Dampak Kemarau di Jateng Mulai Terasa, Potensi Kebakaran Meningkat
Luas lahan tani terdampak kemarau meningkat di Cilacap.
Luas lahan tani terdampak kemarau meningkat di Cilacap.
Dampak Kemarau di Jateng Mulai Terasa, Potensi Kebakaran Meningkat
Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah. Di Kudus, pemerintah setempat meminta pemerintah untuk mewaspadai potensi kebakaran yang dimungkinkan terjadi selama musim kemarau. “Kasus kebakaran belum lama terjadi di Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kudus, yang diduga karena konsleting listrik. Untuk itu patut jadi kewaspadaan bersama karena sudah masuk musim kemarau,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus, Manaji, dikutip dari ANTARA pada Kamis (6/7).
-
Apa itu kecap? Kecap adalah jenis saus berbahan kedelai yang banyak digunakan pada masakan Asia.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Bagaimana kebakaran di Pelabuhan Cilacap menyebar? “Selain empat kapal besar itu, ada satu atau dua kapal jukung fiber yang ikut terbakar.
-
Di mana kebakaran di Pelabuhan Cilacap terjadi? “Berdasarkan hasil identifikasi sementara, kebakaran tersebut menimpa empat kapal yang tengah bersandar di Dermaga 3 PPS Cilacap,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara pada ANTARA.
-
Apa kelemahan cabai? Cabai memiliki kelemahan yaitu masa simpan yang pendek. Pada suhu ruangan, cabai hanya dapat bertahan sekitar 2 hari, sedangkan dalam kulkas hanya sampai 6 hari.
-
Apa itu kecapi buhun? Kecapi buhun merupakan alat musik tradisional khas warga adat Baduy. Instrumen ini dikenal sakral karena dibuat melalui iringan ritual.
Hingga Juni 2023, jumlah kasus kebakaran di Kabupaten Kudus sudah mencapai 30 kasus. Jumlah terbanyak terjadi pada pondok pesantren, yaitu 17 kasus. Kebakaran lainnya terjadi pada lahan tanaman, tempat usaha, kandang ternak dan warung masing-masing satu kasus. Sedangkan kebakaran yang terjadi di tempat penampungan sampah (TPS) berjumlah tiga kasus. “Kalau hendak membakar sampah, baik di pekarangan rumah maupun di ladang, terutama di ladang tebu, sebaiknya ditunggui jangan sampai ditinggal. Banyak kasus kebakaran yang berawal dari membakar sampah karena tidak ditunggui kemudian api merembet ke kawasan sekitar,” kata Manaji.
Kepala Bidang Tanaman Dinpertan Kabupaten Cilacap, Mlati Asih Budiarti, mengatakan bahwa luas tanaman padi yang terdampak kekeringan di Kabupaten Cilacap bertambah menjadi 1.010 hektare. Pada pertengahan Juni kemarin, luas tanaman terdampak ada 602 hektare.
Kendati demikian, hingga saat ini belum ada area tanaman padi yang dinyatakan gagal panen. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan sebagian besar tanaman padi yang terdampak kekeringan berumur lebih dari 60 hari setelah tanam, sehingga masih relatif aman sampai dengan panen. “Terhadap tanaman padi yang berumur kurang dari 60 hari setelah tanam, kami bersama petani berupaya melakukan langkah penyelamatan melalui pompanisasi,” terang Mlati.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Budi Setyawan, mengatakan jumlah wilayah terdampak kekeringan di Cilacap bertambah menjadi enam desa yang tersebar di tiga kecamatan.