31 Terduga Teroris Ditangkap di Makassar karena Terlibat Bom Bunuh Diri Katedral
Sementara itu, terkait acara baiat di Makassar yang terjadi pada tahun 2015, polisi masih terus melakukan pendalaman terhadap kasus ini.
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap satu terduga teroris berinisial MY di Makassar, Sulawesi Selatan. MY termasuk anggota pengajian Vila Mutiara atau kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) seperti pasutri pelaku bom bunuh diri di Gereja tersebut.
"13 April 2021 pukul 15.15 waktu Makassar, Tim Densus kembali melakukan penangkapan terhadap satu tersangka teroris atas nama MY. MY adalah kelompok di Vila Mutiara yang ikut merencanakan dan ikut dalam kelompok JAD," kata
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (14/4).
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Masjid Cheng Ho di Palembang diresmikan? Masjid ini berdiri di atas tanah hibah dari Pemerintah Daerah dan baru diresmikan pada tahun 2006 silam.
-
Kapan Masjid Mungsolkanas dibangun? Menurut ukiran batu yang terletak di halaman depan masjid, Masjid Mungsolkanas dibangun pada tahun 1869 dengan fungsi awal sebagai tempat anak-anak mengaji.
-
Kapan Masjid Saka Tunggal didirikan? Dilansir dari Kebumenkab.go.id, masjid itu didirikan pada tahun 1722 oleh Bupati Kendurenan, putra Adipati Mangkuprojo, seorang Wrongko Dalem Keraton Kartasuro.
-
Bagaimana kerusakan pada masjid? Laporan dari Reuters menyebutkan sebagian dari Masjid Tinmel mengalami keruntuhan. Gambar-gambar yang beredar di internet menunjukkan dinding-dinding yang roboh, menara setengah roboh, dan tumpukan besar puing.
Dia mengatakan, total ada tujuh terduga teroris ditangkap di Makassar pada hari Selasa (13/4) kemarin. Inisial tujuh orang itu adalah J, D, MS, S alias AL, W dan S.
"Kemarin sudah disampaikan update penangkapan ada 6, kemudian sorenya kami tangkap lagi 1 orang. Jadi 7 orang terduga teroris ini semuanya masih dalam kelompok Vila Mutiara dan berafiliasi JAD," ujar dia.
Dia mengatakan, total sudah 31 terduga teroris ditangkap terlibat ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu, 28 Maret lalu.
"Update sampai saat ini pasca bom bunuh diir di Gereja Katedral, Densus berhasil mengamankan 31 tersangka teroris di Makassar dan sekitarnya," kata dia.
Sementara itu, terkait acara baiat di Makassar yang terjadi pada tahun 2015, polisi masih terus melakukan pendalaman terhadap kasus ini.
"Nanti kita tunggu saja. Tim Densus akan terus melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait keterlibatan siapa-siapa saja dan apa tindakan Selanjutnya," pungkasnya.
60 Terduga Teroris Ditangkap
Densus 88 Antiteror terus menggencarkan operasi penangkapan terduga teroris pascakejadian bom bunuh diri di Katedral Makassar beberapa waktu lalu. Puluhan terduga teroris telah diamankan di beberapa wilayah, seperti Makassar, Jakarta, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
"Sampai saat ini total kurang lebih dari rangkaian Makassar, Jakarta, Jawa Timur, Yogyakarta, ada kurang lebih 55 sampai 60 orang kita amankan," kata Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo di Katedral Jakarta, Sabtu (3/4) malam.
Listyo juga mengkhususkan jumlah terduga teroris yang diamankan di Makassar. "Sampai dengan hari ini sudah hampir tiga puluh kita amankan," ucap dia.
Ke-60 terduga teroris yang diamankan disinyalir tergabung dalam beberapa kelompok, antara lain kelompok Jatim dan Yogyakarta. Listyo tak menjelaskan rinci jaringan ini, tapi menurut dia, kelompok itu telah menunjukkan gerak-gerik yang meresahkan sehingga patut dilakukan penindakan.
"Kita melaksanakan pengembangan di Jatim dan Yogyakarta, ada beberapa kelompok yang memang kita amankan, memang sudah kita pantau ini adalah kelompok dari jamaah tertentu, tentunya harus kita awasi dan kita lakukan langkah-langkah penindakan," ujar dia.
Listyo menegaskan, pihaknya akan terus melakukan penindakan terhadap terduga teroris guna menjamin rasa aman kepada masyarakat, khususnya yang sedang melaksanakan kegiatan ibadah Paskah.
"Harapan kita dalam beberapa hari ke depan bisa terus melakukan langkah-langkah di lapangan, dalam rangka melaksanakan rangkaian pengamanan, sehingga seluruh kegiatan perayaan ibadah bisa berjalan dengan aman dan lancar," ucap dia.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/gil)