Pengertian Protestan dan Perbedaannya dengan Katolik, Simak Penjelasannya
Protestanisme menolak beberapa ajaran dan praktik Gereja Katolik Roma pada abad ke-16 di Eropa.
Protestanisme menolak beberapa ajaran dan praktik Gereja Katolik Roma pada abad ke-16 di Eropa.
Pengertian Protestan dan Perbedaannya dengan Katolik, Simak Penjelasannya
Protestan adalah sebutan umum untuk sekelompok besar denominasi atau aliran dalam Kekristenan yang berasal dari gerakan Reformasi Protestan pada abad ke-16 di Eropa. Gerakan Reformasi Protestan dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Martin Luther, John Calvin, dan Ulrich Zwingli.
Protestanisme menolak beberapa ajaran dan praktik Gereja Katolik Roma pada masa itu, termasuk penolakan terhadap praktik penjualan indulgensi (pengampunan dosa dengan membayar), otoritas kepausan, dan sejumlah tradisi liturgis.
Para pemimpin Reformasi Protestan menganjurkan kembali kepada ajaran-ajaran Alkitab sebagai satu-satunya otoritas dalam iman dan praktik keagamaan.
Beberapa denominasi Protestan yang terkenal antara lain adalah Lutheran, Calvinis/Reformed, Anglican, Methodist, Baptist, Pentakostal, dan banyak lagi. Keanekaragaman ini mencerminkan sejarah perkembangan dan adaptasi gerakan Reformasi Protestan di berbagai wilayah dan budaya.
-
Kapan Gereja GPIB Immanuel di Medan diubah namanya menjadi Gereja Protestan Indonesia Barat? 10 tahun setelahnya, Gereja Staatsterk atau Indische ini kemudian berubah nama menjadi Gereja Protestan Indonesia Barat atau GPIB "Immanuel"
-
Bagaimana cara umat Kristiani merayakan Paskah? Perayaan Paskah umumnya dijadikan momen untuk berkumpul dan berbagi kebahagiaan bersama keluarga serta orang terdekat bagi umat Kristiani.
-
Apa yang Pangeran Christian kenakan saat pesta ulang tahunnya? Pangeran Christian memakai setelan jas kerajaan hitam dan pin kebangsaan, serta sash biru di atas kemeja putihnya.
-
Siapa yang dituju kutukan yang tertulis di prasasti itu? Setelah membuka lembaran timah itu, terdapat kata-kata yang menyebutkan “sathanas taleke belzebuk hinrik berith”, mengarahkan kutukan setan terhadap seorang wanita bernama Taleke dan seorang pria bernama Hinrik (Heinrich).
-
Kapan umat Kristen memperingati kematian Yesus Kristus? Ucapan wafatnya Yesus Kristus dapat dibagikan menjelang perayaan Jumat Agung besok.
-
Bagaimana cara umat Kristen merayakan Kenaikan Yesus Kristus? Berikut beberapa cara umum yang dilakukan umat Kristen untuk merayakan kenaikan Yesus Kristus:
Jadi, Protestan dan Katolik adalah dua agama yang menyembah Tuhan yang sama, namun dengan prinsip iman yang berbeda. Dikarenakan adanya perbedaan pendapat dari salah satu pemuka agama, maka agama Katolik pun terpecah menjadi dua sisi, Katolik dan Protestan.
Karena Katolik dan Protestan ini berasal dari agama yang sama, maka tak heran jika ada persamaan dalam menjalani aktivitas keagamaan mereka.
Lalu, apa yang membedakan kedua agama ini? Berikut, dilansir dari dw.com, pengertian protestan dan beberapa perbedaannya dengan Katolik.
Sejarah Kelahiran Protestantisme
Kemunculan Protestan dimulai pada abad ke-16 sebagai bagian dari gerakan Reformasi Protestan, suatu peristiwa yang membawa perubahan besar dalam dunia keagamaan dan sosial Eropa. Beberapa tokoh kunci yang memainkan peran penting dalam munculnya gerakan ini adalah Martin Luther, John Calvin, Ulrich Zwingli, dan sejumlah tokoh lainnya. Berikut adalah sejarah singkat kemunculan Protestan:
- Martin Luther (1483-1546): Gerakan Reformasi Protestan dimulai sekitar tahun 1517 ketika Martin Luther, seorang imam dan profesor di Wittenberg, Jerman, menentang praktik penjualan indulgensi oleh Gereja Katolik. Luther mengungkapkan ketidaksetujuannya dalam "95 Tes" yang ia pasang di pintu gereja Wittenberg pada 31 Oktober 1517. Ia menekankan konsep sola fide (keselamatan hanya oleh iman) dan sola scriptura (otoritas tunggal Alkitab) sebagai prinsip utama iman Kristen.
- Pengaruh Gereja Swiss (Ulrich Zwingli): Di Swiss, Ulrich Zwingli adalah tokoh yang memainkan peran penting dalam Reformasi. Ia menekankan interpretasi literal Alkitab dan menentang banyak tradisi Gereja Katolik. Meskipun ada kesamaan dengan ajaran Luther, Zwingli dan Luther tidak sepakat mengenai doktrin Perjamuan Kudus.
- John Calvin (1509-1564): Calvin, seorang teolog Prancis, membawa perubahan besar dengan mengembangkan teologi Reformasi yang lebih sistematis. Karyanya, terutama "Institutes of the Christian Religion," menjadi dasar bagi banyak gereja Reformed. Calvin juga memainkan peran besar dalam membentuk identitas gereja di Jenewa.
- Perkembangan Denominasi-Protestan Lainnya: Selama dan setelah masa Reformasi, muncul denominasi-denominasi Protestan lainnya seperti Anabaptis, Anglican, dan Lutheran. Munculnya denominasi-dinamakan ini mencerminkan variasi teologis dan liturgis yang berkembang seiring waktu.
- Perang Agama dan Perdamaian Westphalia (1648): Konflik agama dan politik terus terjadi selama beberapa dekade setelah Reformasi. Perdamaian Westphalia pada tahun 1648 menandai akhir dari Perang Tiga Puluh Tahun dan meresmikan prinsip "cuius regio, eius religio" yang memberikan kebebasan beragama kepada para penguasa untuk menentukan agama resmi wilayah mereka.
Kemunculan Protestan memiliki dampak besar, tidak hanya dalam ranah keagamaan tetapi juga dalam transformasi sosial, politik, dan budaya di Eropa dan seluruh dunia. Protestanisme menjadi dasar bagi berbagai denominasi dan aliran kekristenan yang memiliki pengaruh global hingga saat ini.
- Anies Kritik Keras Proyek IKN: Timbulkan Ketimpangan Baru, Tujuan dan Langkah Enggak Nyambung!
- Praktisi Hukum: Hakim MK Kerap Terlibat Konflik Kepentingan
- Dorong Literasi Sejak Dini, Kepala BPIP Resmikan Pojok Taman Baca Pancasila
- Sosok Panji Gumilang yang Kontroversi dari Dikawal Pasukan Al-Zaytun hingga Mengucap Salam Yahudi
Siapakah Kaum Protestan?
Berikut adalah beberapa kelompok utama yang termasuk dalam kaum Protestan:
Lutheran: Pengikut ajaran Martin Luther. Gereja Lutheran memiliki akar di Jerman dan negara-negara Skandinavia. Ajaran-ajaran utama termasuk prinsip sola fide (keselamatan hanya oleh iman), sola scriptura (otoritas tunggal Alkitab), dan penekanan pada pemberitaan kasih karunia Allah.
Reformed/Calvinist: Mengikuti ajaran-ajaran John Calvin dan gerakan Reformasi di Jenewa, Swiss, dan wilayah-wilayah lainnya. Gereja-gereja Reformed menekankan doktrin predestinasi, otoritas Alkitab, dan pelayanan liturgis yang sederhana.
Anglican: Gereja Anglikan berasal dari Reformasi Inggris pada abad ke-16 yang dipimpin oleh Raja Henry VIII. Ini adalah suatu campuran antara tradisi Katolik Roma dan ajaran-ajaran Reformasi, dan memiliki struktur gerejawi yang independen dengan kepala gereja monarki Inggris.
Methodist: Muncul sebagai gerakan di dalam Gereja Inggris yang dipimpin oleh John Wesley dan saudaranya Charles Wesley. Gereja Methodist menekankan pengalaman pribadi keselamatan, metode-metode pembelajaran keagamaan, dan pelayanan sosial.
Baptist: Muncul sebagai kelompok yang menentang praktik pembaptisan bayi dan menganjurkan pembaptisan orang-orang yang telah mencapai usia ketetapan iman pribadi. Mereka menekankan kebebasan gereja lokal dan kebebasan individu dalam menafsirkan Alkitab.
Pentakostal dan Karismatik: Gerakan ini muncul pada awal abad ke-20 dan menekankan pentingnya pengalaman rohaniah yang intens, seperti pemberian karunia rohaniah, terutama berbicara dalam bahasa roh (glossolalia).
Selain kelompok-kelompok tersebut, terdapat banyak denominasi dan aliran Protestan lainnya dengan berbagai varian teologis, praktik liturgis, dan struktur gerejawi. Kaum Protestan pada umumnya memiliki beberapa prinsip umum, seperti penekanan pada otoritas Alkitab, kebebasan individu dalam iman, dan keyakinan bahwa keselamatan diperoleh oleh iman pada karya penebusan Kristus.
Perbedaan Protestan dan Katolik
Berikut adalah perbedaan-perbedaan yang ada antara Protesta dengan Katolik;
1. Alkitab
Perbedaan Protestan dan Katolik yang pertama yaitu terletak pada pemahaman Alkitab. Katolik dan Protestan memiliki pandangan berbeda tentang makna dan otoritas Alkitab.
Untuk orang Kristen Protestan, Luther menjelaskan bahwa Alkitab adalah "Sola Skriptura", satu-satunya buku Tuhan, di mana Dia memberikan wahyu-Nya kepada orang-orang dan yang memungkinkan mereka untuk masuk dalam persekutuan dengan-Nya.
Sedangkan umat Katolik, sebaliknya, tidak mendasarkan kepercayaan mereka pada Alkitab saja. Bersama dengan Kitab Suci, mereka juga terikat oleh tradisi Gereja Katolik Roma.
2. Gereja
Perbedaan Protestan dan Katolik yang kedua yaitu terletak pada gereja. Umat Katolik dan Protestan memiliki pandangan berbeda tentang hakikat gereja. Kata "katolik" berarti "merangkul semua," dan Gereja Katolik melihat dirinya sebagai satu-satunya gereja sejati di seluruh dunia, di bawah kepemimpinan paus.
Sebaliknya, Gereja Protestan yang muncul dari Reformasi, disebut juga "Injili", yang berarti "menurut Injil", tidak merupakan satu Gereja yang bersatu. Ada beberapa puluh ribu denominasi berbeda di seluruh dunia. Secara resmi, semua dari banyak gereja ini dianggap setara.
3. Paus
Perbedaan Protestan dan Katolik yang ketiga tampak pada pengakuan terhadap paus. Protestan sama sekali tidak terbuka untuk keutamaan kepausan. Menurut pandangan Injili, dogma ini bertentangan dengan pernyataan di dalam Alkitab.
Sedangkan umat Katolik melihat paus sebagai penerus Rasul Petrus, kepala pertama Gereja mereka, yang diangkat oleh Yesus. Kantor kepausan dibenarkan oleh rantai konsekrasi yang diduga tidak terputus, mulai dari abad pertama hingga sekarang.
4. Ekaristi, atau Perjamuan Tuhan
Pandangan Katolik tentang jabatan spiritual tercermin dalam Ekaristi, atau Komuni Kudus, sebuah ritus memperingati Perjamuan Terakhir Yesus dengan murid-muridnya sebelum penyalibannya. Setelah ditahbiskan oleh seorang imam dalam nama Yesus, roti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus. Non-Katolik tidak boleh berpartisipasi dalam Komuni.
Di Gereja Protestan, setiap orang yang dibaptis diundang untuk berbagi dan diizinkan untuk memimpin Perjamuan Tuhan. Pendekatan ini tidak diterima oleh umat Katolik. Selain itu, Ekaristi memiliki arti berbeda bagi umat Katolik dan Protestan. Roti, yang dikenal sebagai Hosti, merupakan perwujudan Yesus dan karenanya dapat didoakan. Bagi Protestan, ritual itu hanya untuk memperingati kematian dan kebangkitan Yesus.
5. Sakramen
Perbedaan Protestan dan Katolik yang selanjutnya yaitu pada jumlah sakramen. Di Gereja Katolik Roma, ada tujuh ritus khusyuk, yang disebut sakramen: baptisan, peneguhan, Ekaristi, perkawinan, penebusan dosa, tahbisan suci dan minyak penyucian yang ekstrem. Gereja percaya sakramen-sakramen ini dilembagakan oleh Yesus dan bahwa mereka menganugerahkan rahmat Tuhan.
Sedangkan bagi Protestan, kebanyakan gereja Protestan hanya mempraktikkan dua dari sakramen ini: baptisan dan Ekaristi (disebut Perjamuan Tuhan). Keduanya dianggap sebagai ritual simbolik melalui mana Tuhan menyampaikan Injil. Mereka diterima melalui iman.
6. Dogma Maria dan Penyembahan Orang Suci
Gereja Katolik Roma menghormati Maria, ibu Yesus, sebagai "Ratu Surga". Namun, ada sedikit referensi alkitabiah untuk mendukung dogma Katolik Maria, yang mencakup Dikandung Tanpa Noda, keperawanannya yang abadi dan Pengangkatannya ke surga. Inilah mengapa pemikiran ini ditolak oleh Protestan.
Gereja Katolik juga mempraktikkan pemujaan orang-orang kudus. Model-model iman yang mati, yang diakui sebagai "santo" oleh gereja melalui kanonisasi, dapat didoakan untuk membantu dalam mempertahankan iman kepada Tuhan. Ada lebih dari 4.000 orang suci. Jenazah mereka dianggap sebagai peninggalan suci yang dihormati.
Pemujaan ini juga secara kategoris oleh Gereja Protestan sebagai ajaran yang tidak alkitabiah. Menurut pandangan Reformasi, setiap orang boleh dan harus berdoa secara langsung kepada Tuhan.
7. Pembujangan
Perbedaan Protestan dan Katolik yang terakhir yaitu terletak pada pandangan terhadap pembujangan atau selibat. Semua agama utama dunia mengintegrasikan beberapa hal dalam konsep selibat, sumpah untuk tidak menikah dan melakukan hubungan seksual. Tidak terkecuali gereja Katolik dan Protestan. Di Gereja Katolik, selibat adalah wajib bagi para imam. Itu dilihat sebagai simbol suksesi yang tidak terbagi dari Kristus.
Gereja Protestan menolak kewajiban bagi para imam ini. Martin Luther sudah menuntut penghapusannya sejak tahun 1520. Dia memberikan kontribusi pribadi yang menentukan untuk tujuan ini pada tahun 1525: Mantan biarawan itu menikah dengan mantan biarawati Katharina von Bora.
Awalnya tidak yakin apakah dia harus menikah, Luther akhirnya memutuskan bahwa "pernikahannya akan menyenangkan ayahnya, membuat Paus marah, menyebabkan malaikat tertawa, dan setan menangis."