Dimutilasi Pembunuh Berdarah Dingin
Sebelumnya, Ecky masih sempat membalas pesan WhatsApp. Saat itu, Ecky mengatakan hendak pergi ke bank. "Setelah Mas Ecky WA, gue langsung balas. Tetapi ternyata cuma checklist satu," ungkap Acha.
A benar-benar frustrasi. Suaminya hilang entah kemana. Terakhir meninggalkan rumah Pukul 09.00 WIB. Tak ada kabar sudah dua hari.
M Ecky Listhianto memiliki ciri-ciri tinggi badan 170 cm, kulit cokelat, badan agak kurus. Domisili Mustikasari, Bekasi Timur.
-
Bagaimana wanita tersebut dimakamkan? Berdasarkan hasil penelitian kerangka, tinggi wanita tersebut sekitar 152 cm. Kerangkanya ditemukan berbaring telentang di samping kerangka suaminya, namun yang mengejutkan para ilmuwan, bagian atas kepalanya hilang.
-
Dimana mumi perempuan yang menjerit ditemukan? Mumi perempuan itu ditemukan selama ekspedisi arkeologi tahun 1935 di Deir el-Bahari dekat Luxor.
-
Bagaimana pelaku membunuh wanita tersebut? “Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,” jelas Wira.
-
Kapan perempuan muda ini dikubur? Tembikar yang ditemukan di makam itu menyatakan dia dikubur pada akhir dekade abad ketiga SM atau dekade pertama abad kedua SM, masa ketika Sardinia, yang menjadi pusat kebudayaan Punic atau Phoenician berada di bawah kekuasaan Romawi.
-
Di mana makam wanita tersebut ditemukan? Makam ini ditemukan di situs pemakaman berusia 6.500 tahun di Fleury-sur-Orne, Normandia, Prancis utara.
-
Bagaimana mayat perempuan itu ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono. Ia tak sengaja menemukan mayat tersebut saat melakukan patroli rutin."Saya melakukan aktivitas patroli rutin. Kemudian muter-muter di situ karena saya senang mendengar suara burung berkicau kemudian ngopi sambil duduk. Saat membuka teko, ada mayat itu langsung turun saya," kata Suyitno, Jumat (13/9).
Terakhir pergi menggunakan baju koko Rabbani merah, dalaman kaus.
"Kalau ada yang bisa sebar informasi ini, sangat berarti. Bantuan sekecil apapun sangat membantu kami.” Tulis A yang sedang gelisah di media sosialnya.
Kekhawatiran A semakin menjadi. Sebab, suaminya menghilang dalam kondisi sakit lambung. Baru keluar dari rumah sakit.
"Akun Grabnya sudah dihapus, padahal 23 Desember masih aktif," kata A.
Sebelumnya, Ecky masih sempat membalas pesan WhatsApp. Saat itu, Ecky mengatakan hendak pergi ke bank. "Setelah Mas Ecky WA, gue langsung balas. Tetapi ternyata cuma checklist satu," ungkap Acha.
Akhirnya A memutuskan untuk melapor ke polisi. Dia datang ke Polsek Bantargebang, 24 Desember 2022.
Polisi mencari
Pintu kayu berwarna coklat tua itu terkunci rapat. Jendela di sampingnya terlihat gelap. Kontrakan petakan bercat krem itu sepi aktivitas. Sekilas seperti tidak berpenghuni.
Siang itu, ada sejumlah pria berbadan tegap. Menanyakan tentang sosok Ecky. Benarkah tinggal di rumah kontrakan kawasan Tambun, Bekasi.
"Saya bilang ada. Dari empat pintu kontrakan, dua pintu yang terletak di ujung kosong. Dua lainnya terisi," kata Dian Ardiansyah, tetangga Ecky, saat ditanya polisi.
Dian mengatakan, sejumlah pria yang belakangan diketahui polisi itu sedang mencari orang hilang. Dia adalah Ecky.
Memori Dian langsung berjalan. Mengingat adakah sosok nama yang dimaksud polisi. "Info dari polisi katanya tinggal di sini," katanya.
Polisi kemudian melihat secarik kertas di depan pintu kontrakan. Ada tulisan Ecky. Ditulis oleh pemilik kontrakan. Rupanya dia sudah menunggak iuran bulanan.
Polisi menggeledah seisi ruangan. Alangkah terkejut, aparat mendapati boks kontainer tersegel oleh lakban. Dengan plastik sampah besar hitam. Begitu dibuka. Boks kontainer itu terdapat potongan tubuh manusia.
Belum selesai penggeledahan, terdengar deru mesin mobil. Sial bagi Ecky. Ia mendatangi kontrakan saat sejumlah polisi sedang menggeledah. Upayanya untuk kabur pun dihentikan aparat.
Korban Mutilasi
Hari demi hari. Penyidik menginterogasi Ecky. Di saat bersamaan, polisi juga melakukan identifikasi terhadap identitas korban mutilasi.
Didapati korban mutilasi bernama Angela Hindriati Wahyuningsih (54). Selain dari potongan tubuh, identitas bisa terkuak dari beberapa temuan barang bukti di kontrakan. Yakni, di antaranya pakaian perempuan, seragam kerja Superindo serta akta kelahiran seorang anak.
"Fotocopy KTP ada 10 lembar, tapi saya enggak sempat lihat namanya, ada akta kelahiran bayi yang umurnya baru beberapa tahun, itu saya lihat langsung pas koper dibuka dan dikeluarin. Ada juga pakaian renang, seragam kerja dan baju cewek semua," kata Fajar Agung (23), salah satu penghuni kontrakan.
Dalam kesaksiannya, Fajar mengaku tidak pernah mencium bau busuk dari kontrakan Ecky. Pun, ia tidak pernah bertemu sosok Ecky menetap di situ.
"Enggak pernah ketemu saya sama dia. Saya juga enggak pernah nyium bau busuk kalau lewat kamar dia," katanya.
Gunakan Gergaji Listrik
Selama sepekan lebih diinterogasi polisi, Ecky akhirnya buka suara. Ia mengatakan tubuh korban Angela dimutilasi jadi tujuh bagian.
"Bahu kiri-kanan, perbatasan antara pergelangan kaki kiri-kanan, panggul kiri-kanan. Badan sama kepala masih jadi satu," jelas Kanit IV Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Tommy Haryono saat dihubungi, dikutip Minggu (8/1).
Saat beraksi, Ecky menggunakan gergaji listrik. Hasil identifikasi, tidak ditemukan luka tumpul. Artinya, korban tidak disiksa oleh pelaku alias tidak dipukuli.
"Bentuk potongannya rapi," sambung Tommy.
Heran, tetangga sekitar kontrakannya di Tambun tak ada satupun yang mendengar.
"Inilah yang kita sayangkan. Bagaimana kondisi sekitar sehingga tidak ada yang mendengar," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.
Usut punya usut, Angela dibunuh dengan cara dicekik oleh Ecky. Keduanya cekcok, adu mulut di dalam kontrakan. Motifnya, korban merongrong Ecky untuk menikahinya.
Nahas, ditolak oleh Ecky karena ia merupakan pria beristri dan mempunyai anak satu.
Anak Korban Bunuh Diri
Satu demi satu fakta kasus mutilasi di Bekasi terungkap. Polisi mendapati adanya benang merah antara korban Angela dengan seorang anak yang bunuh diri.
Kasus seorang anak tewas terjun dari Apartemen Rasuna Said, Jakarta Selatan, terjadi pada 2018 silam. Anak itu merupakan anak kandung korban Angela.
"Betul kasus yang di Bekasi," kata kakak kandung Angela, Turyono saat dihubungi merdeka.com.
Penyidik langsung menggali makam anak malang tersebut. Untuk kemudian dicocokan DNA nya dengan korban mutilasi tersangka Ecky.
"Saat ini sedang melakukan pemeriksaan sero biologi melekuler untuk memastikan identitas mayat," Kombes Hengki Haryadi.
Awal Perkenalan Ecky-Angela
Semakin terang. Polisi mendapati fakta awal perkenalan antara Ecky dan Angela.
Keduanya mengikuti sebuah forum berkebun di Kaskus tahun 2018 silam. Dari situlah mereka berkenalan.
Angela yang bekerja di Superindo menawarkan proyek pembuatan kebun sayur hidroponik ke pelaku. Saat itu, keduanya lantas bertukar nomor ponsel.
Berikut detil perkenalan keduanya:
17 Agustus 2018
Keduanya kopi darat di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Selatan.
Januari 2019
Korban Angela mengundang pelaku hadiri peringatan 1 tahun meninggalnya anak korban yang jatuh dari apartemen di Taman Rasuna. Di saat yang sama, korban menawarkan apartemennya ke pelaku.
12 Juni 2019
Korban ditugaskan ke Bandung. Usai penugasan, ia malah mengirimkan surat pengunduran diri. Sejak saat itu, keluarga tidak pernah lagi bertemu Angela.
Juli 2019
Satu bulan tidak pernah terdengar kabar, keluarga korban Angela akhirnya membuat laporan orang hilang ke Polda Jawa Barat. Tertulis dalam laporan, korban hilang di salah satu hotel di Bandung.
Saat itu, keluarga Angela diarahkan oleh pihak Superindo untuk menanyakan ke Ecky. Namun, dijawab tidak mengetahui keberadaannya.
Mei 2020
Ecky klaim tidak bisa lagi menghubungi Angela. Padahal, saat itu ia hendak mengurus balik nama kepemilikan apartemen. Akhirnya, ia mengurus sendiri ke notaris dan masuk persidangan pada Mei 2021.
Juli 2021
Korban muncul. Menghubungi pelaku dan mengajak ketemuan di Apartemen Kalibata City. Rupanya, semenjak dilaporkan hilang di Bandung, korban berada di apartemen Kalibata. Di situlah terjadi hubungan layaknya suami istri.
2 November 2021
pukul 11.00 Wib
Korban menghubungi pelaku dan menanyakan alamat kontrakannya.
Rupanya, korban mendesak pelaku untuk menikahinya. Karena, telah berhubungan suami istri saat di Apartemen Kalibata City.
Namun, pelaku menolak karena telah mempunyai istri. Kesal, korban Angela mengancam pelaku akan membeberkan perselingkuhan mereka.
Keduanya bertengkar. Berujung pelaku mencekik korban hingga tewas.
Pelaku makin panik setelah korban tewas. Lantas ia langsung membeli kopi guna menyamarkan bau mayat korban. Setelah itu, dua hari pelaku pulang ke rumah bersama keluarganya.
Jumat 30 Desember 2022
Selanjutnya, mayat korban Angela yang telah dimutilasi ditemukan sekira pukul 03.23 Wib. Penemuan mayat saat polisi mencari orang hilang atas nama Ecky yang dilaporkan istrinya.
Polisi mendapatkan informasi keberadaan Ecky di kontrakannya tersebut. Bukannya Ecky, polisi malah menemukan jasad Angela.
Di saat bersamaan Ecky mendatangi indekosnya. Kemudian ia langsung ditangkap sata hendak melarikan diri.
(mdk/rhm)