Disegani Negara Lain karena Adil dan Tegas, Ini Sisi Lain Ratu Paling Terkenal di Jawa
Ratu ini disegani bukan karena wajahnya yang cantik, melainkan karena kemampuan kepemimpinannya.
Tak ada yang berani menyerang kerajaan pimpinan sang ratu
Disegani Negara Lain karena Adil dan Tegas, Ini Sisi Lain Ratu Paling Terkenal di Jawa
Pada abad VII masehi, di Pulau Jawa ada sebuah kerajaan bernama Holing. Kerajaan ini juga dikenal dengan nama Kerajaan Kalingga atau Kerajaan Keling.
Kerajaan Holing merupakan bercorak Hindu Buddha pertama di pantai utara Jawa Tengah. Berbeda dari kerajaan lain, Kerajaan Holing tidak banyak meninggalkan prasasti. Salah satu prasasti peninggalan kerajaan ini ditemukan di kawasan Gunung Merbabu.
(Foto: kawruhbudayajawa.blogspot.com)
-
Apa yang dialami para romusa Jawa dalam pembangunan Jalur Kereta Api Kematian? Mereka tidak mendapat fasilitas kehidupan yang layak oleh serdadu Jepang. Banyak dari mereka yang mati tersiksa.
-
Apa yang menjadi lokasi semedi para raja Jawa di masa lalu? Konon, gua ini menjadi lokasi semedi para raja Jawa di masa lalu. Bahkan, Soeharto disebut mendapatkan wangsit bakal menjadi Presiden Indonesia di gua ini.
-
Mengapa Ratu Shima berhasil memimpin Kerajaan Kalingga? Dia berhasil naik tahta setelah suaminya, Raja Kartikeyasinga, wafat.
-
Kapan Ratu Kalinyamat menjadi bupati Jepara? Ratu Kalinyamat kemudian menjadi bupati Jepara setelah kematian Arya Penangsang pada tahun 1549.
-
Di mana Kerajaan Kalingga yang pernah dipimpin Ratu Shima berada? Kalingga merupakan salah satu kerajaan Hindu terbesar di Jawa, berpusat di pesisir pantai utara Jawa, tepatnya di wilayah yang kini bernama Jepara, Jawa Tengah.
-
Siapa Sri Maharaja Tarusbawa? Menurut Wikipedia, Sri Maharaja Tarusbawa merupakan raja ke-13 dari Kerajaan Tarumanegara.
Sang Ratu
Salah satu tokoh Kerajaan Holing yang mencuri perhatian dunia adalah Ratu Shima. Selama masa kepemimpinannya, tidak ada kerajaan atau negara lain yang berani menyerang.
Menurut mitologi kuno, singa diartikan sebagai lambang kekuatan dan kekuasaan. Menggunakan kata tersebut secara psikologis mengasumsikan bahwa pemiliknya
mempunyai karakter kuat dan kekuasaan tinggi.
Penggunaan simbol singa sebagai lambang kekuatan dan kekuasaan tidak hanya digunakan pada masa lalu. Bahkan, saat ini singa menjadi identitas nasional sebuah negara, sebagaimana dilansir dari artikel Tokoh Wanita Di Jawa Sekitar Abad VII - XIV Masehi karya R. Istari (Berkala
Arkeologi, 2004)
Pemerintahan
Ratu Sima menjalankan pemerintahan dengan adil dan tegas. Ia tak tebang pilih saat memutuskan setiap perkara. Siapa yang bersalah akan dihukum setimpal, termasuk jika pelakunya putranya sendiri.
Maju di Berbagai Bidang
Selain karena keadilan dan ketegasan Ratu Sima, kerajaan-kerajaan lain tak berani menyerang Kerajaan Holing karena militer/prajurit kerajaan sangat kuat.
Ratu Sima bisa dikatakan memperhatikan semua aspek demi kesejateraan rakyat. Dia sangat konsen pada sektor perdagangan, sosial
ekonominya, hingga bidang kesusastraan.
Pada masa pemerintahannya, ada seorang pendeta agama Budha termasyur bernama
Jnanabhadra. Ia membantu seorang pendeta Cina menerjemahkan
kitab suci agama Budha dari bahasa Sanskerta ke dalam bahasa Cina. Hal ini menunjukkan bahwa pada masa itu hubungan Jawa dengan Cina sudah terjalin baik. (Foto: Freepik rawpixel.com)