272 Titik Panas Terdeteksi, Warga Riau Tak Berani Keluar Rumah
Menurutnya, 192 titik tersebut dipastikan bersumber dari kebakaran hutan dan lahan. Sebab, Hal ini titik api tersebut memiliki level konfidence di atas 70 persen yang berarti adalah titik api.
Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mendeteksi adanya 272 titik panas di Riau yang terpantau oleh satelit Terra dan Aqua. Dari jumlah tersebut 192 titik dipastikan adalah kebakaran hutan dan lahan.
Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Marzuki mengatakan, titik panas di Riau yang tersebar di 9 kabupaten. Dan paling banyak di Bengkalis.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Bagaimana Hutan Babakan Siliwangi menjadi tempat nongkrong kekinian? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
-
Apa yang dihasilkan oleh Kelompok Tani Hutan Alam Roban? Saat ini, omzet penjualan madu setiap anggota KTH Alam Roban sudah mencapai Rp22 juta. Jika tiap tahun terdapat 3 kali masa panen, maka omzet penjualan madu per tahun mencapai Rp66 juta.
"Hotspot atau titik panas di Bengkalis ada 35 titik, Kepulauan Meranti 9 titik, Kampar 1 titik, Kuantan Singingi 2 titik, Pelalawan 102 titik, Rokan Hilir 7 titik, Siak 9 titik, Indragiri Hilir 90 titik dan Indragiri Hulu 17 titik," kata Marzuki, Sabtu (24/8).
Menurutnya, 192 titik tersebut dipastikan bersumber dari kebakaran hutan dan lahan. Sebab, Hal ini titik api tersebut memiliki level konfidence di atas 70 persen yang berarti adalah titik api.
"Titik api paling luas di Bengkalis yaitu 29 titik, Rokan Hilir 2 titik, Kepulauan Meranti 7 titik, Siak 8 titik, Kampar 1titik, Indragiri Hilir 60 titik, Kuantan Singingi 1 titik, Indragiri Hulu 8 titik dan Pelalawan 76 titik," ucap Marzuki.
Kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah mengakibatkan kabut asap menyelimuti 3 kabupaten. Marzuki mengatakan, 3 wilayah yang diselimuti asap adalah Pekanbaru, Indragiri Hulu dan Pelalawan.
"Jarak pandang di Pelalawan hanya 2 Kilometer, Pekanbaru 2,5 Kilometer dan Indragiri Hulu 3 Kilometer," jelasnya.
Pantauan merdeka.com di Pekanbaru, kabut asap masih tampak pekat. Bau asap akibat kebakaran hutan dan lahan juga sangat terasa. Para ibu rumah tangga tidak berani membawa anak-anaknya untuk menikmati hari libur keluar rumah.
"Banyak kabut asap, kasihan anak-anak kalau diajak keluar. Apalagi saya sedang hamil, mending di rumah. Bahkan di rumah pun mulai terasa bau asap yang masuk dari luar," kata Elis (28) salah seorang ibu rumah tangga di Pekanbaru.
Baca juga:
Sudah 3 Hari, Api Bakar 50 Hektare Lahan di Indragiri Hulu Belum Padam
Menagih Langkah Konkret Pemerintah Mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan
Dua Helikopter Mengudara Padamkan Kebakaran 30 Hektare Lahan di Indragiri Hulu
90 Hektare Lahan di 8 Kabupaten se-Riau Hangus Terbakar
Pembakar Lahan di Rokan Hulu Ditangkap, Polisi Sita Bensin dan Oli
APP Sinar Mas Terjunkan 7 Regu dan Heli Super Puma Padamkan Kebakaran di Pelalawan