Insiden crane terkait dengan penghancuran sejarah Makkah
Kerajaan Arab Saudi terus menghancurkan situs-situs bersejarah Islam dikarenakan ideologi wahabi mereka.
Pada Jumat pekan kemarin boleh dibilang menjadi hari duka bagi umat Muslim di seluruh dunia. Bagaimana tidak, sebuah derek besar jatuh menimpa para jamaah haji yang sedang melakukan ibadah. Derek nahas itu memakan korban begitu banyak. Data terbaru soal jumlah korban tewas menjadi 117 orang, salah satunya jamaah haji asal Indonesia.
Jatuhnya derek nahas itu memang bukan tanpa sebab. Menurut salah satu warga Indonesia yang bekerja di Jeddah, sudah beberapa hari ini baik Jeddah dan Makkah dilanda badai. Saat kejadian, hujan es melanda Makkah yang ditengarai menjadi penyebab jatuhnya derek nahas tersebut hingga memakan ratusan jiwa.
"Sudah dua hari ini badai debu terjadi di Jeddah. Pada saat kejadian di Makkah terjadi hujan es," kata Ujang, salah seorang pekerja perusahaan ternama di Jeddah saat berbincang dengan merdeka.com, melalui WhatsApp Minggu kemarin.
Kerajaan Arab Saudi memang sudah tiga tahun ini melancarkan proyek pelebaran Masjidil Haram. Tujuannya tak lain ialah untuk menampung jamaah yang kian tahun terus bertambah. Namun di balik modernisasi Makkah dan Madinah, Direktur Eksekutif the Islamic Heritage Research Foundation, Dr Irfan al Alawi menemukan jika pelebaran itu mengubur situs-situs bersejarah Islam peninggalan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya ketika masih hidup.
Sebanyak 98 persen situs-situs bersejarah Islam musnah ditelan proyek super megah itu. Salah satu contohnya, ialah rumah Aminah (ibu Rasulullah), kediaman Khadijah (istri Rasulullah) yang terletak di Masjidil Haram kini sudah raib tergusur pelebaran pembangunan.
Alawi mengatakan jika insiden crane yang menewaskan ratusan jamaah haji itu berhubungan dengan hilangnya situs bersejarah bagi umat Islam di Makkah. "Kejadian ini berhubungan dengan perluasan Mesjid Agung dan penghancuran sejarah Mekkah," ujar Alawi, kemarin.
Lalu bagaimana Peneliti sejarah warisan Islam ini melihat penghancuran yang dilakukan oleh Kerajaan Saudi terhadap situs sejarah Islam? Berikut penuturan Dr Irfan al Alawi kepada Arbi Sumandoyo dari merdeka.com di tengah waktu sibuknya.
Bagaimana anda melihat insiden crane yang terjadi kepada para jamaah di Masjidil Haram?
Insiden ini disebabkan oleh kurangnya penanganan masalah kesehatan dan keselamatan yang ditangani oleh pemerintah Saudi.
Apakah ada hubungannya kejadian tersebut dengan penghancuran situs bersejarah Islam?
Kejadian ini berhubungan dengan perluasan masjid agung dan penghancuran sejarah Mekkah
Bagaimana anda melihat penghancuran situs Islam oleh kerajaan Arab Saudi?
Kerajaan Arab Saudi terus menghancurkan situs-situs bersejarah Islam dikarenakan ideologi wahabi mereka. Pada akhirnya situs situs yang tersisa hanya akan menjadi legenda.
Berapa banyak situs sejarah Islam yang telah dihancurkan?
Sekitar 98 persen situs-situs bersejarah yang berada di dalam kerajaan telah dihancurkan. Jika anda membutuhkan lebih banyak informasi silakan cari di google artikel-artikel yang telah saya tulis.
Apa yang harus dilakukan umat muslim untuk mencegah hal ini?
Pemerintah-pemerintah negara muslim harus mengadakan konferensi internasional untuk memberikan penekanan kepada pemerintah Saudi Arabia untuk menghentikan penghancuran situs situs bersejarah.
Bagaimana anda melihat pemerintah Arab Saudi dalam hal perlindungan para jamaah mengingat insiden crane patah memakan korban jiwa begitu banyak?
Pemerintah Saudi Arabia hanya tertarik untuk mendapatkan uang, dilihat dari tingginya tarif hotel yang mana banyak orang tidak mampu menjangkaunya, seharusnya biaya umrah dan haji dapat lebih terjangkau.