Mengenal Tari Remo Khas Jombang, Karya Seniman Jalanan yang Melegenda
Tari Remo terkenal di beberapa daerah di Jawa Timur. Namun demikian, tarian ini sebenarnya berasal dari Jombang. Tarian ini memiliki makna filosofis yang mendalam. Gerakan-gerakannya selaras dengan nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat.
Tari Remo terkenal di beberapa daerah di Jawa Timur. Namun demikian, tarian ini sebenarnya berasal dari Jombang. Dikutip dari romadecade.org, tari ini sering ditampilkan pada saat upacara penyambutan tamu di Kabupaten Jombang dan daerah-daerah di sekitarnya.
Khususnya bisa dijumpai pada beberapa acara, seperti acara Ludruk atau hari-hari besar nasional tertentu. Selain di Jombang, Tari Remo bisa dijumpai di Surabaya, Mojokerto, Malang, dan Nganjuk. Nilai-nilai yang ada pada tarian ini memiliki banyak kesamaan dengan budaya masyarakat setempat.
-
Apa saja yang terjadi saat Jamasan Jimat? Setelah jimat-jimat dikeluarkan, sang juru kunci bersama para kerabat Amangkurat segera membuka kain mori kusam yang membungkus pusaka sebelum dicuci menggunakan air jeruk bali.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Kenapa Jombang disebut Kota Santri? Sebagai kota yang berjulukan Kota Santri, tak lengkap rasanya jika tak membahas rumah ibadah yang ikonik satu ini. Ya, Masjid Agung Baitul Mukminin adalah tujuan wajib bagi Anda penggemar wisata religi.
-
Di mana letak geografis Jombang? Jombang merupakan salah satu kota yang terletak di provinsi di Jawa Timur. Terletak di persimpangan jalur lintas utara dan selatan pulau Jawa, kabupaten Jombang memiliki letak yang strategis dan mudah untuk dijangkau oleh wisatawan baik dari dalam maupun luar kota.
-
Bagaimana bentuk Jurig Jarian? Mulai dari perempuan berambut panjang, sosok bertubuh tinggi dan besar sampai yang menyerupai tuyul karena ukurannya yang kecil dan berkepala botak.
Sejarah Tari Remo
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Tari Remo menjadi bentuk kesenian yang unik karena sejarah penciptaan dan nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Pada awalnya tari ini diciptakan di Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Penciptanya adalah para seniman jalanan di masa lalu. Mereka menciptakan tarian dengan tema seorang pangeran gagah berani.
Tari ini pada mulanya diperkenalkan dengan cara berkeliling di jalanan dan mengamen. Selanjutnya tarian ini ditampilkan dalam acara-acara tertentu, khususnya pertunjukan Ludruk.
Seiring dengan perkembangan konsep tarian, Tari Remo dikenal oleh masyarakat luas, terutama di Jombang dan daerah sekitarnya. Selanjutnya, tarian ini disesuaikan dengan tradisi di masing-masing daerah.
Makna Tari Remo
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Dalam hal busana tarian misalnya, ada Busana Gaya Surabayan, Busana Gaya Jombang, Busana Gaya Sawunggaling, dan Busana Gaya Malangan. Busana-busana Remo tersebut melebur menjadi sebuah akulturasi budaya.
Dikutip dari romadecade.org, Tari Remo memiliki beberapa makna filosofi dalam gerakan-gerakannya. Misalnya gerakan gedrug yang menghentak bumi, berarti simbol kesadaran manusia atas kehidupan yang ada di muka bumi.
Gerakan Gendewa diartikan sebagai gerakan manusia yang sangat cepat seperti anak panah yang dilepaskan dari busurnya. Selain itu, juga ada gerakan Tepisan yang mengandalkan kecepatan dan kecekatan tangan. Gerakan ini menjadi simbol penyatuan kekuatan lain dari alam kepada diri manusia dengan cara menggesek-gesekkan kedua telapak tangan. Ngore Remo memiliki arti sebagai lambang untuk merias diri, terutama dalam menata rambut.
Konsep Tari Remo
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Selain sejarah dan filosofinya, kita perlu mengetahui konsep Tari Remo untuk mengetahui secara lebih dalam tentang karakteristik tarian ini. Konsep yang disajikan dari Tari Remo mencakup pemeran tarian atau penari, gerakan, busana, dan sebagainya.
Penari
Secara umum, Tari Remo dilakukan oleh penari laki-laki dengan karakteristik gerakan yang mendeskripsikan tentang seorang pangeran berpenampilan gagah berani. Sisi maskulin dan wujud kesatria sangat dibutuhkan dalam tarian ini.
Namun seiring perkembangannya, tarian ini tidak hanya dibawakan oleh penari laki-laki saja, tetapi juga perempuan. Sehingga memunculkan nama tarian yang baru, yakni Tari Remo Putri. Konsep gerakan tariannya tidak jauh berbeda, hanya aura tariannya saja yang berbeda, karena memang dibawakan oleh kaum perempuan.
Gerakan-gerakan Tarian
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Ciri khas gerakan Tarian Remo ialah mengutamakan gerak-gerik kaki yang menghentak-hentak dan dinamis. Saat menari, penari mengenakan gelang lonceng kecil pada pergelangan kakinya. Sehingga ketika penari bergerak atau menghentakkan kakinya, lonceng yang dikenakan tersebut akan berbunyi.
Gerakan-gerakan tersebut dipadukan dengan musik pengiringnya. Sehingga suara gelang lonceng dapat menyatu dan berkombinasi dengan jenis musik yang mengiringinya. Selain gerakan kaki yang begitu kentara, karakteristik gerakan yang dimiliki Tari Remo yakni gerakan sampur (selendang), kepala, kuda-kuda penari serta ekspresi wajahnya.
Busana Tarian
Busana yang dipakai pada Tari Remo beranekaragam. Setiap daerah memiliki ciri khas pakaian tersendiri. Mulai dari busana Tarian Remo Gaya Surabaya, Sawunggaling, Malangan, atau Jombangan.
Pada dasanya, busana tarian ini menggunakan semacam ikat kepala berwarna merah, baju berlengan panjang, celana dengan panjang selutut, kain batik pesisiran, aksesoris setagen yang dikenakan di pinggang, keris, selendang pada bahu, serta gelang lonceng yang dikenakan di kaki.
Sementara untuk busana perempuan atau busana untuk para penari Tari Remo Putri sedikit berbeda dengan busana asli Tarian Remo. Untuk busana perempuan yang dikenakan yakni sanggul, mekak hitam yang menutupi bagian dada, rapak yang dikenakan pada bagian pinggang hingga lutut, serta selendang pada bahu.
Musik Pengiring Tarian
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Agar pertunjukan Tari Remo lebih sempurna, penari harus mampu menyelaraskan gerakannya dengan musik yang mengiringi. Hal ini diperuntukkan agar suara gelang lonceng pada kaki penari dapat menimbulkan suara yang padu dengan musik ketika kaki penari dihentakkan. Musik yang mengiringi tarian biasanya adalah musik gamelan. Sementara jenis irama atau gendhing yang digunakan sebagai pengiring biasanya jula-juli dan tropongan.
Tata Panggung Tarian
Tari Remo pada awalnya sering ditampilkan sebagai tarian pembuka pada pertunjukan ludruk. Desain panggung yang digunakan adalah desain dalam pertunjukan ludruk. Namun seiring dengan perkembangannya, Tari Remo difungsikan sebagai tarian untuk menyambut tamu besar.
Maka dari itu, tata tempatnya menyesuaikan dengan adat istiadat dan karakteristik acara yang diselenggarakan. Itulah konsep Tari Remo yang memiliki karakteristik khas daerah Jombang dan sekitarnya. Tarian ini sangat erat kaitannya dengan sejarah, makna filosofi, serta keunikan tarian yang khas dengan hentakan kaki.