Kini Berusia 456 Tahun, Ini 5 Fakta Unik Kabupaten Madiun yang Jarang Diketahui Orang
Setelah melepaskan diri dari pengaruh Demak, pusat pemerintahan dipindahkan dari Ngurawan ke Sogaten.
Daerah ini dulunya tidak bernama Madiun.
Kini Berusia 456 Tahun, Ini 5 Fakta Unik Kabupaten Madiun yang Jarang Diketahui Orang
Pada 18 Juli 2024 ini Kabupaten Madiun resmi berusia 456 tahun. Berikut sejumlah fakta unik tentang Kabupaten Madiun yang jarang diketahui orang.
- Banyak Ditemukan Peninggalan Berusia Jutaan Tahun, Ini Fakta Sejarah Terbentuknya Dataran Sangiran
- Kini Berusia 666 Tahun, Ini 6 Fakta Kabupaten Ngawi yang Jarang Tersorot
- Kini Berusia 455 Tahun, Ini Fakta Unik Lamongan yang Hari Jadinya Ditetapkan Pakai Buku Wasiat
- Fakta Menarik Desa Nunuk Baru di Majalengka, Sudah Ada Sebelum Kabupatennya Lahir
Dulu Tak Bernama Madiun
Daerah ini secara resmi berdiri sebagai kawasan pemerintahan sendiri pada 18 Juli 1568.
Sebelumnya, daerah ini merupakan bagian dari Kesultanan Demak. Setelah melepaskan diri dari pengaruh Demak, pusat pemerintahan dipindahkan dari Ngurawan ke Sogaten. Saat itu, daerah ini diberi nama Purabaya.
Pada 1575, pusat pemerintahan dipindah ke Wonorejo. Setelah pertempuran dengan Mataram pada 1590, nama Purabaya diganti menjadi Madiun pada 16 November 1590.
Kota Budaya
Mengutip Instagram @jatimpemprov, Kabupaten Madiun kaya akan seni dan budaya. Beberapa kesenian lokal yang terkenal yakni Dongkrek dan batik. Selain itu, Kabupaten Madiun juga memiliki tradisi silat yang khas
dengan gerakan halus dan efektif.
Sentra Umbi Porang
Salah satu komoditas unggulan Kabupaten Madiun ialah umbi porang. Pada tahun 2023 lalu, produksi umbi porang di Kabupaten Madiun mencapai 50.235 ton.
Saat ini, luas lahan untuk penanaman porang di Kabupaten Madiun mencapai lebih dari 1.602 hektare. Perkebunan porang tersebar di lima kecamatan sentra,
yakni Kecamatan Saradan, Gemarang, Kare, Dagangan dan Wonoasri.
Kuliner Khas
Salah satu kuliner paling favorit di Kabupaten Madiun ialah pecel. Pecel Madiun memiliki cita rasa yang khas dan berbeda dari pecel lain. Bahannya terbuat dari kacang tanah berkualitas. Biasanya, nasi pecel Madiun disajikan dengan lauk rempeyek sehingga semakin nikmat.
Bagi pecinta manis, bisa mencicipi brem. Ingin sensasi baru, ada brem porang. Mengutip situs Kemdikbud RI, selain brem, ada kue manco yang dulunya hidangan
bangsawan tapi kini bisa dinikmati semua orang.
Desa Wisata
Salah satu desa wisata yang tengah digemari banyak wisatawan ialah Desa Wisata Gunungsari. Desa ini dinobatkan sebagai salah satu dari 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024.
Mengutip situs Kemenparekraf RI, desa ini mengusung tema kebudayaan dan kearifan lokal yang sangat kental. Desa ini menunjung tinggi adat istiadat warisan nenek moyang serta turut melestarikan budaya dan tradisi yang berupa sistem pengetahuan, nilai, pandangan hidup, persepsi, dan kesenian.
Selain Desa Wisata Gunungsari, ada juga Desa Wisata Kare. Banyak daya tarik desa wisata ini bersifat alam, budaya dan buatan. Wisatawan bisa belajar kesenian Dongkrek di desa ini.