Mengenal Tri Hita Karana Kunci Hidup Bahagia ala Orang Bali, Berhubungan Baik dengan Tuhan, Sesama Manusia, dan Alam
Ketidakseimbangan ketiga unsur menjadikan hidup tidak bahagia.
Ketidakseimbangan ketiga unsur menjadikan hidup tidak bahagia.
Mengenal Tri Hita Karana Kunci Hidup Bahagia ala Orang Bali, Berhubungan Baik dengan Tuhan, Sesama Manusia, dan Alam
Setiap orang memiliki tips masing-masing untuk mewujudkan kehidupan bahagia. Masyarakat Bali misalnya, memiliki konsep hidup khusus yang diyakini membuat hidup bahagia. Konsep kehidupan orang Bali ini dikenal dengan sebutan Tri Hita Karana.
-
Kapan Tribrata diwisuda? Upacara wisuda Prajurit Bhayangkara Taruna (Prabhatar) Akademi TNI dan Akademi Kepolisian (Akpol) digelar di Lapangan Sapta Marga, Kompleks Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Selasa (28/11).
-
Kenapa Khirani Trihatmojo jadi sorotan? Bareng Cowok Ganteng Belakangan, Khirani Trihatmodjo menjadi sorotan karena momen bersama seorang laki-laki.
-
Siapa pacar Khirani Trihatmojo? Gadis yang akrab disapa Khiran mengungkapkan bahwa dia telah satu tahun bersama Adira Santoso.
-
Kapan Tritura terjadi? Peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 Oktober 1966, selama pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Sukarno.
-
Kapan Tri Heriyanto memulai budidaya talas pratama? Empat tahun sudah Tri Heriyanto menjalankan budidaya talas pratama pada sebuah lahan yang berlokasi di Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Kenapa trigliserida tinggi berbahaya? Kadar trigliserida yang tinggi dapat menyebabkan pengerasan arteri atau penebalan pada dinding arteri (aterosklerosis).
Tri Hita Karana
Mengutip situs resmi Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Tri Hita Karana merupakan sebuah konsep spiritual, kearifan lokal, sekaligus falsafah hidup masyarakat Hindu Bali yang bertujuan untuk membentuk keselarasan hidup manusia.
Unsur-unsur Tri Hita Karana meliputi: Sanghyang Jagatkarana (Tuhan Yang Maha Esa), bhuana (alam), dan manusia.
Ketiga unsur Tri Hita Karana terdapat dalam kitab suci Bhagavad Gita (III.10). Bunyinya sebagai berikut:
“Sahayajnah prajah sristva pura vaca prajapatih anena prasavisya dhvan esa vo'stivistah kamadhuk.”
Artinya: Pada zaman dahulu, Prajapati menciptakan manusia dengan yajna dan bersabda “dengan ini engkau akan berkembang dan akan menjadi kamadhuk dari keinginanmu”.
Makna
Mengutip Instagram @pesona.indonesia, Tri Hita Karana berasal dari tiga suku kata dalam Bahasa Sansekerta. Tri artinya tiga, Hita berarti kebahagiaan, dan Karana memiliki makna penyebab.
Pertama, parahyangan yang merupakan simbol hubungan harmonis seseorang dengan Tuhan.
Kedua, Pawongan yang menandai hubungan baik sesama manusia.
Ketiga, Palemahan yang berarti hubungan baik dengan alam.
Parahyangan
Penerapan Parahyangan dalam kehidupan sehari-hari yakni melakukan punia (persembahan) tanpa rasa pamrih.
Selain itu, bisa juga dengan melakukan perjalanan suci menuju tempat-tempat yang bisa mengantarkan pada nilai-nilai kesuciannya.
Mengutip situs resmi Kemenag RI, Parahyangan bisa diwujudkan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Pura.
Menjaga kebersihan, keindahan dan kesuucian di Pura juga merupakan wujud hubungan bhakti umat Hindu kepada Hyang Widhi.
Pawongan
Adapun penerapan Pawongan dalam kehidupan sehari-hari yakni dengan cara menjaga hubungan baik, saling mengasihi, menghargai, dan tolong-menolong dengan keluarga, tetangga, teman, dan orang lain.
Hubungan baik ini akan menciptakan keamanan dan kedamaian lahir batin di masyarakat. Masyarakat yang aman dan damai otomatis membuat kondisi negara tentram dan sejahtera.
Palemahan
Penerapan Palemahan dalam kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan, tidak merusak alam, serta selalu menjaga kelestarian ekosistem.
Mengutip situs resmi Kemenag RI, lingkungan harus selalu dijaga, dipelihara, dan tidak dirusak. Lingkungan harus selalu bersih dan rapi. Hutan tidak boleh ditebang semuanya, binatang-binatang tidak boleh diburu seenaknya, karena dapat menganggu keseimbangan alam.
Lingkungan justru harus dijaga kerapiannya, keserasiannya dan kelestariannya. Lingkungan yang ditata dengan rapi dan bersih akan menciptakan keindahan. Keindahan lingkungan dapat menimbulkan rasa tenang dan tentram dalam diri manusia.