SD di Situbondo Tutup Sepekan Gara-gara Cacar Air, Ini Fakta di Baliknya
Kasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Sebuah sekolah dasar di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur terpaksa tutup selama sepekan gara-gara cacar air.
Peniadaan proses belajar mengajar dilakukan pada 10-14 September 2024. Peniadaan proses belajar mengajar dilakukan karena ada puluhan pelajar dan guru yang terjangkit cacar air.
- Ini Saran dari Ahli Kesehatan di Tengah Tingginya Kasus Gondongan dan Cacar Air
- Kemenkes Buka Suara soal Wabah Cacar Air dan Gondongan di Tangsel
- Satu Kelas SD di Cilegon Dipulangkan Akibat 33 Siswa Cacar Air
- 4 Fakta di Balik SD Negeri Ponorogo Tak Dapat Murid Baru, Masalah Menahun yang Tak Kunjung Selesai
Sebagai gantinya, proses pembelajar pun dilakukan secara daring. Proses pembelajaran secara daring dilakukan agar tidak terjadi kontak langsung yang dapat menyebabkan penularan cacar air semakin menyebar.
Kronologi
Sejak sepekan lalu, beberapa pelajar dan guru Sekolah Dasar Islam (SDI) Al Abror Situbondo terjangkit cacar air dengan ciri demam tinggi, serta muncul bintik berair di kulit wajah dan dada.
Kasus ini berawal dari seorang pelajar terjangkit cacar air yang masuk sekolah hingga menyebabkan pelajar lain tertular.
"Semula ada siswa yang terpapar dan tidak masuk kelas, namun setelah masuk ternyata masih ada yang tertular, mungkin masih belum sembuh total," jelas Kepala SDI Al Abror Situbondo Sandy Arief Oriana, dikutip dari Liputan6.com, Rabu (11/9/2024).
Akibat banyaknya pelajar dan guru yang terjangkit cacar air, proses pembelajaran tatap muka pun ditiadakan selama sepekan.
“Proses belajar mengajar siswa dilakukan secara daring atau pembelajaran tanpa tatap muka selama seminggu untuk memutus penularan penyakit cacar," terang Kepala SDI Al Abror Situbondo Sandy Arief Oriana, dikutip dari Liputan6.com, Rabu (11/9/2024).
Pelajar yang terjangkit cacar air merata, mulai dari kelas I hingga kelas VI, termasuk beberapa guru. Sandy Arief pun mengimbau wali murid agar menjaga anak-anak mereka dari lingkungan sekitar agar penularan cacar air tidak semakin meluas.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Sandy Hendrayono memastikan penyakit yang menimpa siswa dan guru di SDI Al Abror Situbondo bukan cacar monyet.
"Itu bukan cacar monyet, tapi cacar air. Kami sudah menerjunkan tenaga kesehatan ke siswa yang terjangkit penyakit cacar air memberikan pengobatan," ujar Sandy.
Hal yang Perlu Diwaspadai
Meski dapat sembuh sendiri, pada beberapa orang dengan kondisi tertentu cacar air bisa menimbulkan komplikasi serius. Penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella zoster ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 pekan.
Meski demikian, ada beberapa risiko komplikasi yang perlu diwaspadai, terutama pada bayi, ibu hamil, orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Mengutip Merdeka.com, berikut ini adalah komplikasi cacar air yang perlu diwaspadai:
1. Herpes zoster
Kondisi di mana virus varicella zoster yang sebelumnya menyebabkan cacar air aktif kembali dan menyerang saraf. Herpes zoster ditandai munculnya bintik-bintik merah khas cacar air yang memanjang di bagian tubuh tertentu, biasanya di sekitar dada atau pinggang. Herpes zoster dapat menyebabkan rasa sakit, gatal, kesemutan, bahkan kehilangan sensasi pada area yang terinfeksi.
2. Komplikasi pernapasan
Kondisi di mana virus varicella zoster masuk ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia viral. Pneumonia viral merupakan penyebab utama kematian pada orang dewasa yang berkaitan dengan komplikasi cacar air. Gejala pneumonia viral meliputi batuk, sesak napas, nyeri dada, demam tinggi, dan menggigil.
3. Infeksi bakteri
Infeksi terjadi ketika luka akibat cacar air terinfeksi bakteri, seperti Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Infeksi bakteri dapat menyebabkan impetigo atau selulitis.
Impetigo adalah infeksi kulit sangat menular yang menyebabkan bintik-bintik merah berisi nanah di sekitar hidung dan mulut. Selulitis adalah infeksi kulit yang menyerang jaringan lunak di bawahnya dan menyebabkan kulit membengkak merah dan terasa panas. Infeksi bakteri dapat menyebar ke aliran darah dan menyebabkan sepsis.
4. Komplikasi otak
Kondisi di mana virus varicella zoster menyerang otak dan menyebabkan ensefalitis atau ataksia serebelar. Ensefalitis adalah peradangan otak yang dapat menyebabkan sakit kepala hebat, kejang, gangguan kesadaran, hingga koma. Ataksia serebelar merupakan gangguan koordinasi gerakan akibat kerusakan pada serebelum, bagian otak yang mengatur keseimbangan dan koordinasi.
5. Komplikasi kehamilan
Terjadi ketika ibu hamil terinfeksi cacar air dan berisiko menularkan virus varicella zoster ke janin. Komplikasi kehamilan akibat cacar air dapat menyebabkan berat badan bayi saat lahir rendah, gangguan pertumbuhan bayi, ukuran kepala bayi kecil, gangguan penglihatan, gangguan kecerdasan, hingga kematian janin. Apabila ibu hamil terinfeksi cacar air seminggu sebelum melahirkan atau beberapa hari setelah bayi lahir, bayi berisiko mengalami infeksi serius.