Fakta di Balik Insiden Preman Kampung Asal Jember Ngamuk Tak Diberi Uang, Serang Korban Pakai Senjata Tajam hingga Tewas
Seorang preman kampung asal Kabupaten Jember Jawa Timur menusuk dua orang yang tak mau memberinya uang
Seorang preman kampung asal Kabupaten Jember Jawa Timur nekat melakukan aksi kekerasan hingga menyebabkan orang lain meninggal dunia. Insiden ini bermula saat pelaku yang bernama Imam Mujiono tiba-tiba menghampiri dua korban yang tengah duduk santai di sebuah tempat tongkrongan di Kabupaten Jember pada Jumat (11/10/2024) malam.
Pelaku meminta sejumlah uang kepada kedua korban, namun mereka menolak menuruti permintaan pelaku. Ketiganya pun sempat terlibat cekcok. Kecewa tak mendapatkan apa yang ia inginkan, pelaku nekat menyerang kedua korban dengan belati. Warga setempat yang melihat kejadian tersebut lalu menangkap pelaku dan menyerahkannya ke pihak kepolisian setempat.
“(Pelaku) meminta sejumlah uang, kemudian ditolak oleh korban, cekcok kemudian terjadi penusukan,” tutur Kapolsek Panti, Iptu Idham Khalid, dikutip dari YouTube Liputan6, Selasa (15/10/2024).
Nasib Korban dan Pelaku
Korban Fawajid sempat dirawat di rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia. Jenazahnya lalu diautopsi di Rumah Sakit Soebandi Jember.
Selanjutnya, jenazah korban Fawajid dibawa ke rumah duka di Desa Panti Kabupaten Jember. Tangis keluarga korban pecah mengiringi kedatangan jenazah di kediamannya. Satu korban lain, Fahriz menderita luka parah dan masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Sementara itu, pelaku Ahmad Mujiono sudah ditahan pihak Polres Jember dengan barang bukti pisau belati yang digunakan untuk menyerang korban.
Pelaku dijerat dengan Pasal penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa. Mengutip Liputan6, pelaku terancam hukuman penjara hingga 10 tahun lamanya.
Preman di Jember
Pada tahun Juni 2015 lalu, Aparat Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur menangkap 150 orang preman di sejumlah lokasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 32 orang di antaranya diproses hukum dan 118 orang menjalani pembinaan.
Dari tangan para preman tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti alkohol, uang tunai, obeng, hingga senjata tajam.
Ratusan preman terjaring razia di sejumlah tempat. Seperti: Terminal Tawang Alun, stasiun kereta api, pasar-pasar tradisional, pusat perbelanjaan, sekitar lampu lalu lintas, zona parkir liar, terminal angkutan kota, lokasi pangkalan ojek, dan angkutan umum.