2 Korban Kembali Ditemukan, Total Sudah 13 Korban Meninggal Longsong Sumedang
Peristiwa itu bermula saat kawasan tersebut diguyur hujan lebat dengan tanah tidak stabil pada Sabtu (9/1). Longsor pertama terjadi sekira pukul 16.00 WIB, longsor susulan terjadi sekira pukul 19.00 WIB saat petugas melakukan evakuasi.
Petugas berhasil menemukan dua jenazah korban longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Warga setempat diminta untuk waspada dengan potensi bencana akibat cuaca ekstrem.
Kepala Kantor Basarnas Bandung Deden Ridwansah mengatakan dua penemuan jenazah membuat total korban saat ini menjadi 13 orang. Proses evakuasi terus dilakukan karena kemungkinan masih ada korban yang tertimbun.
-
Mengapa tanah longsor terjadi? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Di mana saja bencana tanah longsor terjadi di Jawa Tengah? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak. Salah satu bencana longsor itu terjadi di Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, pada Minggu (3/3) petang. Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
-
Dimana tanah longsor terjadi di Kabupaten Karangasem? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Mengapa terjadi longsor di Kampung Gintung? Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur lokasi tersebut dan membuat bukit setinggi 100 meter di daerah tersebut longsor dan menimpa permukiman warga.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Kapan longsor di Kampung Gintung terjadi? Polda Jabar mengerahkan tim K-9 (tim anjing pelacak) untuk membantu pencarian Sembilan warga yang diduga menjadi korban longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kacematan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
"Tim SAR Gabungan temukan 2 korban longsor lainnya dalam keadaan meninggal dunia. Total hingga pukul 13.00 WIB Korban meninggal 13 orang," ujar dalam keterangan resminya, Minggu (10/1).
Peristiwa itu bermula saat kawasan tersebut diguyur hujan lebat dengan tanah tidak stabil pada Sabtu (9/1). Longsor pertama terjadi sekira pukul 16.00 WIB, longsor susulan terjadi sekira pukul 19.00 WIB saat petugas melakukan evakuasi.
Dari jumlah meninggal, Danramil Kecamatan Cimanggung Kapt Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang turut menjadi korban.
Di tengah proses evakuasi, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo terlihat berada di lokasi. Selain menyampaikan bela sungkawa, Ia meminta masyarakat yang tinggal di tempat terdampak longsor agar bisa menahan diri tidak melakukan aktivitas di sekitar lokasi.
"Masyarakat jangan mendekati kawasan ini sampai nanti pemerintah keluarkan hasil kajian dan pendataan bahwa kawasan itu zona merah dan nanti kemungkinan akan di relokasi," ujar Doni pada awak media di lokasi longsor.
Ia mengatakan, pemerintah pusat akan memberikan bantuan pada warga yang terdampak dan BNPB juga sudah memerintahkan Pemprov Jabar untuk menangani masalah longsor di wilayahnya.
"Kami dari pemerintah turut berbela sungkawa yang mendalam," ucap dia.
Kepala Badan pendidikan penelitian dan penyuluhan sosial dari Kemensos, Syahabudin memastikan kebutuhan kesehatan dan kebutuhan warga terdampak bisa tetap terpenuhi.
Kemensos juga mengaktivasi pelayanan dapur umum lapangan dan layanan dukungan psikososial yang berpusat di SD Cipateuag untuk penyiapan nasi bungkus sebanyak 500 pcs.
Dari keterangan tertulis, Kemensos menyalurkan bantuan penanganan bencana sebesar Rp1.053.703.150. Yakni terdiri dari Bantuan Logistik Tanggap Darurat sebesar Rp888.671.350; Beras Reguler sebanyak 3.000 kg dengan nilai Rp31.800.000; dan Santunan Ahli Waris untuk 11 orang dengan indeks Rp15 juta/ahli waris sebesar Rp165.000.000.
Adapun bantuan logistik Kemensos terdiri dari tenda serbaguna keluarga sebanyak 10 unit; velbed sebanyak 150 unit; matras sebanyak 1.200 lembar; kasur sebanyak 600 buah; dan selimut sebanyak 1.000 lembar.
"Kami terus melakukan koordinasi bersama Basarnas dan untuk keluarga penumpang mencari informasi sudah disediakan hotline nomor hotline 02180637817. Atau bisa langsung datang ke posko lokasi ini di terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta," kata dia.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan bahwa sebuah lahan tidak serta merta bisa dijadikan pemukiman. Apalagi, jika daerah tersebut berada di dataran yang tidak stabil.
Dari pantauannya, lokasi bencana longsor masuk kategori rawan untuk dijadikan kawasan pemukiman. Maka dari itu, ia meminta semua pihak waspada, terlebih saat ini cuaca terbilang ekstrem.
"Ini salah satu contoh terhadap lahan yang rawan untuk ditinggali," kata Ridwan Kamil saat melakukan peninjauan ke lokasi.
Di sisi lain, pengembang pemukiman bisa membangun kawasan hunian dengan memperhatikan aspek kelaikan dan keamanan.
"Tidak sesederhana boleh atau tidak boleh, tapi kita sebagai masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama, karena tidak semua lahan layak untuk ditinggali dan tidak bisa dipaksakan," ucap dia.
Baca juga:
11 Meninggal Akibat Longsor Desa Cihanjuang Sumedang, Danramil Turut jadi Korban
Banjir Bandang dan Longsor Tutup Ruas Jalan Utama Bandung-Cianjur
Tebing 15 Meter di Kediri Longsor Timpa Rumah Warga
Rawan Longsor, Hati-Hati Melintas di Jalur Menuju Lokasi Wisata Garut
3 Kabupaten di Sumsel Tetapkan Status Siaga Longsor dan Banjir Bandang
Evakuasi Belasan Jam, Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan Tewas Setelah