230 Hektare Lahan di Tasikmalaya Terancam Kekeringan
Sandi menyebut bahwa para petani di Kota Tasikmalaya sebetulnya sudha diarahkan untuk menanam palawija ketika memasuki kemarau, namun masih banyak saja yang menanam padi.
230 Hektare lahan di wilayah Tasikmalaya terancam kekeringan setelah debit air di Situ Gede Kota Tasikmalaya mengalami penyusutan. Kawasan Situ Gede sendiri tampak menyusut hingga sebagian dasar yang berada di pinggir waduk terlihat jelas.
"Penyusutan Situ Gede sudah dirasakan sejak dua bulan terakhir. Air dari Sungai Cibanjaran yang menjadi sumber utama yang mengairi Situ Gede bahkan tidak lagi mengalir. Debitnya sudah nol," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tasikmalaya, Sandi Lesmana, Rabu (3/7).
-
Apa saja yang ditemukan di Desa Sekar Gumiwang saat muncul di musim kemarau? Di sana banyak ditemukan bangunan bekas rumah penduduk, sumur, bahkan jembatan jalan raya.
-
Kapan bahaya Gua Kematian terungkap? Bahaya dari gua kecil ini terungkap secara tidak sengaja saat pembangunan kompleks Recreo Verde sedang berlangsung.
-
Dimana lokasi retakan tanah yang membentang di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan.
-
Dimana pusat gempa bumi di Garut? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB. Getaran diketahui berpusat di Samudera Hindia Selatan, Kabupaten Garut, dengan besaran magnitudo hingga 6,2.
-
Bagaimana bentuk Gua Kemang? Berbentuk Tidak Simetris Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Kemang sendiri berbeda dari gua-gua lainnya yakni memiliki bentuk yang tidak simetris.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
Ia menyebut bahwa air yang berada di Situ Gede memiliki fungsi mengairi sekitar 230 hektare lahan sawah yang berada di wilayah Kota Tasikmalaya. Dengan penyusutan tersebut, menurutnya secara otomatis lahan tersebut terancam kekeringan.
"Untuk sementara sawah-sawah yang terairi dari Situ Gede masih dapat pasokan air dari resapan tanah, namun potensi kekeringan tetap tinggi. Apalagi kalau menurut perkiraan kasar, kemarau tahun ini akan lama dan di sini memang sudah gak ada hujan sama sekali," katanya.
Sandi menyebut bahwa para petani di Kota Tasikmalaya sebetulnya sudah diarahkan untuk menanam palawija ketika memasuki kemarau, namun masih banyak saja yang menanam padi. Padahal menurutnya penyusutan Situ Gede sebetulnya hampir terjadi setiap tahun sehingga bisa terprediksi.
"Diperlukan penanganan untuk menjaga debit air tetap stabil, apalagi selain untuk irigasi persawahan Situ Gede juga merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Kota Tasikmalaya. Namun kewenangan untuk melakukan penanganan di Situ Gede ada di tangan Provinsi Jawa Barat, Dinas PUPR Kota Tasikmalaya hanya memanfaatkan," jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Penyuluh Pertanian, Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya, Tata Supriyatna mengatakan menyebut bahwa penyusutan air di Situ Gede sangat memengaruhi kondisi irigasi lahan pertanian di Kota Tasikmalaya. Yang paling terpengaruh sendiri adalah Kecamatan Kawalu dan Mangkubumi.
Meski demikian, ia menyebut bahwa kekeringan yang terjadi saat ini akibat penyusutan air di waduk terbesar di Kota Tasikmalaya itu belum berpotensi menyebabkan kegagalan panen. "Berdasarkan data saat ini ada 169 hektare lahan sawah yang terancam kekeringan. 110 hektare diantaranya terancam kekeringan kategori ringan, 58 hektare terancam sedang, dan 1 hektare berat," ungkapnya.
Ia menyebut bahwa rata-rata usia padi sendiri berkisar antara 44 hingga 50 hari. Dan menurutnya gagal panen tetap bisa diatasi jika petani mengusahakan pengairan dengan sedot air. Saat ini sendiri pihaknya tengah menginventarisi pompa yang ada di kelompok tani. "Jika diperlukan dari dinas akan menambah bantuan pompa penyedot air," katanya.
Baca juga:
Musim Kemarau, Banyak Wilayah di Sumsel Terancam Kebakaran Hutan Lahan
Musim Kemarau, Ribuan Hektare Lahan Pertanian di Jabar Gagal Panen
Cuaca Tak Menentu, Panen Padi Tak Puaskan Petani
Dampak Kemarau, 10 Kabupaten Kota Jateng Kering Kerontang
1.007 Hektare Sawah di Cianjur Terancam Gagal Panen Akibat Kekeringan