4 Pelaku Perampokan 10 Kg Emas di Grobogan Diringkus, 2 Masih Buron
Keempat pelaku yakni Wahyudi alias Lincung, Sudarmono alias Dar, Hadi alias Had, dan Roni Susanto alias Ron Pelo. Para pelaku membeli rumah, mobil dan tanah dari hasil merampok.
Sempat dua bulan buron, empat pelaku perampokan bersenjata api di toko emas Wisma Cahaya, Desa Tlogomulyo, Kecamatan Gubug, Grobogan berhasil diringkus. Keempat pelaku yakni Wahyudi alias Lincung, Sudarmono alias Dar, Hadi alias Had, dan Roni Susanto alias Ron Pelo. Para pelaku membeli rumah, mobil dan tanah dari hasil merampok.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna mengatakan, dua pelaku lagi masih Daftar Pencarian Orang (DPO).
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Kapan wabah kelaparan terjadi di Semarang? Pada tahun 1901, muncul wabah kelaparan di Semarang dan Demak.
-
Kapan Jalan Tol Semarang-Batang diresmikan? Pada 20 Desember 2018, Jalan Tol Semarang-Batang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Jembatan Kalikuto bersama dengan ruas tol Pemalang-Batang dan Salatiga-Kartasura.
-
Di mana Situs Patapan Serang berada? Desa Nagara yang terletak di Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang memiliki bukti peninggalan sejarah yang menyerupai tumpukan batu.
-
Apa fungsi Menara Syahbandar di Kampung Melayu Semarang? Menara ini dibangun pada tahun 1825 dan berfungsi sebagai menara pengawas serta kantor Kongsi perniagaan Belanda.
-
Siapa yang menjual tembakau di kios Sepodo? “Yang paling laris tembakau orisinal, yang dari Temanggung,” kata Aziz.
"Empat orang yang kami tangkap dua di antaranya eksekutornya. Mereka kami tangkap terpisah di Jateng, Jakarta dan di Bali. Dan semuanya kami lumpuhkan," kata Iskandar dalam gelar perkara di Polda Jateng, Senin (30/12).
Dia mengungkapkan, dalam beraksi komplotan ini punya peran masing-masing. Wahyudi dan Sudarmono selaku eksekutor pencurian, sedangkan Roni menggambarkan target. Sedangkan Hadi menyiapkan alat untuk beraksi.
"Jadi ada satu orang yang menggambar situasi selama tujuh hari. Dua pelaku eksekutor langsung bekerja sesuai arahan," ujarnya.
Sedangkan dua pelaku yang buron berperan sebagai eksekutor pencurian pada 15 September lalu.
"Pelaku ini residivis. Sebelumnya sudah ada 5 TKP di wilayah Polda lain dan ini kita sudah koordinasikan dengan jajaran Polda lainnya," jelasnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Jateng Kombes Budhi Haryanto menambahkan, pelaku melancarkan aksinya dengan mengancam akan menembak penjaga toko.
"Pistol ini organik. Pelaku ngaku dapat dari temannya. Ini sedang kita kembangkan," ujarnya.
Pemilik toko emas Wisma Cahaya kehilangan lebih kurang 10 kilogram emas dengan nilai kisaran Rp6 miliar.
"Barang bukti sebagian masih ada. Sisanya sudah dibagi ada yang dapat Rp300 juta, dan Rp60 juta dan Rp10 juta, ada juga dibelikan barang oleh pelaku. Ada yang mobil, motor, rumah bahkan tanah. Dan semua masih pengembangan," ujarnya.
Budhi mengimbau pada pemilik toko emas agar meningkatkan pengamanan pada barang dagangannya. Hal ini mengingat, toko emas yang digasak etalasenya tidak terdapat teralis.
"Kita dari Polda mengharapkan agar barang yang memang berharga tersebut dijaga teralis. Supaya pelaku tidak bisa mengambil," tegasnya.
Baca juga:
Berusaha Kabur, Perampok Toko Emas di Batubara Ditembak Mati Polisi
Densus 88 Geledah Rumah Pelaku Perampokan Toko Emas di Magetan
Diduga Terkait Teroris, Perampok Emas di Magetan Masih Ditelusuri
Perampok Toko Emas di Magetan Ternyata Residivis Penusuk Mantan Bupati Madiun
Terlibat Kriminal di Malaysia, Rampok Emas Balaraja Batal Dibawa ke Indonesia
Motor Pelaku Diadang, Warga Gagalkan Perampokan Toko Emas di Magetan