Kisah Warga Malang Taklukan Puncak Everest Demi Kibarkan Bendera Merah Putih, Sempat Ingin Menyerah
Pensiunan anggota Kopassus ini mengenang perjuangannya menaklukan puncak tertinggi dunia demi mengibarkan bendera merah putih.
Ia mengenang betapa sulitnya perjalanan yang harus dilalui.
Kisah Warga Malang Taklukan Puncak Everest Demi Kibarkan Bendera Merah Putih, Sempat Ingin Menyerah
Asmujiono, warga Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, jadi salah satu warga Indonesia yang berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Gunung Everest. Ia menceritakan perjuangannya menaklukkan gunung setinggi 8.848 mdpl itu.
Tim Everest 1997
Saat bertugas sebagai anggota Kopassus, Asmujiono mendapat pengalaman berharga bergabung dalam tim Everest 1997. Tim ini dibentuk dengan misi mengibarkan bendera Merah Putih pada puncak tertinggi dunia. Sebelum terpilih sebagai anggota tim Everest 1997, Asmujiono harus bersaing dengan sejumlah personel Kopassus lain untuk membuktikan bahwa ia layak diberikan kesempatan menaklukan puncak tertinggi dunia itu.
-
Siapa yang mengukur Gunung Everest? Misalnya, ketika perwira militer Inggris Sir Andrew Scott Waugh dan timnya mengukur Gunung Everest sebagai bagian dari Survei Trigonometri Besar, atmosfer bumi juga berpengaruh.
-
Bagaimana cara Sherpa menunjukkan rasa hormat terhadap Gunung Everest? Sherpa memperlakukan Chomolungma (artinya 'Bunda Dunia') dengan sangat hormat dan memberikan persembahan ke gunung sebagai bagian dari upacara puja sebelum memulai pendakian.
-
Apa yang membuat pemandangan dari Gunung Menyan sangat istimewa? Pesona keindahan Kecamatan Kalibaru dan sekitarnya yang tersaji dari atas Gunung Menyan membuat kepincut siapa saja yang melihatnya.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Apa yang ditemukan di bawah tanah Pegunungan Andes, Peru? Penemuan terbaru di pegunungan Andes Peru telah mengguncang dunia arkeologi. Para ahli menemukan galeri bawah tanah kuno yang diperkirakan memiliki usia lebih dari 2.000 tahun.
Perjuangan
Tim besar yang terdiri dari 43 orang itu kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yakni Tim Utara dan Tim Selatan. Tim Utara beranggotakan enam orang, sementara Tim Selatan 10 orang. Pembentukan dua tim tersebut bertujuan untuk menaklukan Everest dari dua arah. Asmujiono yang saat itu berpangkat prajurit satu (pratu), bergabung dengan Tim Selatan bersama Sersan Satu (Sertu) Misirin dan Letnan Satu (Lettu) Iwan Setiawan. Dari 10 orang di Tim Selatan, hanya tiga orang tersebut yang dinyatakan siap mendaki puncak Everest.
Saat melakukan persiapan untuk pendakian Everest, Asmujiono bersama dua rekannya melakukan latihan perjalanan dari sejumlah titik kumpul (basecamp). Saat menjalani sesi persiapan tersebut, Asmujiono justru terkena gejala radang dingin atau frostbite. Cobaan itu tak membuatnya menyerah. Ia dan tim Everest 1997 menuju puncak tertinggi dunia dari basecamp 4 pada 26 April 1997 sekitar pukul 00.00 waktu setempat. Sebelum melakukan pendakian, Asmujiono sempat merasakan nyeri di punggung dan masalah pada tabung oksigen miliknya.
Peringatan
Asmujiono beberapa kali diperingatkan oleh pelatih dan sherpa untuk turun karena kondisi yang tidak memungkinkan melanjutkan perjalanan. Namun, tekadnya bulat untuk mengibarkan Merah Putih di puncak Everest.
Capai Puncak
Asmujiono mengerahkan kemampuan terakhir untuk mencapai puncak. Ia sempat jatuh dan merasa kesakitan di kakinya. Asmujiono seperti hilang semangat pada saat terjatuh pada detik-detik akhir pendakian itu. Namun, pelatih dan sherpa di belakangnya, berteriak "Asmujiono, summit!" (puncak). Asmujiono berhasil mencapai Puncak Everest pada 26 April 1997, pukul 15.45 waktu Nepal.