Lebih Dikenal Tetangga sebagai Penjahit, Begini Kehidupan Cerpenis Muna Masyari
Eksistensi Muna Masyari sebagai cerpenis telah diakui dengan berbagai penghargaan sastra yang ia peroleh. Namun, hal itu tidak membuat namanya sebagai cerpenis serta merta dikenal orang-orang di kampung halamannya.
Eksistensi Muna Masyari sebagai cerpenis telah diakui dengan diperolehnya berbagai penghargaan sastra bergengsi di tanah air. Namun, hal itu tidak membuat namanya sebagai cerpenis serta merta dikenal orang-orang di kampung halamannya.
Para tetangga Muna di Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengenal dirinya sebagai penjahit pakaian dan istri dari lelaki bernama Muhatip. Warga desa akan menjawab tidak tahu jika tamu Muna Masyari menanyakan letak rumah perempuan cerpenis itu.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Cerita lucu apa yang dibagikan oleh merdeka.com? Untuk itu, berikut merdeka.com membagikan kumpulan beberapa cerita lucu dilansir dari berbagai sumber, Jumat (19/1/2024):
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Apa saja yang terjadi saat Jamasan Jimat? Setelah jimat-jimat dikeluarkan, sang juru kunci bersama para kerabat Amangkurat segera membuka kain mori kusam yang membungkus pusaka sebelum dicuci menggunakan air jeruk bali.
Menemukan rumah perempuan bernama lengkap Munawaroh Masyari itu memang tidak mudah. Titik lokasi yang ia bagikan lewat pesan tidak banyak membantu karena desa tempat tinggal Muna memiliki kontur tanah berbukit-bukit dan dipenuhi banyak jalan bercabang.
Tetap Jadi Penjahit
©2023 Merdeka.com/Freepik
Perempuan kelahiran Pamekasan, 26 Desember 1985 itu tak menampik jika banyak warga desa yang tidak mengenal dirinya sebagai penulis.
"Warga di sini hanya mengenal saya sebagai penjahit," terangnya sembari melempar senyum, dikutip dari Antara.
Dia sendiri mengaku tidak hendak meninggalkan profesinya sebagai penjahit meskipun telah dikenal sebagai penulis hebat yang menyabet banyak penghargaan.
Menurut perempuan lulusan setara SMP itu, menulis cerpen dengan menjahit bak dua sisi mata uang. Jika ia dikenal masyarakat penggemar sastra melalui karya cerpen, hal itu berangkat dari pekerjaan hariannya sebagai penjahit.
Muna mengaku banyak mendapatkan ide menulis cerpen saat dirinya mengerjakan pesanan jahitan pakaian. Dulu, ia menyiapkan telepon seluler untuk mencatat ide tulisan yang tiba-tiba muncul di tengah aktivitasnya menjahit. Kini, ia meletakkan sebuah laptop di sebelah kiri meja alat menjahit.
“Kegiatan menulis cerpen bagi saya tidak menyita waktu khusus. Begitu muncul ide di sela menjahit, saya langsung hidupkan laptop," tutur ibu empat anak itu.
Sebaliknya, ia mengaku tidak bisa mendapatkan ide menulis apapun ketika berniat menemukan ide dengan berdiam diri tanpa aktivitas menjahit. Pikirannya justru buntu di saat berdiam diri tak melakukan aktivitas fisik. Biasanya Muna hanya memerlukan waktu khusus untuk menyunting dan merapikan hasil tulisannya.
Kegiatan menulis biasanya setali tiga uang dengan membaca. Hal ini juga yang dilakukan Muna Masyari. Meski demikian, ia mengaku tidak memiliki waktu khusus untuk membaca. Dia terbiasa membaca karya orang lain menjelang waktu tidur atau saat antre mengurusi sesuatu, seperti di bank dan lainnya.
Penghasilan
©2023 Merdeka.com/Facebook Sugik Muhammad Sahar
Menjahit tidak hanya menjadi bagian dari proses kreatif Muna, tetapi juga penghasilan utamanya. Bagi dia, menjahit adalah penghasilan sehari-hari, sedangkan menulis adalah penghasilan sewaktu-waktu. Ia sadar kalau seseorang hanya fokus menulis, maka ekonomi keluarga tidak akan stabil.
"Penulis memang harus memiliki pekerjaan utama agar kebutuhan keluarga dapat terjaga secara stabil," ujar perempuan yang karyanya masuk dalam Cerpen Pilihan Kompas 2017 itu.
Dukungan Suami
Suami Muna, Muhatip mengaku tidak mengenal dunia tulis-menulis. Meski demikian ia selalu mendukung kegiatan Muna menulis cerpen. Bahkan, Muhatip sering mengantar istrinya itu menghadiri acara sastra.
Hanya saja, Muhatip membatasi Muna beraktivitas di malam hari. Nilaisosial di lingkungan pedesaan tempat mereka tinggal menguatkan Muna untuk mematuhi komitmen dengan sang suami.
"Saya sangat mendukung kegiatan istri aktif menulis, meskipun saya sendiri tidak tahu apa-apa mengenai tulis menulis," terang Muhatip.