3.000 Pelajar Tangerang hadiri deklarasi damai tolak tawuran
3.000 Pelajar Tangerang hadir deklarasi damai tolak tawuran. Deklarasi ini merupakan satu dari upaya menanamkan rasa pada diri pelajar untuk menjauhi hal-hal negatif seperti tawuran, narkoba, dan asusila. deklarasi tersebut akan dibacakan setiap kegiatan upacara bendera di setiap sekolah.
3.000 Pelajar se-Kota Tangerang menghadiri Deklarasi Damai pada akhir pekan ini. Mereka berkumpul di Gelanggang Olahraga (GOR) Tangerang dan berjanji untuk tak melakukan aksi tawuran.
"Jangan sia-siakan masa depan untuk hal-hal yang negatif," ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Minggu (2/10).
Kapolrestro Tangerang, Kombes Irman Sugema menambahkan bahwa deklarasi ini merupakan satu dari upaya menanamkan rasa pada diri pelajar untuk menjauhi hal-hal negatif seperti tawuran, narkoba, dan asusila.
"Kita upayakan pelajar - pelajar ini untuk tertanam dalam dirinya bahwa kegiatan - kegiatan negatif itu dapat merusak dirinya sendiri," ucap Irman.
Irman juga mengungkapkan pelajar rentan menjadi objek konsumsi narkoba. Pemahaman pergaulan yang salah bisa menjuruskan mereka ke tindakan premanisme.
"Pelajar itu aset kita untuk dijaga, harus kita persiapkan agar memiliki nasa depan yang baik," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Abduh memaparkan, deklarasi tersebut akan dibacakan setiap kegiatan upacara bendera di setiap sekolah. "Nanti deklarasi ini harus terus diingatkan, harus dibacakan setiap upacara setiap Senin. Untuk itu, kita harus berkomitmen untuk menghapuskan Tawuran dari Kota Tangerang," tuturnya.
Faisal satu dari pelajar yang hadir dalam Deklarasi Damai ini menyebut bahwa tawuran dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Murid dari SMKN 2 Tangerang itu pun enggan melakukan aksi bodoh itu.
"Tawuran sudah tidak zaman, pengecut itu. Banyak ruginya," imbuh Faisal.
Acara tersebut digelar oleh Polrestro Tangerang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang, serta ribuan pelajar dari berbagai sekolah di Tangerang. Kegiatan itu juga turut dihadiri Dandim 05/06 Letkol infantri Achiruddin serta Ketua DPRD Kota Tangerang Suparmi.
Baca juga:
2 Pelajar duel di warnet usai pulang sekolah, satu tewas
Diduga akan tawuran, 2 pelajar di Bogor tewas tertabrak KRL
Lerai tawuran, polisi ini malah dikeroyok pelajar
Disergap polisi, pelajar tawuran kocar kacir dan buang celurit
'Anak muda sekarang bangga jika menang tawuran'
2 Pembacok pelajar saat tawuran di Tangerang ditangkap
-
Kapan apel pengarahan untuk pelajar yang terlibat tawuran dilakukan? Diketahui, belakangan viral di media sosial (medsos) pelajar konvoi dengan dalih berbagi takjil di wilayah Jakarta Pusat. Pada apel pengarahan ini hadir Polda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Pusat, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana cara para pelaku tawuran saling menyerang? "Mereka saling tantang dan akhirnya bertemu. Mereka saling serang pakai senjata tajam jenis celurit panjang," kata Untung, Minggu (5/11).
-
Dimana Kulat Pelawan tumbuh? Kelompok jamur dengan nama lokal Kulat Pelawan ini tumbuh liar di lantai hutan kawasan Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.