Strategi Pemerintah Mengatasi Tantangan Penjualan 1 Juta Unit Mobil Baru di Indonesia
Terdapat berbagai strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan one million trap, salah satunya adalah dengan memberikan relaksasi pada PPnBM.
Fenomena one million trap dalam penjualan mobil baru di Indonesia masih menjadi tantangan besar bagi industri otomotif di tanah air. Hal ini telah berlangsung selama hampir sepuluh tahun terakhir. Meskipun demikian, penjualan kendaraan tetap menunjukkan angka yang cukup baik, terutama dengan masuknya era elektrifikasi.
Namun, pada tahun 2024, pasar mobil mengalami penurunan yang signifikan, sehingga Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terpaksa merevisi target penjualan dari 1,1 juta unit menjadi 850 ribu unit.
Menurut Ekko Harjanto, Asisten Deputi Pengembangan Industri Kementerian Koordinator Perekonomian, terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan one million trap, salah satunya adalah relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).
“Pemerintah memberikan relaksasi PPnBM untuk kendaraan tertentu, terutama yang ramah lingkungan seperti Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) dan Battery Electric Vehicle (BEV). Langkah ini diharapkan dapat menurunkan harga jual kendaraan sehingga lebih terjangkau bagi konsumen,” ujar Ekko saat menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) bertema Mengakhiri One Million Trap, Menyongsong Era Rendah Emisi di Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Ia juga menambahkan, “Pemerintah juga saat ini telah memberikan berbagai insentif untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), agar mendorong penjualan kendaraan nasional, seperti PPnBM, Bea Masuk 0 persen untuk mobil impor dengan komitmen perakitan lokal, dan Tax Allowance.”
Lebih lanjut, Ekko menyatakan bahwa pemerintah perlu mendorong pengembangan kendaraan hemat energi dan harga yang terjangkau, seperti Low Cost Green Car (LCGC), untuk memenuhi kebutuhan segmen menengah ke bawah. Model LCGC ini diharapkan dapat memperluas basis konsumen kendaraan bermotor di Indonesia.
Perluas daftar peserta
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara, mengungkapkan bahwa produsen kendaraan harus memperluas jenis produk mereka. Hal ini mencakup kendaraan listrik, hybrid, dan biofuel, serta varian yang lebih terjangkau.
"Tidak hanya itu, produsen juga didorong untuk memproduksi kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan pasar di luar Jawa, di mana pertumbuhan permintaan terus meningkat," jelas Kukuh. Menurut data terbaru, terdapat pergeseran permintaan kendaraan dari wilayah Jawa-Bali ke daerah di luar Jawa.
Pangsa pasar di luar Jawa mengalami peningkatan dari 38% pada tahun 2019 menjadi 62% pada tahun 2024. Dengan demikian, hal ini memberikan kesempatan besar bagi produsen untuk memperluas distribusi dan penetrasi di wilayah yang sebelumnya kurang terlayani.