Peranakan Cina Ini Sangat Mahir Bahasa Jawa Kuno dan Kawi, Hasilkan Karya Sastra Memikat
Ia menuliskan cerita tentang peperangan di Cina pakai aksara Jawa yang membuat banyak orang kagum
Ia menuliskan cerita tentang peperangan di Cina pakai aksara Jawa yang membuat banyak orang kagum
Peranakan Cina Ini Sangat Mahir Bahasa Jawa Kuno dan Kawi, Hasilkan Karya Sastra Memikat
Museum Mpu Tantular di Sidoarjo, Jawa Timur, memiliki banyak koleksi bersejarah yang menarik untuk ditelisik lebih lanjut. Salah satunya yakni keberadaan Babad Cina, karya yang mengisahkan peperangan di Cina dan ditulis pakai aksara Jawa.
-
Apa saja yang disimpan di Museum Mpu Tantular? Museum ini tidak hanya menyimpan benda bersejarah Museum Mpu Tantular adalah salah satu destinasi budaya di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang menarik untuk dikunjungi. Sesuai namanya, museum ini tak hanya menyimpan benda bersejarah, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai kebhinekaan.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
-
Kapan Museum Mpu Tantular diresmikan? Selanjutnya, pada 1 November 1974 diresmikan menjadi Museum Negeri Provinsi Jawa Timur Mpu Tantular yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Negeri Mpu Tantular.
-
Bagaimana bentuk bangunan Museum Sri Baduga? Bentuk bangunan menyerupai rumah panggung Sunda. Agar semakin kuat identitas ke-Sundaannya, bentuk bangunan juga dibuat dengan gaya arsitektur dari rumah adat tradisional Sunda “Julang Ngapak”.
-
Apa saja isi dari Museum Sri Baduga? Museum Sri Baduga menjadi lokasi yang menarik untuk menyaksikan kehidupan orang Sunda di masa silam. Ragam jejak peninggalan kehidupan tersimpan rapi di setiap sudutnya mulai dari arca peninggalan zaman megalitik sampai alat-alat dapur kuno.
-
Kenapa Museum Taman Tino Sidin dibangun? Museum ini dibangun untuk mengenalkan sosok Pak Tino pada pemuda generasi sekarang.
Babad Cina
Babad Cina ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karya sastra ini menunjukkan adanya hubungan bilateral antara Jawa dengan Tiongkok pada masa lalu. Mengutip situs repository.unair.ac.id, Babad Cina yang disimpan di Museum Mpu Tantular Sidoarjo berjumlah delapan.
Karya sastra ini berisi cerita-cerita yang berhubungan dengan negeri Tiongkok dan digubah dalam Bahasa Jawa serta menggunakan konvensi Jawa berupa tembang.
Isi Babad Cina
Babad hasil karya Tan Joe Liang ini mengisahkan sejarah Tiongkok, khususnya pada abad ke-3. Tokoh pada awal cerita bernama Kwan Kong, panglima perang ternama yang hidup pada zaman San Guo (221-269 Masehi)
Naskah Babad Cina berjumlah 277 halaman recto. Secara keseluruhan, Babad Cina ini memiliki 554 halaman recto versa.
Sang Penulis
Penulis naskah Babad Cina yang tersimpan di Museum Mpu Tantular diketahui bernama Tan Joe Liang, peranakan Cina asal Kediri, Jawa Timur. Mengutip Instagram @disbudparjatimprov, ia sangat mahir berbahasa Jawa. Bahkan, sebagian cerita dalam babad ini ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dan Kawi. Tan Joe membuka naskahnya dengan tembang Pangkur yang berwatak gagah perkasa. Ia memilih tembang tersebut untuk menggambarkan heroisme kisah peperangan.
Hubungan Bilateral
Hubungan antara Nusantara dengan bangsa Cina telah terjalin sejak ribuan tahun lalu. Catatan pertama tentang Jawa ditemukan dalam catatan perjalanan seorang biksu Cina bernama Faxian. Pada tahun 319-414, Faxian melakukan
perjalanan ke India dan singgah di Jawa selama 5 bulan.
sedikit penganut Buddha di negara yang ia singgahi.
Bukti lain yang menunjukkan adanya kontak antara Cina dengan Jawa yaitu kedatangan Yixing (I-Tsing), seorang biksu Cina. Ia melakukan perjalanan
ke Nusantara untuk belajar bahasa Melayu dan Sansekerta di Kerajaan Sriwijaya. I-Tsing berada di Nusantara pada tahun 721-725. Kedatangan para biksu Cina ke Nusantara menandakan bahwa telah terjadi kontak budaya antara Nusantara
dengan Cina.