27 Siswa dan Guru Positif Covid-19, Pemkot Tangerang Tetap Tambah SMP Gelar PTM
Penambahan sekolah yang menggelar PTM di Kota Tangerang itu, sebab 27 orang yang positif Covid-19 dari klaster PTM itu tergolong pasien tanpa gejala. Selain, Pemkot juga sudah melakukan skrining tes Covid-19 dan penelusuran (tracing) kepada murid atau pihak lain di SMP yang menggelar PTM.
Pemerintah Kota Tangerang, memastikan penambahan 51 SMP negeri dan swasta di Kota tersebut menggelar kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), pada Seni (4/10) mendatang. Hal itu didasari pada kesiapan 51 SMP dalam penerapan protokol kesehatan di sekolah.
Seperti ditegaskan Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah usai menerima kunjungan Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud RI, Jumeri, Jumat (1/10).
-
Siapa saja yang diajak untuk mengikuti kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Komunitas Wara-wiri Mengajar akan mengajak siapapun, khususnya generasi milenial agar mengenal seluk-beluk Kota Tangerang di masa silam.
-
Dimana saja tempat yang dikunjungi dalam kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Beberapa tempat yang dikunjungi tentunya memiliki nilai sejarah yang kuat seperti Taman Makam Pahlawan Taruna, Stadion Benteng Reborn, Klenteng Boen Tek Bio, Makam Kalipasir serta kawasan Pasar Lama Tangerang.
-
Apa tujuan utama dari kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Kota Tangerang? Komunitas Wara-wiri Mengajar memiliki misi ingin membumikan sejarah di Kota Tangerang.
-
Siapa yang mengeluh tentang honor guru ngaji di Tangerang? Saat itu, Mahfud mendengarkan keluhan guru ngaji asal Tangerang Selatan (Tangsel) yang mengaku hanya menerima honor sebesar Rp250 ribu per bulan.
-
Apa yang dihasilkan warga binaan di Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang? Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.
-
Mengapa anak muda di Desa Tumang enggan belajar membuat kerajinan tembaga? “Kebanyakan kalau yang tua-tua, mereka pintar gambar pintar mengerjakan. Tapi kalau untuk pemahat, banyak anak muda yang nggak bisa. Mereka nggak mau ribet. Misalnya sesuatu yang seharusnya dikasih garis dulu, mereka nggak mau kasih garis soalnya kelamaan atau terlalu rumit,” Nur Haris membenarkan kalau saat ini sedang terjadi krisis perajin di Desa Tumang.
Meski sebelumnya, terdapat 25 siswa, satu guru dan satu staf pengajar di 15 SMP di Kota Tangerang, terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga 15 sekolah tersebut, kembali menggelar PTMT selama 10 hari ke depan.
"Semua tetap jalan (penambahan 51 SMP menggelar PTM)," kata wali kota Tangerang, Arief Wismansyah di Pusat Pemerintahan Kota Tangedarang, Jumat (1/10).
Dia menegaskan, penambahan sekolah yang menggelar PTM di Kota Tangerang itu, sebab 27 orang yang positif Covid-19 dari klaster PTM itu tergolong pasien tanpa gejala. Selain, Pemkot juga sudah melakukan skrining tes Covid-19 dan penelusuran (tracing) kepada murid atau pihak lain di SMP yang menggelar PTM.
"Kalau melihat kasusnya, yang positif ini tanpa gejala karena sudah divaksin. Terus juga kita sudah punya mekanisme untuk testing dan tracing," kata Arief.
Arief juga menerangkan, berdasarkan arahan Ditjen Paud Dikdasmen Kemendikbud RI bahwa, penambahan jumlah SMP yang melaksanakan PTM di Kota Tangerang, itu berasal dari Pemerintah Pusat.
"Kemarin arahannya dari Pemerintah Pusat, silahkan tetap dijalankan. Seharusnya yang ditutup kelas, tapi saya ambil kebijakan ditutup untuk satu sekolah selama 10-14 hari," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, 27 siswa dan guru positif Covid-19 PTM pada 18 SMP di Tangerang, dihentikan. Arief menyampaikan perkembangan terkini terkait kasus Covid-19 di sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di daerah itu. Dia menyebut 27 siswa dan guru dari 18 SMP dinyatakan positif mengidap virus corona.
"Kita juga ambil inisiasi untuk testing random terhadap sekolah-sekolah. Dari sampel yang kita lakukan, totalnya dari 1.000 itu, ada 27 yang positif Covid-19. Ada yang satu sekolah cuma satu (positif)," kata Arief, Kamis (30/9).
Total 120 SMP di Kota Tangerang yang telah menggelar PTM terbatas. Akibat temuan kasus positif Covid-19 ini, 18 sekolah itu terpaksa diliburkan sementara.
"Semalam kita sudah bahas antara Dindik dan Dinkes, jadi sekolah-sekolah diliburkan dulu sementara," jelasnya.
Dia menyebutkan, siswa dan guru yang positif Covid -19 itu umumnya telah menerima suntikan vaksin Covid-19. Seluruhnya berstatus tanpa gejala (OTG).
"Di Kota Tangerang, rata-rata anak-anak itu sudah divaksin. Hasil CT-nya di atas 30, ada 1 guru positif, kita lagi tracing ke keluarganya. Jadi rata-rata mereka semua tanpa gejala dan hanya dua orang bergejala batuk dan pilek," terang wali kota.
Dengan kondisi itu, Arief mengaku akan lebih masif lagi melakukan testing secara acak. Pihaknya ingin memastikan tingkat penyebaran Covid-19 akibat PTM terbatas ini bisa segera ditangani.
"Jadi kita akan lebih masif testing-testing secara random. Kita akan membentuk satgas antisipasi penanganan Covid di tiap kelas. Artinya, masyarakat harus disiplin prokes, apabila ada gejala ringan silakan ke puskesmas untuk testing," ucap dia.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Tangerang menyatakan hanya ada dua siswa di dua SMP terkonfirmasi positif Covid-19. Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang Eni Nurhaeni memaparkan, PTM di dua sekolah itu pun dihentikan sementara.
Baca juga:
1.509 Sekolah Gelar PTM, Riza Patria Minta Pengawasan Prokes Diperketat
Perkuliahan Tatap Muka di DIY Dijadwalkan Mulai Bulan Ini
Tutup 15 Sekolah karena Siswa Positif Covid-19, Langkah Pemkot Tangerang Dipuji
SMA 6 Jakarta Sediakan Ruang Isolasi Khusus dalam Penerapan PTM
Terjadi Tawuran Pelajar, Bupati Karawang Bakal Evaluasi PTM
Pemerhati Pendidikan: Perlu Ada Tim Khusus Tangani Pembelajaran saat Pandemi