Dulunya Tempat Pembuangan Sampah, Ini Potret Megah Masjid Bawah Tanah di Tuban
Banyak santrinya merupakan mantan penjahat dan pecandu narkoba.
Banyak santrinya merupakan mantan penjahat dan pecandu narkoba.
Dulunya Tempat Pembuangan Sampah, Ini Potret Megah Masjid Bawah Tanah di Tuban
Masjid sekaligus pondok pesantren di Kabupaten Tuban, Jawa Timur ini terbilang unik. Jika biasanya pesantren didirikan di atas tanah, pesantren ini justru dibangun di bawah tanah seperti gua. Masjid ini berlokasi di Kelurahan Gedongombo, Kabupaten Tuban.
-
Bagaimana konsep Masjid Merah Kedung Menjangan? Secara konsep, masjid ini membawa unsur tradisional khas zaman kerajaan. Ini bisa terlihat dari adanya gerbang masuk masjid yang dibuat dari susunan batu bata merah, dengan pola konstruksi khas Trowulan, Majapahit.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Masjid Saka Tunggal Kebumen? Di Desa Pekuncen, Kecamatan Sempor, Kebumen, ada sebuah masjid bersejarah yang unik. Bangunan masjid itu hanya ditopang satu tiang penyangga. Walau begitu, bangunan itu tetap kokoh berdiri. Padahal konon masjid itu adalah yang tertua di Kabupaten Kebumen.
-
Apa yang menjadi ciri khas Masjid Pusaka Baiturrahmah? Tak hanya kisah yang melatar belakanginya. Daya tarik lain juga terdapat pada gaya arsitektur bangunan yang memadukan unsur Islam kuno dengan kebudayaan Hindu yang pernah berjaya di nusantara.
-
Kapan Masjid Pejlagrahan dibangun? Jika ditelusuri tahun pembuatannya, masjid ini konon dibangun di abad ke-15 silam. Bisa dikatakan bahwa bangunan ini menjadi tempat beribadah umat muslim pertama di Cirebon.
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Kapan Masjid Pecinan Tinggi Banten dibangun? Tahun pembangunan diperkirakan pada 1552, atau empat tahun sebelum pendirian Masjid Agung Banten lama pada 1556.
Sejarah
Kisah ini bermula saat Kiai Subkhan Al Mubarok mendapatkan wangsit dari sesepuh agar mencari guanya wali. Tak hanya mencari gua, ia bahkan diperintahkan mendirikan pesantren di dalamnya. Setelah sekitar tiga tahun berdoa dan berusaha, Kiai Subkhan mendapatkan petunjuk bahwa gua itu berada di Tuban. Ia pun lantas membeli tanah tersebut. Saat itu, kawasan tersebut berupa semak belukar dan sangat kotor. Sudah 15 tahun Pemkab Tuban menjadikan kawasan tersebut sebagai tempat pembuangan sampah.
Fasilitas
Lubang gua di lahan perbukitan kapur ini dulunya tempat pembuangan sampah. Kini, jadi bangunan megah yang dikenal dengan nama Masjid Ashabul Kahfi Perut Bumi. Masjid dan pondok pesantren yang didirikan oleh Kiai Subkhan Al Mubarok pada tahun 2002 silam ini menempati lahan seluas 3 hektare. Mengutip situs opop.jatimprov.go.id, kompleks pesantren dan masjid ini dilengkapi berbagai fasilitas dakwah dan mengaji.
Daya Tarik
Masjid ini tampak estetik dan unik. Keberadaannya di dalam gua tidak membatasi seni arsitekturnya. Stalaktit yang menggantung di langit-langit gua berpadu dengan pilar-pilar megah konstruksi masjid. Cahaya temaram di dalam masjid juga menjadi pesona tersendiri.
Mengutip situs disbudporapar.tubankab.go.id, masjid ini dipenuhi ukiran kaligrafi berbahan marmer. Selain masjid, bangunan yang menjadi kamar santri dan ruang pertemuan juga dihiasi ukiran kaligrafi berbahan marmer.
Masjid ini juga menyimpan sejumlah situs peninggalan ulama terdahulu. Di antaranya petilasan Syekh Maulana Al Maghribi, tempat pertapaan Singo Joyo dan Putri Ayu Sendang Harjo.
- Habiskan dana Miliaran, Begini Potret Masjid Mewah dan Megah di Daerah Terpencil Bikin Mata Terkesima
- Potret Masjid di Tengah Lumpur Lapindo Berdiri Kokoh Sampai Sekarang, Dulu Digunakan Ibadah Kini Tak Lagi Berfungsi
- Potret Masjid Pedangdut Itje Trisnawati, Dulu Sangat Megah Kini Tampak Tidak Terurus
- Masjid di Batabuah Sumbar Ini Tetap Berdiri Kokoh Meski Diterjang Banjir Bandang Lahar Dingin, Ini Potretnya
Santri
Santri yang menimba ilmu di sini tidak hanya berasal dari Tuban, tetapi dari berbagai daerah lain seperti Nganjuk, Bojonegoro, Lamongan, Lampung, dan lain sebagainya. Mengutip Liputan6.com, banyak santri Pondok Pesantren Perut Bumi Al Maghribi merupakan mantan penjahat dan pecandu narkoba.