Kisah Kiai Nyentrik Bangkalan, Lebih Suka Pakai Singlet dan Hidup Numpang di Rumah Para Santri
Sosoknya dikenal sebagai pengamal tirakat tingkat tinggi, bahkan hingga di tengah lautan
Sosoknya dikenal sebagai pengamal tirakat tingkat tinggi, bahkan hingga di tengah lautan
Kisah Kiai Nyentrik Bangkalan, Lebih Suka Pakai Singlet dan Hidup Numpang di Rumah Para Santri
Semasa hidupnya, kiai bernama lengkap Kholilurrohman ini dikenal tidak menyukai hal-hal duniawi. Sejak kecil Ra Lilur sering melakukan hal-hal yang tak dapat dicerna pikiran manusia biasa.
-
Kapan Lorjhu' mulai dikenal? Salah satu grup musik yang belakangan menyita perhatian penikmat musik indie adalah Lorjhu'. Penulis kenamaan, Dea Anugrah melalui kilas cerita Instagramnya beberapa waktu silam, memuji kualitas musik Lorjhu'. Itu pengalaman pertama Dea nonton Lorjhu'.
-
Kenapa cilor dibalut telur? Cilor adalah makanan khas Sunda yang terbuat dari tepung tapioka atau yang biasa disebut “aci” dalam Bahasa Sunda yang dimasak dengan cara aci dibalut dengan telur.
-
Kapan Kori Brajanala Lor dibangun? Tertulis bahwa Kori Brajanala Lor dibangun pada era Pakubuwono III atau sekitar tahun 1782 masehi atau 1706 tahun Jawa.
-
Kapan Kali Talang ramai dikunjungi? Berdasarkan informasi yang diperoleh RRI, setiap liburan akhir pekan terutama hari Sabtu dan Minggu, jumlah pengunjung obyek wisata Kali Talang bisa di atas 600 orang, sementara pada hari-hari biasa, jumlah pengunjungnya berada di kisaran angka 150 orang
-
Apa ciri khas dari Kubur Kalang? Kuburan Suku Kalang di Bojonegoro memiliki kompleks kuburan dengan liang lahat berupa lempengan-lempengan batu pipih. Pada zamannya, kuburan suku Kalang termasuk memiliki nilai seni tinggi. Kini, peti batu ini dikenal dengan sebutan Kubur Kalang.
-
Apa makna dari kata "hweimangeun kkumi anira kkumel silhyeonhaneun bangbeobida"? 회망은 꿈이 아니라 꿈을 실현하는 방법이다, hweimangeun kkumi anira kkumel silhyeonhaneun bangbeobida(Harapan bukanlah impian, tetapi jalan membuat impian menjadi nyata)
Profil
Ra Lilur merupakan putra dari Kiai Ahmad Tamyiz dan Nyai Romlah. Ibunya merupakan cucu Mbah Kholil Bin Abdul Lathif Bangkalan. Mengutip situs NU Online, meskipun lahir dalam keluarga yang kental dengan pesantren, Ra Lilur tidak pernah secara khusus nyantri di pondok pesantren.
Konon, ia pernah tinggal di sebuah pondok pesantren selama tiga bulan, namun selama itu ia mengisi hari-harinya dengan memancing, bukan mengaji.
Dikisahkan, Kiai Munstashor mengangkat Ra Lilur sebagai anak untuk pancingan agar bisa punya keturunan sendiri. Setelah mengangkat Ra Lilur, istri Kiai Munstashor hamil, kemudialan lahirlah Kiai Zubair.
Nyentrik
Ra Lilur dikenal sebagai kiai nyentrik yang hidup penuh kesederhanaan. Mengutip Liputan6.com, ia lebih suka mengenakan kaus singlet daripada baju koko. Selain itu, ia memilih meninggalkan kediamannya demi hidup berpindah-pindah menumpang di rumah para santrinya.
Mengutip situs syaichona.net, pernah ada seseorang yang ingin memberikan hadiah mobil kepada Ra Lilur, ia pun menolak halus dengan mengatakan bahwa dirinya tidak bisa mengemudikan mobil.
Ra Lilur meninggalkan kediamannya di kompleks pesantren Demangan. Ia memilih hidup berpindah-pindah dengan cara menumpang di rumah para santrinya.
Bakar Pondok Pesantren
Puluhan tahun lalu, Ra Lilur sengaja membakar Pesantren Syaikhona Kholil Demangan yang diasuh oleh kakaknya, Kiai Abdullah Schall. Konon itu adalah isyarat bahwa kelak pesantren akan maju pesat dan memiliki bangunan megah setinggi asap api waktu itu.
- Kisah Tukang Rongsok Berhati Mulia Nikahi Wanita ODGJ 'Saya Kasihan Perempuan Tinggal di Jalan'
- Kisah Pilu Kakek Sanusi di Lebak yang Butuh Bantuan, Hidup Sebatang Kara di Gubuk Tak Layak dan Alami Kelumpuhan
- Kisah Nurasik, Bersyukur Bisa Berhaji di Usia 82 Tahun
- Menyibak Keindahan Pantai Goa Langir, Pantai Eksotis dengan Seribu Gua di Lebak
Sosoknya juga dikenal sebagai pengamal tirakat tingkat tinggi. Ia sering berdiam diri di tempat yang jauh dari hiruk-pikuk duniawi. Bahkan, tak jarang ia bertapa di tengah lautan. Suatu hari, seorang nelayan merasa jaringnya menangkap mangsa besar. Nelayan itu telanjur senang, namun ia kaget bukan main saat mengetahui yang tertangkap jaringnya adalah sosok Ra Lilur.
Keresahan
Dikisahkan, Ra Lilur pernah dua kali tiba-tiba hadir dan naik panggung dalam acara di mana para kiai berkumpul. Di hadapan para kiai, ia menyampaikan keresahannya bahwa saat ini banyak kiai yang mulai terlena dengan kehidupan duniawi. Selain itu, ia mengungkapkan bahwa manusia hidup di dunia hanya sementara dan tidak kekal abadi.