Kuasa Hukum Berang Jaksa Minta Dito Mahendra Dipindah ke Lapas Gunung Sindur: Penahanan Kewenangan Hakim
Kubu Dito menyebut majelis hakim sudah menetapkan terdakwa tetap ditahan di Rumah Tahanan Salemba Cabang Kejaksaan Agung.
Jaksa memohonkan hal itu pada majelis hakim saat sidang Kamis, 7 Maret 2024.
Kuasa Hukum Berang Jaksa Minta Dito Mahendra Dipindah ke Lapas Gunung Sindur: Penahanan Kewenangan Hakim
Tim Kuasa Hukum Dito Mahendra menyebut Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengajukan permohonan pemindahan penahanan terdakwa Dito Mahendra ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Pahrur Dalimunthe selaku kuasa hukum mengaku heran dengan permintaan itu.
Jaksa menyampaikan permohonan tersebut kepada majelis hakim saat sidang lanjutan dengan agenda keterangan saksi ahli di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis, 7 Maret 2024.
“Iya kemarin disidang jaksa menyampaikan akan mengajukan permohonan pemindahan Dito ke Gunung Sindur. Kita disidang menyampaikan keberatan,” tutur Pahrur kepada wartawan Minggu (10/3).
Pahrur menyebut, kewenangan penahanan terhadap Dito Mahendra saat ini tentu di bawah keputusan hakim. Sementara majelis sudah menetapkan terdakwa tetap ditahan di Rumah Tahanan Salemba Cabang Kejaksaan Agung.
“Kan sebenarnya kewenangan penahanan adalah hakim, bukan jaksa. Sebelumnya, hakim sudah membuat penetapan itu di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung. Di mana-mana kan penahanan itu dekat dengan tempat sidang. Jadi kami keberatan,” jelas dia.
Tim kuasa hukum keberatan dengan permohonan pemindahan penahanan terhadap klien mereka. Kubu Dito menilai permohonan jaksa itu seolah-olah ingin menghukum terdakwa sebelum diputus oleh majelis hakim.
“Kedua, itu kan Lapas (Gunung Sindur) bukan rutan. Lapas itu kan harusnya sudah dieksekusi, ini kan belum putus. Ketiga, itu kan Lapas terkenal sebagai Lapas teroris. Dia (Dito) kan bukan teroris, dan keempat itu jauh sekali,” katanya.
Pahrur tidak habis pikir kenapa jaksa hendak mengajukan permohonan pemindahan penahanan Dito Mahendra kepada majelis hakim. Terlebih, jika di Lapas Gunung Sindur maka perjalanan akan semakin jauh untuk persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
“Nah ini kan sidangnya pagi terus, kalau Gunung Sindur mau jam berapa diberangkatkan. Jaksa juga dari Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, itu mereka dari Kejari Jaksel ke Gunung Sindur tiap sidang? Jemput baru anter lagi, kan aneh nambah kerjaan,” ungkapnya
Pahrur mengatakan, jaksa tidak menjelaskan alasan dari niat pemindahan penahanan Dito Mahendra dari Rutan Kejaksaan Agung ke Lapas Gunung Sindur.
“Enggak menyampaikan alasan, mereka cuma mohon mau dipindah. Kata hakim, kami belum mendapatkan permohonannya. Kalau belum dapat, ndak usah kita bahas. Yang pasti sampai sekarang kami sudah menetapkan bahwa dia tetap di Rutan Kejaksaan Agung,” ujarnya.
Sejauh ini, proses persidangan Dito Mahendra sudah hampir memasuki agenda penuntutan. Sebab itu, timbul pertanyaan atas keinginan jaksa yang baru bermaksud memindahkan terdakwa ke Lapas Gunung Sindur.
“Nah itu dia, udah mau putus (vonis). Ini sudah mau putus, paling beberapa sidang lagi. Ini kan saksi ahli dari kami, abis itu tuntutan. Jadi udah enggak lama, mungkin pas puasa ini sudah putus. Jadi enggak relevan dipindah. Aneh banget, kita menganggap bahwa bisa jadi penghukuman atau kriminalisasi terhadap klien padahal belum tentu bersalah,” kata Pahrur menandaskan.