Sepenggal Kisah di Radio: Galang Empati, Gagalkan Rencana Bunuh Diri
Penyiar radio kaget mendapat pesan dari pendengar yang kesepian dan mengaku ingin bunuh diri.
Program Hot Topik Petang Trijaya Fm Jakarta mendadak jadi perbincangan di media sosial. Seorang warganet mengunggah kejadian menegangkan sekaligus haru dialami penyiar Gaib Maruto dan Margi Syarif saat melakukan live interaktif di hari Selasa (14/5) pukul 16.00 Wib.
Sepenggal Kisah di Radio: Galang Empati, Gagalkan Rencana Bunuh Diri
Dalam unggahannya tersebut, akun X @anugrahrezkita bercerita tentang curhatan seorang pendengar yang meminta tips agar dijauhkan dari keinginan bunuh diri.
"Lagi dengerin trijaya fm, ada pendengar kirim pesen bagaimana rasanya menjauhkan keinginan bundir. kedua pembawa acara panik, langsung bertindak cepet. facebook ketemu (bener ada status ingin bundir), langsung dihubungi via wa. sekarang mereka sedang membujuk si pendengar," demikian unggahan akun tersebut.
-
Di mana sinyal radio ini ditangkap? Mengutip dari indy100, Rabu, (08/11), sinyal radio ini merupakan salah satu sinyal besar yang ditangkap oleh teleskop radio SKA Pathfinder Australia.
-
Kapan Radio Rimba Raya mengudara? Siaran RRR sudah mengudara ke seluruh dunia sejak 23 Agustus hingga 2 November 1949.
-
Kapan sinyal radio itu dipancarkan? Para astronom baru saja dikejutkan dengan temuan sinyal radio yang berusia 8 miliar tahun yang memiliki kekuatan energi sangat besar.
-
Apa yang disiarkan oleh Radio Rimba Raya? RRR bukan hanya keperluan untuk menyiarkan semangat perjuangan kemerdekaan saja, melainkan juga digunakan untuk kepentingan umum, menyiarkan pengumuman, serta instruksi bagi angkatan bersenjata.
-
Gimana cara bikin seblak jadi konten yang viral? Kamu juga bisa bikin konten seblak ala kamu sendiri, siapa tahu nggak kalah viral dari mamang seblak sebelah kan.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
merdeka.com coba mengonfirmasi kebenaran cerita tersebut. Gaib membenarkan cerita yang diunggah pengguna akun X tersebut.
Gaib bercerita. Di program Hot Topic Petang kemarin, Gaib melakukan siaran bersama rekannya, Margi Syarif. Seperti biasa, program tersebut disiarkan mulai pukul 16.00 Wib yang disiarkan secara live di studio Trijaya Fm Jakarta.
Saat itu, sejumlah isu yang sedang hangat di hari tersebut mereka ulas. Keduanya sambil membaca komentar dari pendengar yang masuk lewat pesan WhatsApp.
"Saat itu banyaklah komentar-komentar yang kita baca. Tibalah kita di satu komentar yang isinya bagaimana atau cara menghindar agar tidak kepikiran untuk bunuh diri, dan saat baca itukan posisinya on air jadi otomatis semua dengar," kata Gaib.
Gaib dan Margi kaget. Mereka segara memberi feed back atas komentar itu dengan bertanya apakah pertanyaan itu serius dan siapa yang ingin bunuh diri.
"Kita tanya balik, ini serius pak? Siapa yang mau bunuh diri? Bapak atau orang lain, kalau orang lain kita bisa bantu carikan psikolog, terus WA-nya dijawab lagi, katanya saya sendiri," ujar Gaib.
Menyadari hal itu tak main-main, Gaib dan Margi coba memberikan semangat dan motivasi agar pendengar tersebut menghilangkan pikiran tersebut
"Tapi dia WA lagi merasa sendirian, sebatang kara kayak enggak punya harapan," katanya.
Gaib, Margi dan tim program Hot Topic Petang coba mencari tahu siapa pengirim komentar itu. Ternyata, dia adalah pendengar setia Trijaya Fm. Yang bersangkutan ternyata sering mengirimkan komentar dan memberi info ke kita," katanya.
Setelah mendapatkan identitas pendengar tersebut, tim Trijaya berusaha menelusuri akun media sosialnya. Terlihat dari unggahannya, memang yang bersangkutan beberapa waktu terakhir dalam keadaan galau.
- Dari Penyiar Radio hingga Guru, Kisah Wanita Kerjakan 4 Profesi Dalam Sehari Ini Banjir Pujian
- Mengenal Airmen FM Radio Penebar Kebanggaan Dirgantara Milik TNI AU
- Cerita Penyiar Radio Gagalkan Upaya Pendengar yang Ingin Bunuh Diri, Putar Lagu D'Masiv & Dewa 19
- Kilas Balik Radio Rimba Raya, Berjasa Besar Siarkan Pesan-Pesan Perjuangan dari Dataran Tinggi Gayo
Singkat cerita, Gaib dan Margi meminta izin lewat WA untuk mengajak pria yang belakangan diketahui berinisial S agar mau on air di siaran mereka. S bercerita sedang di kamar kos seorang diri, tidak ada satu pun yang menemani.
Gaib coba bertanya soal hobi dan olahraga yang dia senangi. Hingga sampailah pada pertanyaan alasan ingin bunuh diri. Gaib dan Margi coba memberi semangat sembari mengajak pendengar lainnya melakukan hal yang sama. Mereka juga memberikan lagu-lagu untuk memotivasi S.
"Tak disangka, banyak sekali pendengar yang memberi motivasi dan semangat untuk bapak S tetap bertahan hidup dan semangat," katanya.
Setelah menyudahi perbincangan dengan S, Gaib dan Margi bertanya pada pendengar lain yang dekat dengan indekos S.
Seperti sebuah mukjizat, seorang pendengar lainnya melaporkan bersedia merapat ke lokasi untuk melihat kondisi S. Sesampainya di depan komplek rumah S, diajak satpam dan beberapa warga untuk melihat kondisi S.
"Sampai di depan rumah S, saya ditelepon satpam kompleks, sudah ketemu dan ngobrol. Dan akhirnya pendengar dan warga tersebut ketemulah dengan Pak S," kata Gaib.
Betapa leganya Gaib dan Margi, S dalam keadaan sehat dan sangat menyambut baik kehadiran pendengar yang ingin memastikan keadaannya tersebut.
"Tadi pagi kita juga baru WA dengar kabarnya baik, dia ucapkan terima kasih," kata Gaib.
Dari cerita ini, Gaib dan Margi belajar banyak hal. Termasuk peran radio sebagai media informasi.
"Kita pingin tunjukkan kekuatan dari media radio, meski tidak saling lihat dan kenal, tapi ketika ada apa-apa bisa saling membantu, saling empati dan memberikan motivasi. Inilah kekuatan media radio yang siaran secara live," katanya.
Gaib dan Margi sendiri mengaku berniat bertemu S yang menurut informasi dia terima butuh teman untuk ngobrol di tengah kondisinya yang bimbang.