Sopir robotik vs manusia, siapa lebih baik?
Teknologi dalam dunia otomotif terus berkembang seiring dengan usia jaman.
Teknologi dalam dunia otomotif terus berkembang seiring dengan usia jaman. Baru-baru ini, beberapa automaker sudah menyiapkan teknologi robotik berupa self driving, atau kemudi otomatis bagi para pelanggannya.
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Mengapa Telkomsel bermitra dengan Google? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
-
Kenapa Google disebut akan berhenti beroperasi di Indonesia? Di media sosial pun beredar narasi yang mengeklaim pendiri Google akan menghentikan operasionalnya di Indonesia imbas dari gerakan boikot.
-
Bagaimana Google Maps membantu pengisian daya mobil listrik? Pembaharuan ini akan berguna untuk pengendara motor listrik, sebab akan menampilkan informasi terkait pengisian daya pada mobil, dan durasi berapa lama cepat pengisian daya yang dibutuhkan. Melalui fitur ini maka Google juga akan membantu pengguna kapan harus mengisi kembali daya.
-
Apa itu akun Google? Akun Google adalah sebuah login utama Google yang terdiri atas satu alamat email dan sandi. Dengan akun Google, Anda dapat mengakses berbagai layanan Google dengan mudah, seperti Gmail, YouTube, Google Drive, Google Maps, Google Play Store, Google Ads, Google Analytics, dan banyak lagi.
Tidak tanggung-tanggung, pabrik otomotif raksasa sekelas Audi, BMW, Ford, Mercedes-Benz, Toyota, Volkswagen, and Volvo terus meng-upgrade program kemudi otomatis ini. Jika teknologi ini sudah menguasai dunia, benarkah dunia akan lebih damai tanpa masalah lalu lintas?
Studi mengenai efektifitas program robotik, baru-baru ini dilakukan oleh Eno Centre for Transportation di Amerika Serikat. Hasilnya sangat mengejutkan. Jika ada 10% jumlah mobil pemakai self-driving di jalan, artinya ada 1000 kematian setiap tahunnya bisa dicegah.
Penelitian ini juga menyimpulkan, jika saja ada mobil robotik ini sebanyak 90%, maka 21.700 jiwa bisa diselamatkan. Serta, mampu menghemat dana pemerintah untuk pengobatan dan lain-lain hingga Rp 49 triliun.
Eno Centre for Transportation juga mencatatkan, dengan teknologi ini, transportasi di Washington DC mampu menghemat setidaknya Rp 418 miliar. Menarik sekali bukan?
Memang fitur terbaru ini membawa sebuah prestasi tersendiri. Sistem ini mengaplikasikan fitur-fiturnya yang lengkap dengan berbagai sensor dan pengamanan khusus secara otomatis. Menurut dailymail beberapa waktu lalu, para pengemudi tidak harus takut 'senggol-senggolan' di jalanan. Bahkan dengan jarak seminimal pun dari mobil satu dengan yang lain, pengemudi tidak perlu takut akan menabrak.
Hal ini terlihat sangat menguntungkan karena dari catatan pemerintah Amerika Serikat, human-eror menjadi penyebab utama angka kecelakaan selama ini. Lebih dari 40% kecelakaan yang terjadi disana, disebabkan oleh sopir mabuk, terpengaruh obat dan ugal-ugalan di jalan. Jadi, sopir robotik memegang keuntungan lebih besar menggantikan posisi manusia.
So, bagaimana jika ini benar-benar diaplikasikan di Indonesia? Mungkinkah fitur canggih kemudi otomatis menjadi solusi angka kecelakaan di Indonesia, yang menurut Kepolisian RI mencapai 109.038 (2012) kasus?