Sosok Dwarapala, Penjaga Pintu Gerbang Pura yang Tampak Seram tapi Ternyata Baik Hati
Sosok Dwarapala yang seram namun baik hati ini terus menjadi inspirasi dan mengajarkan bahwa di balik ketegasan, ada niat baik untuk melindungi.
Sosok Dwarapala yang seram namun baik hati ini terus menjadi inspirasi dan mengajarkan bahwa di balik ketegasan, ada niat baik untuk melindungi.
Sosok Dwarapala, Penjaga Pintu Gerbang Pura yang Tampak Seram tapi Ternyata Baik Hati
Jika mengunjungi pura maupun bangunan Keraton di Yogyakarta dan Surakarta terdapat sepasang patung besar di depan gerbang. Sosoknya berwajah seram, dan membawa gada di tangan. Dialah Dwarapala.
Dalam mitologi Jawa kuna, patung tersebut sering ditemukan sebagai penjaga gerbang. Meskipun seram dengan wajah garang dan tubuh besar, Dwarapala sebenarnya adalah simbol perlindungan dan kelemahlembutan.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Apa itu Arca Prajnaparamita? Arca Prajnaparamita dari era Jawa Kuno merupakan perwujudan Bodhisattwadewi (bodhisattwa wanita) Prajnaparamita yang paling terkenal.
-
Siapa Ki Arsantaka? Ki Arsantaka merupakan putra dari Bupati Onje II, pemimpin Kadipaten Onje (cikal bakal Kabupaten Purbalingga).
-
Kapan Arca Durga dari Candi Jawi ditemukan? Arca Durga Mahisasuramardhini dari Candi Jawi ditemukan dalam penggalian pada tahun 1938 bersamaan dengan temuan arca Siwa dan Nandiswara.
-
Apa yang digambarkan oleh Arca Durga dari Candi Jawi? Di Indonesia, Durga digambarkan dengan wajah dan bentuk tubuh cantik, menggairahkan. Kadang-kadang tersenyum, meskipun sebenarnya bersifat krodha (amarah).
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
Saat ini, patung Dwarapala banyak dibuat dari batu yang dipahat dan diletakkan di pintu masuk pura atau tempat suci lainnya.
Bagi masyarakat Jawa, kehadiran Dwarapala tidak hanya sebagai ornamen artistik, tetapi juga memiliki fungsi spiritual yang mendalam.
“Dwarapala atau orang Jawa biasa menyebutnya Dworopolo, yakni patung Buto penjaga bangunan keraton berwajah seram,” terang narator di kanal Youtube History Of Java, dikutip Mereka.com, Sabtu (1/6).
Foto: Wikipedia
Sosoknya Menyeramkan
Mengutip Kementerian Pendidikan, sosok Dwarapala tidak selalu bertubuh tambun.
Foto: Instagram @jalikarta
Ia bisa juga berpostur tinggi, namun dengan wajah yang tetap seram dan memiliki hidung mancung besar, kumis serta berbibir tebal.
Tak jarang juga ditemukan Dwarapala yang sedikit tersenyum dan menampilkan gigi atas yang runcing. Wajahnya berjambang dan berjenggot, telinganya besar dengan anting lalu lehernya dihiasi kalung bulat. Tangan kanan ditekuk ke pinggul sambil memegang pedang atau gada.
Kedua tangannya dihiasi gelang. Patung ini memakai lengan pendek, badan berhias upawita, serta kain panjang yang ujungnya tersingkap ke belakang.
- Sosok Pak Satpam ini Jadi Pahlawan Seorang Pria Diserang Anjing, Korban Sampai Nemplok Digemblok Bak Anak Kecil
- Sosok 'Jenderal Rukandi' Pengagum Berat Prabowo, Ceritanya Bikin Pensiunan Bintang 3 Polri Salut
- Luar Biasa, Kedatangan Sosok Pak De Disambut Meriah Para Prajurit TNI, Ternyata Gara-Gara ini
- Mengenal Sosok Dewi Tjandraningsih, Istri Kakorlantas Polri yang Inspiratif
Bisa Menyerap Energi Negatif
Selain melindungi dari makhluk astral yang berniat jahat, sosok ini juga disebut bisa melindungi dari hal buruk lainnya.
Mengutip Instagram @jalikarta, sosok Dwarapala yang besar dan gagah berani dalam mitologi Jawa dipercaya dapat menyerap energi negatif.
Serangan kejahatan tak selalu dalam bentuk fisik di zaman dulu, melainkan bisa dalam bentuk energi atau hawa buruk.
Sosok menyeramkan Dwarapala inilah yang kemudian menyerap energi negatif tersebut dan mampu membuangnya atau mengubah menjadi energi positif bagi sang pemilik bangunan.
Jadi Hiasan di Rumah-rumah Orang Jawa
Sampai sekarang, Dwarapala masih dipercaya sebagai patung yang bisa menjaga bangunan termasuk rumah-rumah dari masyarakat Jawa.
Biasanya, masyarakat di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur memasang patung tersebut di sudut halaman depan rumah mereka. Beberapa di antaranya juga memajang patung tersebut di ruang tamu dan sisi dalam rumahnya.
Dwarapala juga mengingatkan umat manusia untuk selalu waspada terhadap godaan dan bahaya yang bisa merusak harmoni spiritual. Dengan sikap yang tegas namun penuh cinta, Dwarapala mengajarkan pentingnya menjaga kesucian hati dan pikiran.
Mereka adalah manifestasi dari prinsip keseimbangan antara ketegasan dan kebaikan hati, menunjukkan bahwa untuk melindungi sesuatu yang berharga, kadang-kadang diperlukan sikap yang tegas dan berani.
Menjaga Nilai-nilai Para Leluhur
Keberadaan patung Dwarapala di pura-pura maupun bangunan masyarakat Jawa menjadi bagian penting dari warisan budaya dan spiritual Indonesia. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai penjaga, tetapi juga sebagai pengingat akan nilai-nilai luhur yang harus dijaga dalam kehidupan sehari-hari.
Sosok Dwarapala yang seram namun baik hati ini terus menjadi inspirasi bagi banyak orang, mengajarkan bahwa di balik kekuatan dan ketegasan, terdapat niat baik untuk melindungi dan menjaga harmoni.
Patung ini jadi salah satu warisan budaya nenek moyang yang mengingatkan manusia bahwa dalam menjalankan kehidupan harus turut mempraktikkan ketegasan dan rasa welas asih.