16.000 Aparat TNI dan Polri Dikerahkan Amankan Aksi Mujahid 212
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, menyebut ada sebanyak 16.000 personel gabungan TNI dan Polri untuk mengamankan aksi Mujahid 212 di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Ketua Mujahid 212 Edy Mulyadi mengatakan, titik kumpul aksi berada di Bundaran HI mulai pukul 08.00 WIB dan bergerak menuju Istana.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, menyebut ada sebanyak 16.000 personel gabungan TNI dan Polri untuk mengamankan aksi Mujahid 212 di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Pantauan Liputan6.com di lokasi, ribuan masyarakat mulai memadati kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Mereka rata-rata mengenakan pakaian putih dan membawa sejumlah atribut.
"Kita sudah menyiapkan personel pengamanan, jumlahnya 16.000 personel gabungan ya," kata Argo saat dikonfirmasi, Sabtu (28/9).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa anggota TNI yang mendapat penghargaan dari Jenderal Polisi? Penghargaan tersebut diberikan kepada Prada Triwandi Werfan Sentana Nababan.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
Sementara itu, Ketua panitia aksi Mujahid 212 Edy Mulyadi mengatakan, titik kumpul aksi berada di Bundaran HI mulai pukul 08.00 WIB dan bergerak menuju Istana.
"Kami ingin kembali menegaskan, bahwa umat Islam bersama arus besar perubahan yang digelorakan mahasiswa dan para pelajar SMU. Kami ingin memberikan kontribusi maksimal untuk perubahan Indonesia menjadi lebih baik," kata Edy lewat keterangan yang diterima merdeka.com.
Edy kemudian menuturkan empat isu yang akan diangkat Mujahid 212 saat demo. Salah satunya mengenai sikap aparat yang dinilainya represif saat menghadapi demo mahasiswa.
"Pertama, aksi mahasiswa masih dihadapi oleh aparat dengan sikap represif hingga menimbulkan korban luka, hilang, bahkan ada yang meninggal dunia," kata Edy.
Kedua, munculnya aksi para pelajar sebagai sebuah fenomena yang sebelumnya tidak pernah terjadi dalam ekskalasi politik di negeri ini. Dia mengatakan, aksi yang berlangsung spontan dan tanpa komando itu pun berakhir ricuh dan berujung diamankannya ratusan pelajar oleh aparat.
"Ketiga, kerusuhan di Wamena, Papua, dengan korban puluhan jiwa dan eksodus warga pendatang keluar dari wilayah tersebut," ucapnya.
Keempat, masalah bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang tidak ditangani cepat oleh pemerintah telah menyebabkan ratusan ribu warga terkena pekatnya asap dan menderita ISPA hingga merenggut korban jiwa.
"Berbagai kondisi ini menunjukkan negeri kita tidak dalam keadaan baik-baik saja. Ada yang salah dalam mengelola dan mengurus negara yang kita cintai ini. singkat kata, pemerintah telah gagal," ujar Edy.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Seruan Masa 212 dari Anti Komunis sampai Kritik UU KPK Hasil Revisi
Berikut Pengalihan Rute Transjakarta Hari ini Dampak Aksi di Depan Istana Negara
Aksi Mujahid 212 Usung 4 Isu, dari Aksi Represif Polisi saat Demo Hingga Papua
Kontras Singgung Maraknya Pembubaran Aksi 2019 Ganti Presiden oleh Polisi
Massa Pengawal Sidang Putusan MK Sudah Penuhi Kawasan Patung Kuda
Tutup Aksi Hari Ini, Abdullah Hehamahua Tegaskan Siap Datang Kembali Besok
Aksi Halalbihalal Alumni 212 di Bundaran Patung Kuda