Negara Ini Delay Larangan Penjualan Mobil Mesin Bensin dan Diesel Baru, Ada Apa?
PM Inggris Rishi Sunak memundurkan kebijakan larangan penjualan mobil bensin dan diesel baru, dari 2030 menjadi 2035.
Larangan semula pada 2030, tapi dimundurkan menjadi 2035.
Negara Ini Delay Larangan Penjualan Mobil Bensin dan Diesel Baru
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyatakan pemerintahannya akan memundurkan larangan penjualan mobil baru bermesin bensin dan diesel dari 2030 menjadi 2035.
Mundur 5 tahun untuk mempersiapkan masyarakat Inggris dalam kebijakan transisi energi dengan beralih ke mobil listrik (EV). Namun, Sunak menegaskan komitmennya terhadap target net-zero emissions pada 2050.
Delay 5 tahun ini dikatakan sebagai upaya meringankan biaya bagi rumah tangga dari kebijakan transisi energi di Inggris Raya.
Sunak mengaku merilis kebijakan delay ini, akibat pemerintahan sebelumnya bergerak terlalu cepat dengan menetapkan target net-zero tanpa mendapat dukungan masyarakat Inggris.
"Jika kami terus melanjutkan kebijakan ini (2030), kami berisiko kehilangan rakyat Inggris dan dampak buruknya bukan hanya pada kebijakan tertentu, melainkan melawan misi yang lebih luas itu sendiri."
Keterangan pers PM Sunak di London, pekan lalu, dikutip dari Nikkei Asia.
- Edan, Wuling Kasih Garansi Seumur Hidup Mobil Listrik BinguoEV di Periode Pre-Book
- Pengenaan Bebas Pajak Impor Mobil Listrik Utuh Masih Tunggu Arahan Sri Mulyani
- Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi Ditilang Mulai 26 Agustus, Ini Besaran Denda untuk Motor dan Mobil
- Pria Ini Naik Mobil Diesel Gergaji bareng Ayahnya saat Wisuda, Alasannya Tuai Pujian
Mundur ke 2035
Jadi, warga Inggris masih punya kebebasan membeli mobil bermesin bensin atau diesel hingga 2035.
"Setidaknya saat ini Anda, konsumer, punya pilihan, bukan didorong oleh pemerintah untuk melakukan itu," ujar Sunak.
Dikecam Ford
Ford Inggris mengecam perubahan target larangan penjualan mobil itu dari 2030 ke 2035.
"Bisnis kami membutuhkan tiga hal di Inggris, yakni ambisi, komitmen, dan konsistensi. Delay kebijakan 2030 akan melemahkan ketiga hal tersebut."
Lisa Brankin, pimpinan Ford Inggris.
Sejalan Uni Eropa
Inggris adalah negara pertama ekonomi besar di dunia yang menetapkan target net-zero pada 2050. Emisi negara ini telah turun hampir 50 persen karena menutup pembangkit listrik batu bara dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga angin.
Menurut PM Sunak, ini membuat Inggris lebih di depan dibandingkan negara-neara maju lainnya
Namun demikian, kebijakan pemerintahan Sunak ini sejalan dengan rencana Uni Eropa yang akan menerapkan penjualan mobil baru emisi nol mulai 2035.