Diklakson karena Halangi Jalan, Puluhan Pelajar SMK Jember Pukuli Pengendara
Seorang pemuda menjadi korban pengeroyokan puluhan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, usai membunyikan klakson. Begini kronologinya.
Dimas Aldi Pratama (22) menjadi korban pengeroyokan puluhan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, usai membunyikan klakson pada Rabu (8/2/2023). Saat itu, Dimas hendak berangkat ke tempat kerja dan mendapati rombongan pelajar SMK menghalangi jalan yang ia lalui.
“Saat itu di depan kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember, Jalan Danau Toba, ada rombongan pelajar menggunakan seragam praktik SMK menghalangi jalan,” terang Husni Thamrin, pengacara korban, Jumat (10/2).
-
Ke mana tembakau dari Jember diekspor? Tembakau-tembakau dari Jember serta beberapa daerah lain di Hindia Belanda diekspor ke luar negeri.
-
Bagaimana bentuk Jurig Jarian? Mulai dari perempuan berambut panjang, sosok bertubuh tinggi dan besar sampai yang menyerupai tuyul karena ukurannya yang kecil dan berkepala botak.
-
Apa saja yang terjadi saat Jamasan Jimat? Setelah jimat-jimat dikeluarkan, sang juru kunci bersama para kerabat Amangkurat segera membuka kain mori kusam yang membungkus pusaka sebelum dicuci menggunakan air jeruk bali.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa itu Jurig Jarian? Dalam bahasa Sunda, Jurig berarti hantu dan Jarian adalah tempat yang kotor. Sesuai namanya, sosok menyeramkan ini muncul dari daerah yang kotor seperti tempat sampah.
-
Kenapa Jurig Jarian muncul? Legenda ini mengisahkan bahwa Jurig Jarian adalah hasil energi negatif yang berkumpul di lokasi tersebut.
Dimas yang merasa terhalang kemudian membunyikan klakson motornya sebagai tanda ia hendak melintas. Namun, rombongan pelajar itu menyalahartikan klakson yang dibunyikan Dimas dan membalasnya dengan pengeroyokan.
Korban Dikeroyok
Sebanyak 10 pelajar SMK yang tidak terima karena diklakson Dimas mengejar korban hingga perempatan lampu lintas Jalan Mastrip dan menggiringnya ke arah timur hingga depan sebuah kedai makan ayam goreng yang berjarak sekitar 50 meter.
“Pelaku diperkirakan sepuluh orang. Klien saya dianiaya. Ada luka di kepala, bibir pecah, punggungnya lebam,” jelas Thamrin, dikutip dari akun Instagram @infojember, Sabtu (11/2/2023).
Mirisnya, korban yang merupakan penderita penyakit paru-paru juga merasakan sakit pada bagian dada usai menerima kekerasan dari puluhan pelajar tersebut.
Proses Hukum
©2015 Merdeka.com
Penganiayaan yang dilakukan puluhan pelajar SMK terhadap seorang pemuda itu berhenti setelah dilerai warga setempat. Namun, saat itu kondisi korban sudah babak belur.
Dalam kondisi babak belur, Dimas berangkat ke tempat kerjanya di kawasan Kalan Kalimantan dan menceritakan apa yang ia alami kepada pimpinannya. Pimpinan tempat kerja korban kemudian menghubungi pihak sekolah untuk melaporkan kejadian yang dialami pekerjanya.
“Tak berapa lama kemudian ada seorang pria dari SMK tersebut menanyakan kronologi kejadian kepada korban,” imbuh Thamrin.
Pria tersebut menunjukkan foto seorang siswa yang tersimpan di ponselnya untuk memastikan identitas terduga pelaku pengeroyokan. Korban pun membenarkan. Korban sendiri tidak mengenal para pelaku pengeroyokan.
“Korban kemudian melaporkan ke Kepolisian Sektor Sumbersari dan divisum di puskesmas,” lanjutnya.
Pasca kejadian tersebut, salah satu pelaku menghubungi keluarga korban dan meminta maaf. Namun, korban tetap berkehendak proses hukum dijalankan.