Potret Museum TNI AL Jalesveva Jayamahe di Surabaya, Suguhkan Kejayaan Maritim Indonesia Sejak Zaman Nenek Moyang
Museum ini menjadi media dan ruang menyimpan memori publik mengenai kejayaan TNI AL dan kejayaan maritim nenek moyang bangsa Indonesia.
Museum pusat TNI AL ini resmi dibuka untuk umum.
Potret Museum TNI AL Jalesveva Jayamahe di Surabaya, Suguhkan Kejayaan Maritim Indonesia Sejak Zaman Nenek Moyang
Museum Pusat TNI AL Jalesveva Jayamahe di Jalan Hang Tuah Kota Surabaya resmi dibuka untuk umum sejak Sabtu (20/1/2024). Dua hari pertama, yakni pada 20-21 Januari 2024, pengunjung bisa masuk museum secara gratis.
- Satu-satunya di Indonesia, Begini Potret Museum Nyamuk di Pangandaran
- Mewah & Megah, Potret Museum SBY-Ani di Pacitan, di Dalamnya ada Ranjang Tempat Tidur Semasa di Akmil
- Museum Balaputera Dewa, Simpan Ribuan Koleksi dari Masa Pra-Sejarah hingga Kesultanan Palembang
- Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional
Pembangunan
Museum Pusat TNI Angkatan Laut Jalesveva Jayamahe mulai dibangun pada 2022 yakni pada era kepemimpinan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI (Purn) Yudho Margono. Setahun kemudian, tepatnya pada 11 September 2023 museum ini diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali.
Mengutip situs Kemdikbud RI, kalimat “Jalesveva Jayamahe!” berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya Justru di laut kita jaya! Bukan di gunung, hutan, ladang, sawah, danau, udara, apalagi di gedung-gedung tinggi.
Kejayaan Maritim Indonesia
Kepala Dinas Sejarah TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Hariyo Poernomo mengatakan, Museum Pusat TNI AL Jalesveva Jayamahe menjadi media dan ruang menyimpan memori publik mengenai kejayaan TNI AL dan kejayaan maritim nenek moyang bangsa Indonesia.
“Kami mengajak masyarakat berkontemplasi mengenai jejak perjuangan para pahlawan samudera melalui berbagai misi, operasi dan pertempuran laut dalam upaya mempertahankan kedaulatan RI," ujarnya, Senin (22/1/2024).
Isi Museum
Museum Pusat TNI AL Jalesveva Jayamahe ini memiliki tiga fasilitas ruang pamer, terdiri dari Gedung Heritage dan Hanggar, Gedung Teater, dan Gedung Replika KRI R.E. Martadinata.
(Foto: Google Maps)
Tata pamer koleksi luar ruang menampilkan salah satu koleksi utama museum, yakni pesawat Gannet yang pernah terlibat pada Operasi Trikora dan Dwikora pada 1960-an. Ratusan koleksi penting dan bersejarah milik TNI AL juga dipamerkan di museum ini.
Koleksi pribadi tokoh-tokoh TNI Angkatan Laut, koleksi senjata yang digunakan oleh personel TNI Angkatan Laut sejak masa sebelum kemerdekaan hingga saat ini, juga koleksi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dipamerkan di sini.
Mengutip Liputan6.com, Museum Pusat TNI AL Jalesveva Jayamahe juga dilengkapi berbagai fasilitas penunjang. Dua di antaranya yakni musala dan kafeteria.
(Foto: Google Maps)
Konsep Kekinian
Museum ini dirancang dengan konsep kekinian yakni berbasis teknologi 4.0 untuk memudahkan pengelola museum.
"Seluruh perangkat digital dapat terkoneksi dan dikendalikan jarak jauh. Teknologi ini juga memungkinkan akses dan penambahan konten digital dilakukan secara jarak jauh selama sistem terkoneksi internet," ungkap Kepala Dinas Sejarah TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Hariyo Poernomo.