3 Sapi Limosin Dicuri dari Kandang Warga Lumajang, Ditemukan Jejak Kaki Kecil
Isu klenik masih kerap dipercaya sebagian masyarakat. Setelah sebelumnya heboh isu babi ngepet di Kota Depok, kali ini di Lumajang, Jawa Timur beredar isu soal dukun cilik. Namun bukan sembarang isu, sebab isu dukun cilik ini menyertai tindak pidana pencurian hewan ternak yang meresahkan warga.
Isu klenik masih kerap dipercaya sebagian masyarakat. Setelah sebelumnya heboh isu babi ngepet di Kota Depok, kali ini di Lumajang, Jawa Timur beredar isu soal dukun cilik. Namun bukan sembarang isu, sebab isu dukun cilik ini menyertai tindak pidana pencurian hewan ternak yang meresahkan warga.
Beberapa waktu terakhir, warga di sejumlah desa di Lumajang diresahkan oleh maraknya kasus pencurian hewan ternak. Salah satunya adalah yang menimpa Misnatun, warga Desa Grati, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang yang tertimpa nasib sial.
-
Kapan Curug Leuwi Batok ramai pengunjung? Para wisatawan yang menginap di tenda juga menantikan waktu terbaik berenang di sana, yakni pada pagi hari ataupun sore hari.
-
Apa itu Leuhang? Diberi Nama Leuhang Menurut Ketua KWT Mina Lestari 012, Tina Maretina, sauna herbal ini memiliki nama Leuhang. Leuhang disebut mampu membuat tubuh siapapun kembali bugar. Terapi ini merupakan cara orang-orang Sunda zaman dulu untuk mengobati sejumlah penyakit melalui perantara uap berbahan rempah-rempah.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Adipati Lumajang meninggal? Adipati Lumajang, (Putra/Cucu Suropati), meninggal dilereng selatan Gunung Semeru pada tahun 1767.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Apa itu Lenggang? Di samping Pempek yang begitu terkenal dan menjadi ikon dari Kota Palembang ini terdapat satu kuliner bernama Lenggang. Makanan ini hampir mirip seperti Pempek yaitu menggunakan bahan dasar tepung terigu dan olahan daging ikan.
Tiga sapi jenis limosin yang sudah dia pelihara dengan susah payah, hilang dicuri. Padahal di pasaran harga sapi limosin per ekor bisa mencapai puluhan juta rupiah.
"Itu bukan sapi milik saya sendiri, tetapi milik orang lain, yang dititipkan ke saya untuk dirawat," ujar Misnatun dengan pasrah.
Tiga sapi limosin yang terletak di kandang milik Misnatun raib pada Jumat (23/5) dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB. Awalnya aksi pencurian tersebut tercium oleh anggota Satgas Keamanan Desa (SKD) Sumbersuko. Berawal timbul keanehan ada kotoran sapi yang masih segar berada di tengah jalan. Sehingga para anggota tersebut membangunkan warga yang lain.
"Setelah dicek, benar tiga sapi limosin di kandang saya sudah hilang," papar Misnatun.
Yusuf Agustiono, anak Misnatun menambahkan, saat kejadian tersebut memang suasananya tidak seperti biasa. Sebab, seluruh rumah tertidur pulas ketika sore hari.
"Bahkan saya dan ayah saya, baru bisa bangun setelah dibangunkan tetangga sampai dua kali. Kita tertidur pulas," papar Yusuf.
Dari situ, merebak isu kawanan maling sapi menggunakan jasa dukun cilik untuk kesuksesan jalannya aksi pencurian.
"Tetangga sampai balik dua kali ke rumah untuk membangunkan kami. Baru menengok ke belakang, pintu kandang sudah terbuka. Ya langsung kami kejar bersama warga ke Desa Kaliwungu," jelasnya.
Dugaan dukun yang masih berusia anak-anak itu mengemuka dari bekas jejak kaki yang ada di kandang sapi milik Misnatun.
"Jejak kakinya berukuran kecil, bukan orang dewasa. Seperti pijakan anak kecil. Bahkan kemungkinan besar anak kecil tersebut yang bertugas membuka pintu pertama kali," tutur Yusuf.
Dukun cilik itu yang diduga berperan membuat sapi limusin tidak berontak saat dibawa kabur. "Itu masuknya lewat ventilasi di atas pintu, nah itu lebarnya tidak seberapa. Masuk kemudian buka pintu dari dalam," pungkas Yusuf.
(mdk/cob)