempat kerja yang memungkinkan Anda terkena debu atau asap dan saat akan berada di antara orang banyak, seperti saat bepergian.