25 Tahun Huni Gubuk Reyot, Mak Aroh & Anak Cucu Dapat Hibah Tanah dari Babinsa
"Kalau hujan, mau kecil atau besar pasti rumah bocor karena memang sudah rusak rumahnya."
Bangunan megah hotel dan penginapan di objek wisata Cipanas berbanding terbalik dengan kondisi rumah yang ditempati Aroh Juharoh (65) dengan anak, cucu, dan cicitnya. Bangunan rumah panggungnya sudah reyot, bahkan di sejumlah titik sudah terlihat jelas kerusakannya.
Aroh mengaku sudah tinggal selama 25 tahun di rumah yang berada di Kampung Tegal Jambu, Kelurahan Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Rumah yang berukuran 4x5 meter tersebut disebutnya dibangun di atas tanah milik tetangganya.
-
Apa yang menjadi ciri khas kerajinan di daerah Karet Tengsin? Di wilayah Karet Tengsin, kerajinan yang jadi andalan adalah industri kulit dan batik Betawi.Perkembangannya mulai melesat pada 1950-an, dan ditandai dengan tingginya permintaan pasar dan hadirnya berbagai motif.
-
Apa yang menjadi salah satu ciri khas budaya di Kecamatan Gegesik, Cirebon? Masyarakat Cirebon mengenal Gegesik sebagai salah satu kecamatan yang terletak di sisi barat kota tersebut. Selain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata wilayah ini juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satu yang unik adalah berburu tikus.
-
Apa ciri khas dari Domba Garut? Dilansir dari berbagai sumber, Domba Garut memiliki ciri khas yang terletak pada bentuk kuping dan ekor domba yang kombinasi antara kuping rumpung atau ngadaun hiris dengan ekor ngabuntut beurit atau ngabuntut bagong.
-
Kapan Sendang Geulis Kahuripan ada? Merujuk perhutani.co.id, telaga yang juga dikenal dengan sebutan Cai Cikahuripan ini rupanya telah ada sejak abad ke-14 silam.
-
Apa ciri khas Kucing Merah? Kucing Merah memiliki karakteristik bulu berwarna oranye kemerahan dengan corak huruf M di dahinya. Bentuk tubuhnya juga lebih berotot dibanding sesamanya.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari rotan Cirebon? Keunggulan dari rotan khas Cirebon ini adalah di motifnya yang beragam, dengan aneka hiasan dan warna.
"Sebelumnya tanah ini punya saya, tapi diminta dijual oleh tetangga. Akhirnya saya jual. Ya namanya sudah jadi uangkan, jadinya saya numpang dan diizinkan oleh pemilik tanah," kata Aroh, Sabtu (20/7).
Ia mengatakan bahwa yang tinggal di rumah tersebut ada enam orang, mulai dirinya, anaknya, hingga 2 cucu dan 2 cicit dari anak perempuan satu-satunya. Aroh dan anaknya sendiri diketahui sudah tidak memiliki suami. Suami aroh diketahui sudah meninggal dunia sejak lima tahun lalu, sedangkan anaknya sudah tidak bersuami karena bercerai.
Untuk kebutuhan makan dan lainnya, Aroh menggantungkan kepada Nunung (47), anaknya yang setiap hari berjualan kerupuk kulit di sekitar Cipanas dan Tarogong. Rumah Aroh tidak memiliki toilet, sehingga jika harus mencuci atau buang air mereka harus berjalan beberapa puluh meter ke jamban umum di sekitar perkampungan.
"Kalau hujan, mau kecil atau besar pasti rumah bocor karena memang sudah rusak rumahnya. Kalau untuk sekolah cucu mah Alhamdulillah ada bantuan, termasuk juga beras kan ada bantuan dari pemerintah. Sekarang saya sangat bersyukur juga karena dibantu Pak Sodik (Babinsa Koramil Tarogong) untuk dibuatkan rumah dan hibah tanah," katanya.
Aroh mengaku kaget dan bahagia begitu tahu dirinya dibantu oleh anggota TNI yang bertugas di Koramil 11-11 Tarogong, Kodim 0611 Garut yang memiliki nama lengkap Ahmad Sodikin dan berpangpat Serka itu. "Saya tidak pernah bermimpi punya rumah. Tapi ternyata pa Sodik yang memberikan rumah untuk saya dan keluarga," ucapnya.
Saat Serka Ahmad Sodikin datang ke rumahnya saat ini bersama Danramil Tarogong, Kapten Infanteri Dedi Saepuloh, Aroh sendiri hanya bisa mengenal dari suaranya karena penglihatannya terganggu. Sodikin sendiri mengaku membantu Aroh karena prihatin dengan kondisinya, apalagi ia tinggal di rumah yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal Aroh.
Sodikin menyebut bahwa dirinya menghibahkan tanah seluas 4 tumbak atau 56 meter persegi yang lokasinya tidak jauh dari rumah Aroh saat ini. "Mulai minggu depan Insya Allah akan mulai dibangun rumah untuk Mak Aroh. Rencana dari Danramil akan dibangunkan rumah permanen di atas tanah yang saya berikan," katanya.
Sodikin berharap dengan bantuan yang diberikannya, Aroh bersama anak, cucu, dan cicitnya bisa tinggal di rumah yang lebih layak dibanding sebelumnya. Apalagi di usia Aroh yang saat ini sudah memasuki usia senja, sudah seharunya tinggal di tempat yang bisa digunakan untuk istirahat.
Sementara itu Komandan Koramil Tarogong, Kapten Infanteri Dedi Saepuloh menyebut bahwa pembangunan rumah Aroh akan dimulai Senin atau Selasa pekan depan. Saat ini, warga sekitar pun sudah membantu proses pembangunan rumah tersebut dengan pembuatan pondasi rumah.
Untuk bisa mempercepat proses pembangunan, pihaknya sendiri melakukan penggalangan donasi dari mereka yang mau membantu membangun rumah Aroh.
"Kalau untuk tanah yang dihibahkan anggota saya, sertifikat tanahnya sedang diurus sehingga bisa atas nama langsung atas nama Mak Aroh. Sekarang kita tengah menggalang agar bisa cepat membangun rumahnya agar bisa segera pindah karena rumah yang sekarang sangat tidak layak huni," kata Danramil.
Dedi menyebut bahwa pihaknya akan maksimal memberikan bantuan kepada Mak Aroh dan keluarganya dengan membangunkan rumah permanen. "Saya fikir Mak Aroh sudah sepantasnya dibantu. Apalagi Mak Aroh ini sangat rajin sekali berangkat ke pengajian dibalik keterbatasan penglihatannya," ungkapnya.
Baca juga:
Kemiskinan di Sintang Naik Dalam 5 Tahun Terakhir
Malu Terima PKH, 300 Keluarga Undur Diri
Menko Darmin: Lebih Mudah Turunkan Kemiskinan Dibanding Ketimpangan Kaya - Miskin
5 Potret Kemiskinan Indonesia Terbaru yang Buat Presiden Jokowi Khawatir
Bos BPS: Kategori Miskin Kalau Pendapatannya di Bawah Rp1,99 Juta
Presiden Jokowi Fokuskan Pagu RAPBN 2020 untuk Program Prioritas Pada Visi Indonesia