4 Perahu Hancur Diterjang Ombak di Plawangan Puger Jember, 1 Nelayan Hilang
Empat perahu di perairan Plawangan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (23/3), hancur diterjang ombak tinggi hingga menyebabkan satu anak buah kapal (ABK) dikabarkan hilang dalam kecelakaan laut tersebut.
Empat perahu di perairan Plawangan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (23/3), hancur diterjang ombak tinggi hingga menyebabkan satu anak buah kapal (ABK) dikabarkan hilang dalam kecelakaan laut tersebut.
"Empat perahu yang hendak pulang melaut menuju Pantai Pancer Puger diterjang ombak besar hingga menyebabkan tiga perahu rusak berat dan satu perahu terbalik saat melewati Plawangan Puger," kata Kasatpolair Polres Jember Iptu M. Na'i di Puger, Kabupaten Jember.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kenapa Pavlopetri tenggelam? Penyebab tenggelamnya Pavlopetri masih belum diketahui. Meskipun demikian, beberapa ahli meyakini kota itu mungkin tenggelam akibat gempa bumi yang terjadi sekitar tahun 1000 SM atau 375 M.
Menurutnya, satu nelayan bernama Markasim dinyatakan hilang saat perahunya terbalik di Plawangan Puger dan petugas masih melakukan pencarian terhadap nelayan tersebut.
"Berdasarkan informasi dari BMKG Surabaya bahwa ketinggian gelombang laut di pesisir selatan Jawa mencapai 2-4 meter, sehingga kami mengimbau nelayan untuk berhati-hati saat melaut," tutur dia.
Dia mengimbau nelayan untuk menunda melaut saat cuaca buruk karena dapat membahayakan keselamatan para nelayan dan beberapa kali perahu terbalik diterjang ombak besar di Plawangan Puger.
Sementara salah seorang nelayan Puger Achmad mengatakan gelombang laut cukup tinggi terjadi sejak Senin (22/3) malam dan saat itu sejumlah perahu berbarengan pulang melaut.
"Para nelayan tidak bisa menghindari cuaca buruk karena saat berangkat cuacanya cukup baik, namun saat mereka pulang melaut tiba-tiba cuaca buruk hingga menyebabkan ombak cukup besar menghantam perahu nelayan," kata dia.
Menurutnya satu ABK masih belum ketemu dan petugas bersama nelayan lainnya melakukan pencarian terhadap korban kapal terbalik di Plawangan Puger, namun hingga kini belum ditemukan.
"Kami berharap mudah-mudahan ABK yang hilang segera ditemukan oleh petugas yang melakukan pencarian," tandasnya.
Baca juga:
16 Nelayan Tenggelam di Laut Teluk Jakarta, 13 Orang Selamat dan 3 Meninggal
Kronologi Tenggelamnya 16 Nelayan di Perairan Teluk Jakarta
Kapal Motor Memuat Batubara Tenggelam di Kaltim, Satu Orang Hilang
Tugboat Tenggelam di Perairan Kaltim, 8 ABK Selamat Setelah Sempat Mengapung di Laut
Perahu Tenggelam di Banyuasin, 1 Penumpang Tewas dan 1 Hilang
Speedboat Tenggelam Dihantam Badai, Kru Kapal dan 20 Orang WNA Ukraina Selamat