4 Fakta satpam tewas dililit Sanca di Sanur
Akibat lilitan ular itu, korban kehabisan napas dan tewas di lokasi kejadian.
Seorang satpam hotel di kawasan wisata Sanur, Bali, tewas setelah dililit ular Sanca. Hingga kini, ular liar itu masih berkeliaran sehingga dikhawatirkan mengancam keamanan wisatawan.
Korban diketahui bernama Ambar Arianto Mulyo (59), satpam Hotel Bali Hyatt Sanur. "Jenazah korban saat ini ada di rumah sakit Sanglah," kata Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Gusti Ngurah Yudistira, Jumat (27/12).
Akibat lilitan ular itu, korban kehabisan napas dan tewas di lokasi kejadian. Dia meminta warga dan wisatawan di sekitar lokasi kejadian waspada mengingat ular Sanca itu hingga kini belum tertangkap. "Kami masih mencari keberadaan ular itu," pungkas Yudistira.
Berikut 4 fakta satpam tewas dililit Sanca di Sanur:
-
Kapan Sagil lahir? Mengutip Instagram @majeliskopi, Sabtu (11/5), Sagil diketahui kelahiran Desa Belui pada 7 Juni 2012 lalu.
-
Kapan Museum Ullen Sentalu buka? Museum Ullen Sentalu beroperasi setiap hari kecuali pada hari Selasa, Senin pertama setiap bulannya, dan hari raya Nyepi. Jam operasional museum adalah pukul 08.30 - 16.00.
-
Kapan Belva Ugraha lahir? Dengan cepat, pria yang lahir pada tahun 2001 ini telah tumbuh menjadi dewasa dan terlihat seperti kakak-adik dengan Abimana.
-
Siapa yang menangkap ular sanca tersebut? Warga menangkap binatang melata itu setelah ayam peliharaan warga ribut ketika pemiliknya terbangun untuk sahur.
-
Bagaimana warga menangkap ular sanca tersebut? Warga hanya menggunakan tali tambang dan kain lap untuk menangkap ular yang bertenaga besar itu dan agar tidak lepas dari pegangan. "Cuma modal kain lap dan tali tambang saja, karena ularnya besar dan tenaganya cukup besar juga. Dia meliuk-liuk saat ditangkap," ungkap Ahmad.
-
Kapan Ayman lulus SMA? Sekarang Ayman Modjo sudah lulus SMA dan telah memasuki masa dewasa.
Korban tewas dililit
Musibah bermula saat Arianto bersama satpam lainnya melihat ular Sanca sepanjang empat meter menyeberang jalan dan masuk ke kawasan hotel yang berada di Jalan Danau Tamblingan, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (26/12).
Ular itu berhasil ditangkap oleh petugas keamanan. Setelah itu, korban lantas memegang kepala ular yang ukurannya sebesar botol air minum kemasan dengan tangan kanan. Sedangkan tangan kirinya memegang bagian ekor ular.
Saat dipegang oleh korban, tanpa disangka, ular Sanca itu berontak dan melakukan perlawanan. Ekornya langsung melilit leher korban.
"Korban sempat mencoba melepaskan lilitan ular itu tapi kalah kuat," ujar Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Gusti Ngurah Yudistira, Jumat (27/12). Akibat lilitan ular itu, korban kehabisan napas dan tewas di lokasi kejadian.
Sanca berkeliaran di Hotel Hyatt Sanur
Ambar Arianto Mulyo (59), satpam Hotel Bali Hyatt Sanur tewas dililit ular Sanca yang akan masuk ke kawasan hotel.
Saat ditangkap, ular Sanca itu berontak dan langsung melilit leher korban. Akibatnya, korban tewas di lokasi kejadian karena kehabisan nafas.
Ular sanca belum tertangkap
Kepolisian di Sanur, Bali, memburu ular Sanca yang menewaskan seorang satpam hotel di kawasan pariwisata itu. Perburuan itu hingga kini belum membuahkan hasil.
"Pencarian terus dilakukan tapi sampai sekarang ularnya belum ketemu," kata Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Gusti Ngurah Yudistira, Jumat (27/12).
Perburuan telah dilakukan dengan menyisiri seluruh kawasan Hotel Bali Hyatt. Namun ular sepanjang 4 meter itu tak kunjung ditemukan. Yudistira menduga ular Sanca itu kembali ke semak belukar yang berada persis di seberang hotel.
"Itu semaknya lebat sekali dan masih banyak ular dan binatang liar di situ," ungkap Yudistira.
Ular Sanca dipercaya sebagai penunggu kawasan Sanur
Menurut tokoh masyarakat Sanur, Made Mudarta percaya bahwa sanca itu merupakan makhluk penunggu lokasi pariwisata tersebut. Mudarta yakin, sanca tersebut marah karena diganggu karena warga yakin sanca tersebut tidak mengganggu dan baik.
"Ada yang mempercayai itu ular baik dan tidak mengganggu," ujar Mudarta, Jumat (27/12).
Mudarta menuturkan, ular sepanjang empat meter itu biasa menghuni tanah kosong seluas satu hektar yang berada persis di seberang Hotel Bali Hyatt di Jalan Danau Tamblingan Sanur.
"Di sebelah tanah kosong yang dipenuhi semak belukar itu, berdiri sebuah restoran Telaga Naga. Telaga itu air dan naga adalah ular," imbuh Mudarta.
Mudarta menjelaskan, ular Sanca itu keluar dari sarangnya karena lapar dan ingin mencari makan. "Dalam kondisi seperti itu sebaiknya jangan diganggu, apalagi ditangkap," ujar Ketua DPD Partai Demokrat Bali ini.
Kalau pun hendak ditangkap, sebaiknya diberi makan terlebih dulu agar tidak berontak dan membahayakan manusia. "Kita masih koordinasikan dengan warga dan aparat tentang langkah yang paling baik diambil," kata Mudarta.
Baca juga:
Sanca yang tewaskan satpam hotel adalah makhluk penunggu Sanur
Polisi buru ular sanca yang tewaskan satpam hotel di Sanur
Satpam hotel di Sanur tewas dililit ular sanca
Gelar razia, polisi Pasaman Barat malah dapat 332 ular piton
Warga Seluma temukan 57 telur ular piton saat buka sawah