351 Bangkai Babi Cemari Sungai Dikuburkan di Tepi Danau Siombak
Penguburan bangkai babi itu menggunakan alat berat. Eskavator menggali 5 lubang terpisah di tepi Danau Siombak, kemudian memindahkan babi yang telah ditarik dan dikumpulkan di perairan itu ke dalam lubang, kemudian menimbunnya.
351 Bangkai babi yang dibuang ke sungai akhirnya dikubur di tepi Danau Siombak, Medan Marelan, Medan, Selasa (12/11). Tim gabungan pun masih mencari bangkai lainnya.
Penguburan bangkai babi itu menggunakan alat berat. Eskavator menggali 5 lubang terpisah di tepi Danau Siombak, kemudian memindahkan babi yang telah ditarik dan dikumpulkan di perairan itu ke dalam lubang, kemudian menimbunnya.
-
Apa yang dimaksud dengan babat? Babat, salah satu jeroan yang digemari banyak orang, seringkali menjadi pilihan lauk pendamping nasi. Dengan rasa gurih dan tekstur kenyal, babat bisa menjadi hidangan yang sangat menggugah selera.
-
Di mana jeruk Medan biasanya tumbuh? Jeruk ini biasanya tumbuh di daerah dingin seperti di Brastagi, Sumatra Utara.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Kapan Baby Djala lahir? Nadi Djala Anggara, putri kedua dari pasangan Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara lahir pada tanggal 1 Oktober 2023.
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
"Total hewan yang kami kubur sebanyak 351 ekor," ujar Camat Marelan M Yunus.
Bangkai Babi Masih Berserakan di Danau Siombak dan Sungai Bederah
Penguburan ini tidak serta-merta membuat Danau Siombak maupun Sungai Bederah bersih dari babi. Bangkai hewan itu masih banyak yang mengambang di sana. Karena itu tim gabungan dari Pemkot Medan, BPBD, polisi, TNI, dan masyarakat masih melakukan penyisiran di Danau Siombak dan sekitar Sungai Bederah.
"Masih banyak, masih banyak (bangkai) lagi, masih ada tim kedua tim kita di Sungai Bederah yang mengalir kemari, termasuk di sana sudah disiapkan lubang untuk menguburkan bangkai," sebut Yunus.
Penguburan bangkai babi diupayakan berlangsung cepat. Jika terlambat, air laut akan pasang, sehingga alat berat akan kesulitan mengangkut babi itu. Kondisi itulah yang membuat upaya penguburan sehari sebelumnya terpaksa dibatalkan.
Terjangkit Virus Hog Cholera
Seperti diberitakan, ratusan bangkai babi mengambang di Sungai Bedera dan Danau Siombak, Medan Marelan, sejak lebih dari sepekan lalu. Bangkai serupa juga ditemukan di sungai-sungai lain.
Pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut menduga kuat bangkai-bangkai babi itu terjangkit virus hog cholera yang kemudian sengaja dibuang warga di hulu sungai.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut M Azhar Harahap, mengatakan, babi yang mati akibat hog cholera ditemukan di 11 kabupaten/kota di Sumut, yakni: Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan,Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir.
Babi yang terdata mati akibat hog cholera di Sumut sudah mencapai 5.800 ekor. Jika penyakit ini menyebar lebih luas, virus itu pun berpotensi menginfeksi 1,2 juta ekor babi yang ada di Sumut.
(mdk/gil)