4 Fakta di balik bentrok TNI AD dan Brimob di Batam
Berikut ini 4 fakta bentrok TNI AD dan Brimob di Batam seperti dirangkum merdeka.com:
Kasus bentrok antara TNI dan Polri di Batam kembali membetot perhatian publik. Bentrok terjadi ketika anggota Yonif 134/Tuah Sakti, Kota Batam, menyerang maskas Brimob Polda Kepri di Tembesi. Satu orang anggota TNI tewas dalam peristiwa itu, yakni Praka JK Marpaung.
Kapolri Jenderal Sutarman dan Kasad Jenderal TNI Djoko Mardianto, telah bertemu membahas masalah tersebut. Keduanya sepakat berdamai. Kesepakatan itu disampaikan di hadapan wartawan usai melakukan pertemuan tertutup di Mapolda Kepulauan Riau, Kamis (20/11).
Keduanya juga akan memberi sanksi hukuman kepada anggotanya masing-masing. Namun demikian, penyebab aksi penyerangan itu sampai sekarang masih diselidiki. Selain menewaskan satu anggota TNI, aksi penyerangan itu juga melukai masyarakat sipil.
Berikut ini 4 fakta bentrok TNI AD dan Brimob di Batam seperti dirangkum merdeka.com:
-
Di mana lokasi banjir rob yang dikunjungi personel TNI-Polri? Salah satunya adalah Desa Blendung, Kecamatan Ulujami.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan seleksi tingkat Mabes Polri untuk calon taruna Akpol yang lulus di Polda NTT? Mereka yang lulus masih akan mengikuti seleksi di tingkat Mabes Polri pada 7 Juli hingga 1 Agustus 2024.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Bentrok hanya gara-gara tatapan mata
Sekretaris Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Kolonel Caj Kriswasana menegaskan seluruh anggota TNI-Polri yang terlibat dalam bentrokan di Batam, Kepulauan Riau, akan diberikan sanksi sesuai proses hukum yang berlaku.
"Tidak hanya empat orang yang memiliki masalah yang dihukum, tetapi semua yang terlibat diproses. Walaupun yang bermasalah hanya empat orang, tapi kalau yang lain ikut-ikutan kan itu juga diproses," kata Kriswasana di Hanamasa Cikini, Jakarta, Kamis (20/11).
Dia mengatakan, bentrokan antara anggota Yonif 134/Tuah Sakti dengan anggota Brimob di Batam dipicu perselisihan karena saling tatap mata, yang melibatkan empat anggota.
"Dua anggota TNI sedang mengisi bensin, lalu di seberangnya ada dua anggota Brimob berada di rumah makan atau warung. Mereka saling lirik, mungkin karena anak muda, mereka emosi. Ibaratnya karena saling tatap, masing-masing emosi, apa kamu lihat-lihat, begitu," ujarnya.
Lanjut dia, dua anggota TNI kemudian menghubungi rekan-rekannya, begitu pula dengan dua anggota Brimob sehingga terjadi aksi bentrokan yang tidak diinginkan.
Ada warga sipil tertembak
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo membenarkan satu anggotanya tewas saat bentrok dengan Brimob di Batam. Selain itu, seorang warga sipil terkena tembakan peluru salah sasaran.
"Selain satu anggota TNI yang meninggal, ada seorang masyarakat sipil terkena tembakan," kata dia di Polda Kepri, Batam, seperti dilansir Antara, Kamis (20/11).
Anggota TNI yang meninggal adalah Bripka JK Marpaung setelah tertembak dari belakang pada bagian punggung. Sementara warga sipil bernama Kamdani mengalami luka tembak pada bagian paha kanan dan mendapatkan perawatan di RS Otorita BP Batam, Sekupang.
"Semua biaya pengobatan akan kami tanggung. Kami juga akan menyelidiki jenis senjata yang digunakan untuk mengetahui korban terkena peluru nyasar dari siapa," kata dia.
Gudang senjata dibobol
Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat membenarkan pembobolan gudang senjata di Yonif 134/Tuah Sakti di Batam, Kepulauan Riau. Sekretaris Dispenad Kolonel. Caj. Kriswasana mengatakan, senjata yang dibobol tersebut sudah kembali semua.
"Senjata yang di gudang sudah kembali 100 persen dan nggak ada yang hilang," kata Kriswasana di Hanamasa Cikini, Jakarta, Kamis (20/11).
Menurut dia, senjata yang digunakan para anggota TNI untuk menyerang Mako Brimob Batam berasal dari gudang senjata yang dibobol tersebut. "Senjata yang dipakai menyerang itu dari gudang senjata," ujarnya.
Namun TNI AD belum tahu siapa pelaku yang membobol gudang senjata tersebut karena masih dalam proses penyelidikan.
Korban meninggal dari TNI bernama Praka JK Marpaung
Seorang anggota Yonif 134/Tuah Sakti, Kota Batam, yang tewas setelah menyerang markas Brimob Polda Kepri di Tembesi bersama regunya diketahui bernama Praka JK Marpaung (33) asal Medan, Sumatera Utara.
"Atas nama JK Marpaung, umur 33 tahun. Malam tadi dibawa teman-temannya ke rumah sakit," kata Kasubag Humas RS Embung Fatimah, Batam, Adi Maja saat dihubungi merdeka.com, Kamis (20/11).
Adi menjelaskan, Marpaung diantar ke rumah sakit oleh rekan-rekannya dalam keadaan sudah meninggal dunia. Untuk luka pada tubuh jenazah, Edi mengaku belum mengetahui detail.
"Setelah sampai lalu dicek dokter sudah meninggal. Semalam yang melakukan pemeriksaan dokter Heri. Jenazah pagi tadi sudah dibawa pulang," ujarnya.
Jasad Marpaung diambil oleh istrinya, Kamis (21/11) sekitar pukul 08.00 WIB di rumah sakit. Berdasar catatan rumah sakit, jasad bakal dikebumikan di Medan, Sumatera Utara.
Baca juga:
Ada TNI tewas tertembak, Brimob mengaku tak menembak
Danjen Kopassus, Pangdam Jaya, dan Kapolda senam pagi bersama
Lagi, personel TNI tusuk anggota Brimob Polda Sumut hingga tewas
Aksi brutal TNI AD sampai bobol gudang senjata buat serang Brimo
5 Bentrok TNI vs Polri paling menggegerkan