Kesultanan Perlak, Kerajaan Bercorak Agama Islam Pertama di Nusantara
Mengulik Kesultanan Perlak, kerajaan bercorak agama Islam pertama di wilayah Aceh.
Kesultanan Perlak, Kerajaan Bercorak Agama Islam Pertama di Nusantara
Wilayah Aceh begitu strategis dalam jalur perdagangan di Nusantara. Tak dipungkiri banyak dijumpai kerajaan atau kesultanan dengan corak agama, salah satunya Kesultanan Perlak.Kerajaan ini berkuasa di sekitar wilayah Peureulak, Aceh Timur yang konon sudah berdiri antara tahun 840 sampai dengan tahun 1292. Di wilayah tersebut memiliki kekayaan alam yang begitu melimpah, banyak sekali pedagang-pedagang asing yang singgah untuk berniaga. (Foto: Pixabay)
Kerajaan Bercorak Islam Pertama
Mengutip dari beberapa sumber, awal terjadinya proses penyebaran Islam di Kesultanan Perlak ini tak jauh dari para pedagang dari Arab dan Persia yang sudah beragama muslim. (Foto: liputan6.com)
Seiring banyaknya pedagang yang singgah dan melakukan perniagaan di Kesultanan Perlak kemudian terjadilah pernikahan antara mereka dengan masyarakat Perlak. Faktor inilah yang menyebabkan ajaran-ajaran Islam sangat cepat menyebar.
Dari situlah lambat laun kerajaan yang cukup terkenal di bidang niaga itu berubah menjadi kerajaan bercorak agama Islam.
-
Kapan Islam mulai masuk ke Nusantara? Di Nusantara, sejarah masuknya Islam masih menjadi topik yang sering diperdebatkan. Banyak fakta yang tidak tertulis menyebabkan perbedaan pendapat di kalangan sejarawan mengenai waktu dan lokasi awal masuknya Islam.
-
Kapan Islam masuk ke Indonesia? Hamka menolak pendapat yang mengatakan bahwa masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-13, sebab pada kenyataannya pada tersebut di Indonesia sudah berdiri suatu politik Islam. Jadi sudah barang tentu Islam telah masuk ke Indonesia jauh sebelumnya, yakni sekitar abad ke-7 Masehi atau pada abad pertama Hijriyah.
-
Bagaimana Islam masuk ke Indonesia? Proses perkembangan Islam di Indonesia sendiri tidak dilakukan dengan kekerasan atau kekuatan militer, melainkan secara damai dan melalui berbagai jalur seperti perdagangan, perkawinan, pendirian lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.
-
Siapa saja tokoh penting penyebar Islam di Nusantara? Penyebaran Islam di wilayah ini dilakukan melalui berbagai strategi, seperti jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, pendidikan, serta islamisasi budaya. Tokoh yang merupakan sentra penyebaran Islam di Nusantara ialah para ulama dan raja/sultan.
-
Siapa yang pertama menyebarkan Islam di Pagaruyung? Salah satu tokoh Islam atau ulama dari Aceh bernama Burhanuddin Ulakan menjadi sosok yang dianggap pertama kali menyebarkan pengaruh agama Islam di Pagaruyung.
-
Apa yang terjadi saat awal penyebaran Islam? Hubungan mula-mula antara Indonesia dan Islam dimulai dari jalur perdagangan. Para pedagang Muslim dari Arab dan Gujarat mulai berlayar dan berdagang di wilayah Nusantara. Selain berdagang, mereka membawa serta ajaran Islam dan berinteraksi dengan masyarakat pribumi.
Raja Pertama
Berdirinya Kesultanan Perlak ini ketika sebuah kelompok dakwah dari Mekkah menyambangi daerah Perlak pada tahun 506 Hijriah. Pada rombongan tersebut ada seseorang bernama Sayyid Ali Al-Muktabar, lalu ia menikah dengan gadis daerah bernama Tansyir Dewi.
Pernikahan mereka dikarunai anak laki-laki bernama Allaidin Sayyid Maulana Abdul Aziz Syah yang menjadi pendiri sekaligus raja pertama yang berkuasa di Kesultanan Perlak.
Hasil Bumi Melimpah
Wilayah Perlak cukup terkenal sebagai penghasil jenis kayu Perlak yang biasa digunakan untuk membuat kapal. Selain lokasi strategis, hasil alam di wilayah ini sangatlah melimpah, salah satunya kayu Perlak. (Foto: Pixabay)
Kapal-kapal pedagang asing tak sedikit untuk singgah sejenak di Perlak sekedar untuk berniaga atau membeli kayu dengan berkualitas tinggi tersebut.
Masa Kejayaan
Puncak kejayaan Kerajaan Perlak dibuktikan dengan dominasi di bidang perniagaan. Lagi-lagi dari hasil kayu Perlak yang banyak diminati oleh saudagar untuk membuat kapal. (Foto: Pixabay)
Hingga pada abad ke-8, Perlak mengalami perkembangan sangat pesat dan menjadi pelabuhan niaga. Letaknya dekat dengan jalur perdagangan utama memicu kapal-kapal besar dari Arab dan Persia untuk singgah sejenak di Perlak.
Tak hanya itu, Perlak juga cukup memberikan dampak yang signifikan dalam penyebaran agama Islam. Perlak menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam dari percampuran budaya dengan saudagar Muslim.
Masa Kemunduran
Melansir dari beberapa sumber, masa kemunduran Kesultanan Perlak sendiri saat masa pemerintahan Sultan Mahmud Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan yang melakukan politik persahabatan.
Ia menikahkan dua putrinya dengan raja di kerajaan tetangga, salah satunya dari Pasai. Setelah itu, Sultan Mahmud Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan meninggal dunia, Kesultanan Perlak pun seperti kehilangan sosok pemimpin dan keadaan mulai tak baik-baik saja.
Seiring berjalannya waktu, kemunduran pun semakin terasa. Banyak pedagang-pedagang yang tadinya singgah sudah mulai pergi meninggalkan Perlak. Akhirnya, Perlak diambil alih oleh Raja Pasai dan bergabung dengan Kerajaan Samudera Pasai.