Jamu Dilirik Jokowi, Intip Strategi Jitu Ibu-Ibu PNM di Bekasi Manfaatkan Modal BRI jadi Cuan
Dewi merupakan ibu-ibu PNM Mekaar dari Babelan, Kabupaten Bekasi yang terbilang sukses membangun usaha.
Sepulang dari silaturahmi nasabah PNM itu, Dewi mengaku lebih bersemangat mengembangkan usaha jamunya bersama ibu-ibu kompleks perumahan.
Jamu Dilirik Jokowi, Intip Strategi Jitu Ibu-Ibu PNM di Bekasi Manfaatkan Modal BRI jadi Cuan
Silaturahmi Nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dengan Presiden Joko Widodo di GOR Bekasi membawa berkah bagi Dewi. Dewi menjadi salah satu UMKM yang beruntung.
- Tak Punya Modal Bisnis FnB, Perempuan Asal Papua Ini Nekat Bangun Rumah Makan Khas Jogja dengan Omzet Rp55 Juta Per hari
- Cerita Menteri Bahlil Merasa Bangga Tiga Kali Dilantik di Masa Pemerintahan Jokowi
- Berkat Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Sukses Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan
- Cerita Nasabah PNM Mekaar Cerdas Kelola Modal BRI: Bikin Jamu 'Dewi Poetri', Produk sampai Dipuji Jokowi
Produk jamu buatannya yang diberi nama 'Dewi Poetri' dibawa ke podium oleh Presiden Jokowi.
Perasaan Dewi grogi bercampur bangga. Presiden Jokowi membawa produk temulawak dan jahe rempah untuk dipuji di depan ibu-ibu PNM se-Bekasi.
Dewi Poetri Diekspor sampai Dubai
Dewi merupakan ibu-ibu PNM Mekaar dari Babelan, Kabupaten Bekasi yang terbilang sukses membangun usaha. Produknya laris manis dikirim ke luar Pulau Jawa hingga menembus pasar Dubai, Uni Emirat Arab.
Jamu buatan Dewi laku keras di masa Covid-19 2021 lalu. Dia bisa mengirim hingga 1.000 pcs ke Dubai dengan bantuan seorang reseller.
Sepulang dari silaturahmi nasabah PNM itu, Dewi mengaku lebih bersemangat mengembangkan usaha jamunya bersama ibu-ibu kompleks perumahan. Sebab ketika itu, penjualan jamu sedang menurun.
Ponsel Dewi pun lebih sibuk dari biasanya. Mulai dari menawarkan kerja sama reseller atau undangan-undangan untuk mengikuti kegiatan bazar UMKM.
"Saya senang sekali sih setelah acara tersebut alhamdulillah penjualan saya meningkat, reseller saya mulai berdatangan. Sudah mulai semangat lagi jualannya," kata Dewi kepada merdeka.com di Babelan, Bekasi, Jawa Barat (1/3).
Jadi Nasabah PNM
Dewi menjadi bagian dari PNM Mekaar BRI sejak 2021 lalu. Pertama kali, Dewi mendapatkan pinjaman modal Rp2 juta. Karena produksi meningkat dan Ibu-ibu yang terlibat pun makin banyak, Dewi memutuskan menambah pinjaman usaha hingga Rp9 juta.
Wanita kelahiran Surabaya ini berbagi strategi mengatur modal dari BRI agar Dewi Poetri bisa berkembang. Dia menyadari manajemen keuangan yang apik menjadi kunci bagi UMKM menuju sukses.
Strategi Atur Modal dari BRI
Dewi menjelaskan, dirinya mempunyai catatan keuangan yang rapi. Semua kebutuhan bahan baku produksi yang dikeluarkan tercatat dengan baik. Pinjaman modal langsung dimasukkan dalam pos-pos penting produksi. Mulai dari belanja bahan baku, kemasan, jasa ibu-ibu hingga bayar cicilan.
Dia mencontohkan, pos anggaran untuk satu kali produksi jahe merah. Dana yang dibutuhkan sekitar Rp400 ribu. Kebutuhan yang dikeluarkan di antaranya membeli jahe seharga Rp100 ribu untuk 3 kg, biaya dapur dan pengemasan Rp200 ribu dan jasa ibu-ibu Rp100 ribu untuk dua orang.
"Saya kalau produksi tergantung permintaan. Stok menipis langsung produksi, saya atur biaya pengeluaran, karyawan, transport dan biaya dapur. Tiga kilo jahe rempah, biaya produksi dan biaya pengemasan Rp150 ribu. Rata-rata ya Rp400 ribu sekali produksi untuk 33 dus. Keuntungan Rp200 ribu," kata Dewi menjelaskan.
Selain itu, Dewi juga disiplin mengevaluasi pemasukan dan pengeluaran tiap bulan. Dari tiap pemasukan, dia langsung mengalokasikan anggaran untuk produksi berikutnya hingga membayar cicilan ke bank.
Cicilan Dewi sebesar Rp415 ribu per dua minggu. Sementara, omzet Dewi Poetri mencapai Rp7 juta per bulan. Keuntungan bersihnya rata-rata Rp3-5 juta per bulan.
Strategi berikutnya, kata Dewi adalah disiplin untuk tidak memakai uang modal dari BRI untuk keperluan pribadi.
"Jangan sampai modal dari Mekaar dibeli untuk yang tidak produktif untuk hal-hal konsumtif. Saya buat beli bahan baku. Saya langsung belanjain. Modal dari Mekaar ini supaya jalan semuanya. Kepentingan pribadi dikesampingkan. Kalau dapat untung baru untuk kebutuhan rumah tangga," papar Dewi.
Strategi Pemasaran Digital
Tak hanya manajemen keuangan yang apik, Dewi mulai mengatur strategi pemasaran agar Dewi Poetri merambah masuk ke ritel modern dan diterima khalayak yang lebih luas. Salah satunya mengandalkan digital marketing.
Di era serba digital, Dewi berencana menggencarkan promosi melalui media sosial dan memperbanyak reseller. Dia menilai, media sosial adalah sarana paling murah untuk pertumbuhan bisnis kekinian.
Dewi Poetri rencananya memasang iklan di pelbagai platform media sosial seperti TikTok, Instagram dan Facebook untuk menarik calon konsumen. Selain itu, Dewi bakal kembali memanfaatkan marketplace seperti Shopee, Tokopedia dan Instagram.
Untuk instagram, masyarakat bisa memesan di akun @minuman_herbaldewipoetri. Sedangkan, di shopee bisa dipesan melalui dewipoetri.id atau bisa menghubungi langsung Ibu Dewi di 081210619075.
"Peran jejaring sosial sangatlah penting karena hampir setiap orang memiliki jejaring sosial, sehingga peluang untuk mendapatkan pelanggan tentunya akan semakin tinggi," kata Dewi.
merdeka.com
Kampanye Minum Jamu
Dewi juga bakal mengkampanyekan gerakan cinta jamu kepada milenial dan Gen Z. Bagi Dewi, jamu adalah warisan nenek moyang yang harus dilestarikan dan sebagai warisan budaya Indonesia.
Dewi sangat terbuka bila sekolah-sekolah mengajak dirinya dan ibu-ibu PNM Dewi Poetri untuk mempraktikkan pembuatan jamu.
"Mengajak anak-anak muda belajar minum jamu sedari kecil, yuk belajar bikin jamu di lingkungan rumah dan sekolah. Anak-anak muda harus tahu dan mengenal apa Itu jamu bagaimana rasanya dan manfaat bagi kesehatan," tutup Dewi.
PNM Mekaar merupakan layanan pinjaman modal untuk pelaku UMKM prasejahtera. Program ini rata-rata menyasar ibu-ibu untuk mengembangkan usaha mereka demi peningkatan kualitas hidup keluarga.
Sejak akhir tahun 2021, PNM menjadi bagian dari Holding Ultra Mikro BRI. Holding UMi merupakan kolaborasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bentukan Kementerian BUMN.
Holding ini menargetkan bisa melayani masyarakat yang belum punya akses ke layanan keuangan formal (unbankable) hingga 45 juta hingga 2024.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari melaporkan, total oustanding kredit holding ultra mikro mencapai Rp590,7 triliun per akhir September 2023 atau tumbuh 11,6% secara tahunan.
Angka tersebut nilainya sudah meningkat 27,38% apabila dibandingkan dengan periode awal pembentukan holding.Rinciannya, kontribusi kredit mikro BRI selaku induk holding mencapai Rp479,9 triliun, atau naik 10,9% secara tahunan dengan 14,2 juta debitur.
Adapun porsi kredit Pegadaian mencapai Rp65,6 triliun, atau meningkat 17,3% dengan jumlah peminjam sebanyak 7,4 juta. Pembiayaan PNM mencapai Rp45,3 triliun, atau tumbuh 14,3% dengan 15 juta debitur.
"Sampai Februari sekarang ada Rp12,5 triliun. Itu dalam dua bulan, Januari, Februari,” ujar Direktur Utama PNM Arief Mulyadi setelah menghadiri kegiatan Buka Puasa Bersama Media dengan tema, 'LIVE ON RAMADAN' di Jakarta.
Arief mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan sejumlah penyesuaian dan perubahan, baik dari proses bisnis, pemberdayaan, hingga pendampingan untuk mencapai target penyaluran dana sebesar Rp75 triliun pada 2024.
Kinerja BRI dalam membina dan mengembangkan segmen UMKM dipuji Presiden Jokowi. Terutama melalui kehadiran Holding Ultra Mikro (UMi) BUMN, yang dirasakan mampu memberikan akses keuangan lebih luas kepada masyarakat yang membutuhkan.
Jokowi memuji lompatan jumlah nasabah PNM Mekaar dari 400 ribu menjadi 15,2 juta. Dia juga menyoroti total kredit yang digelontorkan dari hanya Rp800 miliar pada tahun 2015, menjadi Rp244 triliun.