2 Jenazah balita korban mutilasi bapak sendiri segera dimakamkan
Sebelumnya, kedua jenazah anak tak berdosa itu divisum di rumah sakit umum Melawi.
Dua jenazah balita, F (5) dan A (3), yang tewas usai dibunuh dan dimutilasi bapak kandungnya, Brigadir Petrus Bakus (27), Jumat (26/2) dini hari, segera dimakamkan. Sebelumnya, kedua jenazah anak tak berdosa itu divisum di rumah sakit umum Melawi.
Kepolisian merampungkan proses visum, pascaperistiwa sadis sekaligus memilukan itu. Visum dilakukan, untuk menunjang pengusutan kasus itu.
Keterangan diperoleh merdeka.com, di sela proses visum, istri Brigadir Petrus, Windri, sempat ditenangkan oleh ibu Bhayangkari, pascakejadian itu. Namun sejauh ini, pemakaman kedua jenazah, waktunya belum ditentukan.
"Untuk proses pemakaman kedua korban, saat ini masih dikoordinasikan," kata Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Arianto, saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (26/2) malam.
Di Melawi, Kapolda Kalbar Brigjen Pol Arief Sulistyanto memimpin langsung proses penyelidikan dan penyidikan terhadap Brigadir Petrus. Proses pemakaman kedua korban pun, masih dalam pembicaraan bersama keluarga korban.
"Koordinasi yang kita lakukan (untuk proses pemakaman) bersama dengan keluarganya," ungkap Arianto.
Peristiwa di waktu Jumat (26/2) dini hari tadi sekitar pukul 00.15 WIB, bikin geger warga Melawi. Terlebih lagi, Brigadir Petrus membunuh kedua balitanya, di dalam kamar rumahnya, di asrama Polres Melawi, di desa Paal, kecamatan Nanga Pinoh.
Pemeriksaan maraton penyidik satuan reskrim Polres Melawi terhadap anggota satuan intelkam itu, menetapkan Petrus sebagai tersangka dan ditahan di Polres Melawi. Dia dijerat dengan pasal berlapis. Kesehatan kejiwaannya pun segera diperiksa oleh tim psikater khusus Polda Kalbar.
Baca juga:
Mutilasi 2 anak sendiri, Brigadir Petrus terancam dipecat
Mutilasi 2 balitanya, kejiwaan Brigadir Petrus diperiksa tim khusus
Mutilasi 2 anak sendiri, Brigadir Petrus dijerat pasal berlapis
Brigadir Petrus sebut 'bisikan' membunuh anak diterima sepekan lalu
Brigadir Petrus mengaku perintah membunuh anak ada sejak dia lahir
-
Bagaimana polisi mengungkap kasus perdagangan bayi ini? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Mengapa polisi mengancam akan menjerat keluarga para pelaku? Polisi mengancam keluarga dapat dijerat Pasal 221 KUHP karena dianggap menyembunyikan atau penghalang pelaku kejahatan.
-
Apa yang diminta Sahroni kepada polisi terkait kasus pelecehan anak? Ke depan polisi juga diminta bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar Polisi menangkap SN, pria yang tega melakukan dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anaknya sendiri yang berusia 5 tahun. Tidak hanya diminta menghukum berat pelaku, polisi diminta juga mendampingi psikologis korban dan ibunya. “Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,” ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4).
-
Bagaimana polisi menangani pria yang berpura-pura kesurupan? Iptu Anwar, Kepala Bagian Operasional (KBO) Lantas Polres Karawang mengatakan anggotanya memutuskan membawa motor pengendara tersebut ke Mapolres Karawang. "Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan," ucap dia.
-
Kenapa polisi menduga keluarga itu bunuh diri? Mereka tidak ditemukan unsur kekerasan di lokasi kejadian. "Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi," jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Apa yang dilakukan polisi kepada pemuda itu? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya