Mengenal Majelis Taklim Sinau Agomo Tulungagung, Rumah Aman Para Penyintas HIV/AIDS untuk Perdalam Ilmu Agama
Majelis ini memperlakukan para penyintas HIV/AIDS sebagai sosok-sosok berharga
Majelis ini memperlakukan para penyintas HIV/AIDS sebagai sosok-sosok berharga
Mengenal Majelis Taklim Sinau Agomo Tulungagung, Rumah Aman Para Penyintas HIV/AIDS untuk Perdalam Ilmu Agama
Sebagian masyarakat masih memiliki pandangan negatif terhadap penyintas HIV/AIDS. Hal ini justru memotivasi Ni'matul Khoiriyah untuk merangkul para penyintas HIV/AIDS di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, agar lebih berdaya.
- Buntut 3 Kolega Ditangkap Usai Terima Suap dari Terpidana, Hakim Tipikor Surabaya Minta Maaf Sebelum Sidang
- Ragam Alasan SYL Minta Dibebaskan dari Tuntutan: Sudah Uzur hingga Kesehatan Istri
- Kasus Dugaan Penistaan Agama Pegawai Kemenhub, Polisi Bakal Periksa Saksi Ahli MUI & Kemenag
- Kuasa Hukum Berang Jaksa Minta Dito Mahendra Dipindah ke Lapas Gunung Sindur: Penahanan Kewenangan Hakim
HIV/AIDS di Tulungagung
Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tulungagung, jumlah temuan penderita HIV/AIDS di daerah ini hingga 2024 secara akumulatif mencapai 3.829 orang. Sedangkan mulai Januari hingga Mei 2024 sudah terdeteksi 115 kasus.
Majelis Taklim Sinau Agomo
Ni'matul Khoiriyah yang juga Penyuluh Agama Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung, melakukan pendampingan kepada para penyintas HIV/AIDS.
Ni'mah memberikan dukungan psikologis bagi para penyintas HIV/AIDS, salah satunya dengan mendirikan Majelis Taklim Sinau Agomo. Majelis ini memfasilitasi para penyintas HIV/AIDS memperdalam ilmu agama.
Kegiatan majelis ini dipusatkan di Masjid Nurul Taqwa yang berlokasi di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.
Masjid yang didirikan pada tahun 2020 ini menjadi lokasi penyelenggaraan beragam kegiatan seperti mengaji serta membangun motivasi para penyintas HIV/AIDS.
Mengutip ANTARA, para penyintas HIV/AIDS yang mengikuti kegiatan Majelis Taklim Sinau Agomo termotivasi hidup lebih lebih. Bertemu sesama penyintas dan belajar agama bersama-sama membuat semangat mereka hidup sehat terus meningkat.
Para penyintas HIV/AIDS di Tulunggagung juga menjadi lebih termotivasi, serta merasa hidupnya lebih bermakna dan bermanfaat. Selain itu, mental mereka juga menjadi lebih tangguh.
Tantangan
Ni'mah mengaku tak mudah mengajak para penyintas tetap semangat mengikuti majelis taklim. Ia dan seluruh relawan pun terus memberikan motivasi agar para penyintas HIV/AIDS tak patah semangat.
Lebih lanjut, Ni'mah berharap majelis ini dapat membantu pemerintah mempercepat penurunan angka HIV/AIDS di Kabupaten Tulungagung.
"Kami rangkul mereka, memanusiakan mereka. Di majelis taklim, mereka berkumpul dan bisa menularkan ilmunya ke teman-teman lain yang belum ikut," terangnya, dikutip dari ANTARA, Selasa (3/6/2024).
Kondisi Terkini
Sejak Majelis Taklim Sinau Agomo didirikan pada tahun 2020, para penyintas semakin terinspirasi lebih mendalami ilmu agama. Mereka juga bersemangat untuk menghafal Kitab Suci Al-Qur'an.
Banyak di antara mereka yang hafal ayat-ayat Al-Qur'an. Ada yang sudah hafal juz 30, ada yang hafal dua juz, kemudian hafal Surat Al Kahfi, Surat Al Waqi'ah, Surat Yasin, Surat Al-Mulk dan berbagai surat lainnya.
Majelis Taklim Sinau Agomo mengadakan pertemuan satu pekan sekali yang diikuti sekitar 30 orang penyintas dan relawan. Harapannya, ke depan semakin banyak penyintas ikut bergabung dalam majelis ini untuk belajar agama, sehingga kasus HIV/AIDS pun bisa ditekan.